AMP - Sebuah video menunjukkan seorang pemilik restoran di kawasan pinggiran Paris tampak menolak untuk melayani dua perempuan Muslim, menimbulkan kemarahan di Paris dan memicu seruan protes.
Dalam video, yang menyebar di media sosial, pria itu menyatakan kepada perempuan yang menggunakan hijab," Teroris adalah Muslim dan seluruh Muslim adalah teroris."
Insiden terjadi di restoran Le Cenacle di Tremblay-en-France pada Sabtu (27/08) malam.
Hari Minggu, pria tersebut meminta maaf kepada sebuah kelompok yang berkumpul di luar restoran itu.
Dia mengatakan bahwa dia 'tidak dapat mengendalikan' ucapannya karena meningkatnya ketegangan akibat masalah penggunaan burkini di pantai Prancis, tetapi juga karena temannya termasuk yang tewas dalam serangan di tempat konser di Bataclan, pada November lalu, seperti diberitakan koran Le Parisien.
Dalam video yang merekam suasana di restoran itu tampak bahwa video direkam secara sembunyi-sembunyi oleh salah satu dari perempuan tersebut.
"Kami tidak ingin dilayani oleh seorang yang rasis," kata salah satu dari mereka.
Pria itu membalas,"Rasis tidak membunuh orang."
Dia juga mengatakan," Saya tidak ingin orang seperti Anda ada. Titik."
Kepada koran L'Express, kantor polisi setempat menyebutkan bahwa polisi telah datang ke restoran itu, tetapi tidak mengkonfirmasi apakah menerima pengaduan dalam kasus itu.
Pada Jumat lalu, sebuah pengadilan telah menangguhkan larangan burkini di Prancis yang mengundang kontroversi, karena melanggar kebebasan sipil, tetapi sejumlah otoritas lokal menyatakan akan tetap memberlakukannya.
Organisasi anti-Islamofobia di Prancis, CCIF, menyatakan pimpinannya berbicara di depan masjid setempat pada Minggu malam waktu setempat, mengenai insiden yang disebut mengarah pada tindakan mempermalukan dua orang perempuan muda Muslim.
CCIF, yang menyatakan dukungannya terhadap dua perempuan muda Muslim itu, namun meminta agar tidak dilakukan protes di depan restoran.
Meski demikian pemberitaan menyebutkan pada Minggu sore 'ketegangan' sempat terjadi di depan restoran antara pria pemilik retsoran dan kelompok yang terdiri dari anak-anak muda.(Detik.com)
Dalam video, yang menyebar di media sosial, pria itu menyatakan kepada perempuan yang menggunakan hijab," Teroris adalah Muslim dan seluruh Muslim adalah teroris."
Insiden terjadi di restoran Le Cenacle di Tremblay-en-France pada Sabtu (27/08) malam.
Hari Minggu, pria tersebut meminta maaf kepada sebuah kelompok yang berkumpul di luar restoran itu.
Dia mengatakan bahwa dia 'tidak dapat mengendalikan' ucapannya karena meningkatnya ketegangan akibat masalah penggunaan burkini di pantai Prancis, tetapi juga karena temannya termasuk yang tewas dalam serangan di tempat konser di Bataclan, pada November lalu, seperti diberitakan koran Le Parisien.
Dalam video yang merekam suasana di restoran itu tampak bahwa video direkam secara sembunyi-sembunyi oleh salah satu dari perempuan tersebut.
"Kami tidak ingin dilayani oleh seorang yang rasis," kata salah satu dari mereka.
Pria itu membalas,"Rasis tidak membunuh orang."
Dia juga mengatakan," Saya tidak ingin orang seperti Anda ada. Titik."
Kepada koran L'Express, kantor polisi setempat menyebutkan bahwa polisi telah datang ke restoran itu, tetapi tidak mengkonfirmasi apakah menerima pengaduan dalam kasus itu.
Pada Jumat lalu, sebuah pengadilan telah menangguhkan larangan burkini di Prancis yang mengundang kontroversi, karena melanggar kebebasan sipil, tetapi sejumlah otoritas lokal menyatakan akan tetap memberlakukannya.
Organisasi anti-Islamofobia di Prancis, CCIF, menyatakan pimpinannya berbicara di depan masjid setempat pada Minggu malam waktu setempat, mengenai insiden yang disebut mengarah pada tindakan mempermalukan dua orang perempuan muda Muslim.
CCIF, yang menyatakan dukungannya terhadap dua perempuan muda Muslim itu, namun meminta agar tidak dilakukan protes di depan restoran.
Meski demikian pemberitaan menyebutkan pada Minggu sore 'ketegangan' sempat terjadi di depan restoran antara pria pemilik retsoran dan kelompok yang terdiri dari anak-anak muda.(Detik.com)
loading...
Post a Comment