AMP - Setelah sukses melaksanakan Peringatan Hubungan Kesultanan Aceh Darussalam dan Turki Utsmani pada tahun 2016 silam, kini lintas komunitas Aceh yang tergabung dalam konsorsium GATA (Gabungan Komunitas Aceh) kembali memperingati 334 tahun hubungan kesultanan Aceh Darussalam dan Arab Haramain.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa (7/3/2017) ini bertujuan mengenalkan dan mengkaji kembali sejarah hubungan yang pernah terjalin antara kesultanan Aceh Darussalam dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Ketua Panitia, Irhamullah mengatakan, masa kejayaan kesultanan Aceh telah menjalin hubungan dengan banyak bangsa-bangsa besar di dunia seperti Turki Utsmani, Inggris, Perancis, Arab, Belanda, India, Persia.
“Oleh sebab itu, sejarah Aceh perlu diperkenalkan kembali kepada generasi muda Aceh, karena Aceh adalah bangsa besar yang pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan perdagangan di tingkat internasional, “ ujar Irhamullah.
Selain itu, kata Irhamullah, kegiatan ini sekaligus sebagai penghormatan dan memuliakan kehadiran penjaga dua kota suci umat Islam, Raja Salman bin Abdul Azis yang saat ini sedang melakukan kunjungan di Indonesia.
“Kegiatan ini diawali khataman (menamatkan) pembacaan Alquran 30 juz sejak pagi hari kemudian dilanjutkan acara ini yakni pembacaan hikayat Aceh–Arab oleh Muammar Al Farisi. Sementara sejarah hubungan Aceh – Arab akan disampaikan oleh Ustazd Badhawi Razi, Lc. Serta testimoni warga Aceh yang pernah tinggal di Arab. Dan terakhir acara akan ditutup dengan tausiah sejarah oleh tokoh Tgk. H. A. Rahman Kaoy,” kata Irham menjelaskan.
Irhamullah menambahkan, Aceh memiliki kesan khusus di tanah Arab dimana salah seorang ulama asal Arab yang menuntut ilmu ke Aceh yang bernama Habib Bugak mewakafkan tanahnya di sekitar Makkah Al Mukarramah untuk masyarakat Aceh yang lalu didirikanlah Baitul Asyi sehingga warga Aceh bisa menginap gratis bahkan khusus warga Aceh yang naik haji mendapatkan uang saat pulang ke tanah air, ungkap Irhamullah. [Islampos]
Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa (7/3/2017) ini bertujuan mengenalkan dan mengkaji kembali sejarah hubungan yang pernah terjalin antara kesultanan Aceh Darussalam dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Ketua Panitia, Irhamullah mengatakan, masa kejayaan kesultanan Aceh telah menjalin hubungan dengan banyak bangsa-bangsa besar di dunia seperti Turki Utsmani, Inggris, Perancis, Arab, Belanda, India, Persia.
“Oleh sebab itu, sejarah Aceh perlu diperkenalkan kembali kepada generasi muda Aceh, karena Aceh adalah bangsa besar yang pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan perdagangan di tingkat internasional, “ ujar Irhamullah.
Selain itu, kata Irhamullah, kegiatan ini sekaligus sebagai penghormatan dan memuliakan kehadiran penjaga dua kota suci umat Islam, Raja Salman bin Abdul Azis yang saat ini sedang melakukan kunjungan di Indonesia.
“Kegiatan ini diawali khataman (menamatkan) pembacaan Alquran 30 juz sejak pagi hari kemudian dilanjutkan acara ini yakni pembacaan hikayat Aceh–Arab oleh Muammar Al Farisi. Sementara sejarah hubungan Aceh – Arab akan disampaikan oleh Ustazd Badhawi Razi, Lc. Serta testimoni warga Aceh yang pernah tinggal di Arab. Dan terakhir acara akan ditutup dengan tausiah sejarah oleh tokoh Tgk. H. A. Rahman Kaoy,” kata Irham menjelaskan.
Irhamullah menambahkan, Aceh memiliki kesan khusus di tanah Arab dimana salah seorang ulama asal Arab yang menuntut ilmu ke Aceh yang bernama Habib Bugak mewakafkan tanahnya di sekitar Makkah Al Mukarramah untuk masyarakat Aceh yang lalu didirikanlah Baitul Asyi sehingga warga Aceh bisa menginap gratis bahkan khusus warga Aceh yang naik haji mendapatkan uang saat pulang ke tanah air, ungkap Irhamullah. [Islampos]
loading...
Post a Comment