Ilustrasi |
AMP - Usai melaksanakan Salat Jumat, di Masjid Baburrahmah, Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro, Kepala Dinas Syariat Islam Kota Langsa, Ibrahim Latif, ditonjok mukanya oleh mantan anggota DPR Aceh Timur, Jalaluddin.
Kepada GoAceh, Ibrahim Latif, Jumat (26/8/2016), menjelaskan kejadian itu terjadi secara tiba-tiba saja setelah usai Salat Jumat. Dimana, saat itu dirinya sedang berbicara di dalam masjid dengan mantan kepala sekolah yang juga merupakan temannya.
Namun, saat sedang asik berbicara tiba-tiba datang pelaku dan mengeluarkan kata-kata."Terakhir kau injakan kaki di masjid ini, kau kurang ajar, mempermalukan Karang Anyar, kau fitnah Karang Anyar di koran saat Karang Anyar mengadakan pertunjukan musik keyboard. Kau kurang ajar, lalu ia menonjok muka saya," kata Ibrahim menirukan ucapan mantan anggota DPR tersebut.
Kata Ibrahim, kejadian itu tidak berlangsung lama karena langsung dilerai oleh sejumlah jamaah lainnya. Ironisnya, setelah memukul, pelaku bukannya minta maaf, tapi ia terus memaki-maki sambil mengancam dirinya untuk tidak lagi menginjakkan kaki di masjid tersebut.
Menurut Ibrahim, sepertinya kasus ini sudah direncanakan oleh pelaku. Atas kejadian ini dirinya telah melaporkan kepada Wali Kota Langsa, Usman Abdullah."Kasus ini sudah saya laporkan kepada atasan saya yakni wali kota dan ia (wali kota) memerintahkan agar saya melaporkan kasus ini kepada Polres Langsa," terangnya.
"Saya akan menempuh jalur hukum atas pemukulan ini, karena pelaku juga melarang saya untuk menginjakkan kaki di masjid itu. Apa dasar pelaku melarang saya ke Masjid Baburrahmah, karena sebagai Kepala Dinas Syariat Islam salah satu tugasnya adalah mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid," jelasnya lagi.
Ibrahim mengakui, sekitar tahun 2013, pihaknya pernah memberhentikan musik keyboard di Gampong Karang Anyar, karena berlangsung hingga malam hari. Dalam hal ini, pihaknya tetap terus berkomitmen untuk menghentikan pertunjukan keyboard yang digelar pada malam hari."Meskipun ada ancaman, kita tetap akan melarang pertunjukan keyboard di malam hari,"tandasnya.[goaceh.co]
Kepada GoAceh, Ibrahim Latif, Jumat (26/8/2016), menjelaskan kejadian itu terjadi secara tiba-tiba saja setelah usai Salat Jumat. Dimana, saat itu dirinya sedang berbicara di dalam masjid dengan mantan kepala sekolah yang juga merupakan temannya.
Namun, saat sedang asik berbicara tiba-tiba datang pelaku dan mengeluarkan kata-kata."Terakhir kau injakan kaki di masjid ini, kau kurang ajar, mempermalukan Karang Anyar, kau fitnah Karang Anyar di koran saat Karang Anyar mengadakan pertunjukan musik keyboard. Kau kurang ajar, lalu ia menonjok muka saya," kata Ibrahim menirukan ucapan mantan anggota DPR tersebut.
Kata Ibrahim, kejadian itu tidak berlangsung lama karena langsung dilerai oleh sejumlah jamaah lainnya. Ironisnya, setelah memukul, pelaku bukannya minta maaf, tapi ia terus memaki-maki sambil mengancam dirinya untuk tidak lagi menginjakkan kaki di masjid tersebut.
Menurut Ibrahim, sepertinya kasus ini sudah direncanakan oleh pelaku. Atas kejadian ini dirinya telah melaporkan kepada Wali Kota Langsa, Usman Abdullah."Kasus ini sudah saya laporkan kepada atasan saya yakni wali kota dan ia (wali kota) memerintahkan agar saya melaporkan kasus ini kepada Polres Langsa," terangnya.
"Saya akan menempuh jalur hukum atas pemukulan ini, karena pelaku juga melarang saya untuk menginjakkan kaki di masjid itu. Apa dasar pelaku melarang saya ke Masjid Baburrahmah, karena sebagai Kepala Dinas Syariat Islam salah satu tugasnya adalah mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid," jelasnya lagi.
Ibrahim mengakui, sekitar tahun 2013, pihaknya pernah memberhentikan musik keyboard di Gampong Karang Anyar, karena berlangsung hingga malam hari. Dalam hal ini, pihaknya tetap terus berkomitmen untuk menghentikan pertunjukan keyboard yang digelar pada malam hari."Meskipun ada ancaman, kita tetap akan melarang pertunjukan keyboard di malam hari,"tandasnya.[goaceh.co]
loading...
Post a Comment