Perekrutan tenaga kontrak di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh diduga sarat kecurangan dan tidak transparan. Pasalnya dalam pengumuman kelulusan, banyak nama-nama yang awalnya tidak lulus, kemudian muncul kembali namanya di pengumuman akhir kelulusan.
Direktur Pusat Kajian Analis Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat (PaKAR) Aceh, Muhammad Khaidir mengatakan indikasi kecurangan dapat dilihat dari pengumuman peserta lulus, banyak nama-nama siluman yang muncul.
"Peserta yang tidak lulus psikotes, tapi tiba-tiba namanya ada di daftar peserta lulus tahap akhir," katanya
Bahkan, kata Khaidir, jumlah peserta yang diduga siluman dalam seleksi pegawai rumah sakit provinsi itu mencapai belasan orang.
"Berdasarkan penelusuran kami jumlahnya belasan orang, yang terdiri dari beberapa jurusan, seperti D-III Analis dan D-III Keperawatan," katanya.
Dia menduga, munculnya nama-nama tersebut karena adanya pihak-pihak tertentu yang bermain dalam seleksi tenaga kontrak itu.
"Kami minta panitia seleksi untuk menjelaskan kepada publik terkait adanya nama-nama siluman itu, agar tidak muncul penilaian negatif kepada panitia," katanya.
Apabila terbukti adanya kecurangan, kata Khaidir, pihaknya meminta aparat hukum dan gubernur selaku kepala Pemerintahan Aceh mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Bagaimana kinerja rumah sakit akan bagus jika tenaga medis yang direkrut bukan karena kemampuan, tapi karena ada faktor lainnya," katanya.
Sebelumnya, RSUDZA membuka penerimaan tenaga kerja untuk 500 orang dengan berbagai jurusan. Pengumuman tersebut disampaikan melalui website rumah sakit tersebut.
Hingga berita ini diunggah, AJNN belum mendapat konfirmasi dari penitia seleksi maupun pihak rumah sakit
sumber: ajnn.net
loading...
Post a Comment