Halloween Costume ideas 2015
loading...

14 Awak Militer AS Kembali ke Diego Garcia, 6 Lagi Tinggal di Aceh

Satu unit lagi pesawat militer Amerika Serikat mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (26/3). Kedatangan pesawat US Air Force itu untuk mengangkut penumpang dari pesawat militer AS yang dua hari sebelumnya mendarat darurat di Bandara SIM. SERAMBI/BUDI FATRIA
Enam Lagi Tinggal di Aceh

AMP - Sebanyak 14 dari 20 awak pesawat militer Amerika Serikat yang pada Jumat (24/3) lalu mendarat darurat di Aceh, sudah kembali ke Pulau Diego Garcia di Samudera Hindia. Mereka dijemput dengan pesawat tanker milik US Air Force di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (26/3) pukul 12.50 WIB.

Amatan Serambi di Bandara kemarin, sejak pukul 11.00 WIB sejumlah awak pesawat yang akan dijemput sudah bersiap-siap dengan barang bawaannya di apron Bandara. Beberapa saat kemudian pesawat berwarna abu-abu gelap dengan kode 23498 bertulis US Air Force mendarat di landasan dan langsung menuju apron.

Sebanyak 14 awak pesawat yang merupakan prajurit militer AS itu langsung naik ke pesawat membawa serta barang bawaannya. Selama proses transfer penumpang, mesin pesawat dibiarkan dalam keadaan hidup. Pesawat kembali lepas landas pukul 13.37 WIB.

Proses penjemputan itu mendapat pengawalan dari Danlanud SIM, Angkasa Pura, dan Airnav.

Komandan Lanud SIM, Kolonel Pnb Suliono kemarin mengatakan, pesawat yang menjemput itu merupakan jenis pesawat tanker (pengisi bahan bakar di udara), tipe KC 135. Pesawat itu tiba dan akan kembali ke Diego Garcia, setelah menjemput awaknya di Aceh.

Berdasarkan informasi Airnav, waktu tempuh Banda Aceh ke Diego Garcia sekitar tiga jam penerbangan. “Orang yang akan naik ke pesawat itu sudah kita cek. Orang per orang juga dicek oleh imigrasi, sedangkan orang dari pesawat lama (pesawat penjemput) yang tidak turun juga tidak masalah, karena mereka sudah ada izin terbang dan izin landing,” ujar Suliono.

Ketika ditanya mengenai kebenaran pesawat yang mendarat darurat merupakan jenis pesawat pendeteksi nuklir, Danlanud mengatakan secara pasti tidak mengetahuinya. “Tapi kalau rekan-rekan membuka di internet taulah dia dari skuadron apa, serta apa tugas-tugasnya,” ujarnya.

Sedangkan enam awak yang tersisa yaitu pilot, co-pilot, navigator, dan teknisi akan tetap berada di Aceh sambil menunggu otoritas Amerika Serikat mengirim mesin baru, sparepart dan teknisnya ke Banda Aceh. Namun, selama di Aceh mereka diperbolehkan menginap ke hotel di dalam kota.

Sementara Penjabat General Manager (Pj GM) Angkasa Pura Banda Aceh, Surkani mengatakan saat ini proses perbaikan pesawat itu diserahkan ke Gapura, sedangkan Angkasa Pura hanya menyediakan apron. Proses perbaikan nanti akan berlangsung di Bandara SIM.

Sebelumnya diberitakan, pada Jumat (24/3) satu pesawat militer AS yang mengangkut 20 awak mendarat darurat di Bandara SIM karena kerusakan mesin saat di udara. Pesawat itu dari Diego Garcia menuju Bandara Kadena di Pulau Okinawa, Jepang. Hingga saat ini pesawat itu masih berada di apron Bandara SIM.

Untuk diketahui, Diego Garcia merupakan sebuah atol (pulau karang) milik Inggris yang berada di Samudera Hindia, sebelah barat daya Aceh. Saat ini pulau itu menjadi pangkalan militer Amerika Serikat dan Inggris. (serambinews.com)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget