Halloween Costume ideas 2015
loading...

Ternyata Bandar Narkoba yang Tewas di Medan adalah Napi Lapas Banda Aceh

Barang bukti yang disita dari kediaman husni tahun 2017

BANDA ACEH- Bobroknya Pemasyarakatan Aceh bukanlah hal yang harus ditutupi namun telah menjadi rahasia umum,dalam kasus tewasnya dua bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia di Medan pekan lalu,adalah pihak yang paling bertanggungjawab adalah lapas banda aceh.

Salahsatu bandar narkoba yang tewas adalah Husni Azhari yang merupakan narapidana lapas banda aceh,keberadaannya diluar lapas merupakan melibatkan oknum petugas lapas banda aceh.

Mari kita simak sepenggal kisah perjalanan kehidupan seorang mantan polisi Aceh Utara Husni Azhari alias Fadil Husni alias Husni yang juga bandar narkoba jaringan Indonesia – Malaysia berakhir dengan sebutir timah panah bersarang di dadanya pekan lalu yang berhasil dihimpun redaksi.

Munkin hanya sedikit orang yang tahu jika husni tewas dalam status masih seorang narapidana lapas banda aceh yang dikeluarkan oleh petugas tanpa memenuhi prosedural yang ada.

Berikut rekam jejak husni sang napi lapas banda aceh yang dapat menjalani masa pidananya denga  tetap menjalankan kegiatan maupun bisnis haramnya tanpa harus bersusah payah berada dibalik tembok lapas.
Barang bukti pada tahun 2012

Fadil Husni alias Husni Azhari alias Husni sebelum tersandung kasus narkoba merupakan anggota Polres Aceh utara, karirnya di Kepolisian sempat menjabat sebagai kanit opsnal.

Pria kelahiran Kutablang, Bireun ini ditangkap  Rabu 19 September 2012 di vonis oleh pengadilan negeri medan atas kepemilikan narkoba dan senjata api selama 4 tahun 7 bulan subsider satu bulan denda 1 Milyar.

Usai di vonis husni menjalani masa pidananya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan,dalam kurun setahun menghuni rutan tanjung gusta pada Sabtu 16 November 2013 husni di pindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banda Aceh setelah permohonan pindahnya dikabulkan oleh Ditjen PAS serta Kantor Wilayah Hukum dan HAM Aceh.(14/10/2014).

Husni tercatat sebagai napi penghuni lapas banda aceh,sejak kalapas banda aceh di pimpin oleh Ibnu Syukur, husni kerap berada diluar lapas berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Demikian juga saat Kalapas Ibnu Syukur di copot digantikan oleh Marasutan, husni senantiasa berada di luar lapas tanpa pengawalan petugas.

Namun napi bandar narkoba ini tetap kembali ke lapas banda aceh kala ada pemberitahuan adanya pemeriksaan oleh pejabat Kanwilkumham Aceh.

Tidak selang berapa lama,akibat kerapnya pengeluaran napi narkoba di lapas banda aceh kalapas marasutan dimutasikan menjadi kalapas Lhokseumawe digantikan oleh Ahmad Faedhoni mantan kalapas anak palembang.

Ahmad Faedhoni mulai membenahi lapas banda aceh dengan prosedural yang berlaku,tak satu pun napi yang dapat keluar masuk lapas,demikian juga husni yang telah jauh-jauh hari kembali berada didalam lapas banda aceh.

Hingga malam kerusuhan meletus di lapas banda aceh,Jum’at (6/3/2015) dimana para penghuni lapas melakukan unjuk rasa yang berujung dengan digantinya ahmad faedhoni sebagai kalapas banda aceh.
Lapas Banda Aceh
Dalam catatan Redaksi napi husni masih berada didalam lapas banda aceh hingga rombongan Kakanwikumham Aceh Suwandi yang didampingi Kadiv PAS Mujiraharjo datang meninjau lapas tersebut.

Sepeninggalan rombongan kakanwilkumham aceh napi husni dengan dibantu oleh oknum petugas lapas mengeluarkannya seperti biasanya.

Hingga keesokan harinya saat serahterima kalapas banda aceh yang lama ahmad faedhoni kepada Joko Budi Setianto sebagai Plt Kalapas Banda Aceh sebanyak 3 napi menghilang yang salahsatunya adalah husni.

Hal ini dibenarkan oleh Plt Kalapas Banda Aceh yang dihubungi oleh Redaksi Sabtu (7/11/2015), “ Benar ada tiga napi yang kurang saat dilakukan penghitungan saat serah terima jabatan kemarin pada saya,salahsatunya adalah napi bernama husni “,ungkap Joko budi yang juga Kalapas Kuala Simpangm Aceh Tamiang. 

Menghilangnya 3 napi narkoba dari lapas banda aceh beberapa jam usai kerusuhan,dimana salahsatunya adalah husni juga diketahui oleh Pihak Kanwilkumham Aceh.

Namun hingga terjadinya pergantian Kalapas Joko budi setianto kepada Kalapas yang baru M. Drais Siddiq kasus pengeluaran ketiga napi bos narkoba ini tidak pernah dilaporkan pada aparat Kepolisian.

Ironisnya pelanggaran yang dilakukan oleh oknum petugas lapas banda hingga kini tidak dilakukan proses maupun tindakan apapun seolah pengeluaran napi bos narkoba tersebut merupakan hal lumrah dilapas banda aceh.

Pekan lalu halaman depan media lokal dan nasional memberitakan dua bandar narkoba tewas ditembak polisi di medan setelah berupaya melawan petugas.

Salahsatunya bandar tersebut tidak lain adalah Fadil Husni yang juga merupakan napi lapas banda aceh yang dikeluarkan oleh oknum,petugas lapas yang kemudian tetap aktif menjalankan bisnis narkoba antar negara.

Demikian mudahnya seorang napi bandar narkoba mendapatkan izin pemindahan ke lapas aceh hanya untuk memperoleh kebebasan menjalankan bisnis narkobanya.

Dan begitu mudahnya proses mendapatkan kebebasan di lapas aceh walau masa pidananya belum selesai dijalaninya.

Konsekwensi atas perbuatan pengeluaran ilegal yang dilakukan oleh oknum petugas lapas banda aceh yang tak pernah ada menjadikan para petugas lapas banda aceh seolah-olah merupakan Power Man yang sulit tersentuh hukum.(tim bapanasnews)
loading...

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget