AMP - Seorang wanita asal Sumatera Utara ditangkap warga Desa Cot Keutapang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, saat berkeliaran di desa itu, Kamis 23 Maret 2017. Saat ditangkap warga ditemukan beberapa lembar atribut berlambang salib yang bertuliskan DPD Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Sumut. Wanita itu kemudian diserahkan warga ke Polsek Kota Juang, Bireuen.
Kapolres Bireuen, AKBP Heru Novianto melalui Kapolsek Kota Juang, Iptu Marzuki Oesman kepada MODUSACEH.CO Jumat 24 Maret 2017 di Mapolsek Bireuen membenarkan penangkapan itu. “Setelah kita interogasi ternyata orang gila, apa yang ditanyakan tak nyambung,” jelas Marzuki. Wanita yang diperkirakan berumur 28 tahun itu sudah dikembalikan ketempat asalnya Sumatera Utara, Medan. “Sebenarnya kemarin kita sudah kirimkan dia ke Medan, karena badannya bau pihak jasa angkutan bus tidak mau terima wanita itu. Tadi pagi sudah kita kirim kembali setelah dimandikan, dibedaki dan disemprot minyak wangi. Kami berpesan kepada awak bus agar wanita itu diturunkan di Medan. Jangan di kawasan Aceh karena ditakutkan akan dihakimi warga,” jelasnya.
Katanya, karena wanita itu asal Medan, makanya dikirim ke sana untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Mengingat isu penculikan anak yang sudah meresahkan warga. “Kita kirim kembali wanita itu agar tidak berkeliaran lagi di Bireuen dan untuk menghindari amukan warga terhadap orang yang dicurigai penculik anak,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah ada kaitan dengan misi tertentu yang dilakukan wanita itu, Marzuki menyebutkan belum ditemukan adanya arah ke sana. Tapi dia mengakui selama ini kebanyakan yang ditemukan warga adalah orang gila asal Medan. “Apakah ini ada pihak yang mengkoordinir dari Medan mengumpulkan orang-orang gila dari sana lalu mengirim ke Aceh, ” ungkapnya. Kepada masyarakat diimbau agar jangan main hakim sendiri bila menemukan orang-orang asing seperti itu. Laporkan kepihak Kepolisian dan tetap waspada.
Kapolres Bireuen, AKBP Heru Novianto melalui Kapolsek Kota Juang, Iptu Marzuki Oesman kepada MODUSACEH.CO Jumat 24 Maret 2017 di Mapolsek Bireuen membenarkan penangkapan itu. “Setelah kita interogasi ternyata orang gila, apa yang ditanyakan tak nyambung,” jelas Marzuki. Wanita yang diperkirakan berumur 28 tahun itu sudah dikembalikan ketempat asalnya Sumatera Utara, Medan. “Sebenarnya kemarin kita sudah kirimkan dia ke Medan, karena badannya bau pihak jasa angkutan bus tidak mau terima wanita itu. Tadi pagi sudah kita kirim kembali setelah dimandikan, dibedaki dan disemprot minyak wangi. Kami berpesan kepada awak bus agar wanita itu diturunkan di Medan. Jangan di kawasan Aceh karena ditakutkan akan dihakimi warga,” jelasnya.
Katanya, karena wanita itu asal Medan, makanya dikirim ke sana untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Mengingat isu penculikan anak yang sudah meresahkan warga. “Kita kirim kembali wanita itu agar tidak berkeliaran lagi di Bireuen dan untuk menghindari amukan warga terhadap orang yang dicurigai penculik anak,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah ada kaitan dengan misi tertentu yang dilakukan wanita itu, Marzuki menyebutkan belum ditemukan adanya arah ke sana. Tapi dia mengakui selama ini kebanyakan yang ditemukan warga adalah orang gila asal Medan. “Apakah ini ada pihak yang mengkoordinir dari Medan mengumpulkan orang-orang gila dari sana lalu mengirim ke Aceh, ” ungkapnya. Kepada masyarakat diimbau agar jangan main hakim sendiri bila menemukan orang-orang asing seperti itu. Laporkan kepihak Kepolisian dan tetap waspada.
Sumber: modusaceh.co
loading...
Post a Comment