AMP - Isu pemindahan Ibukota Indonesia yang tak lagi di DKI Jakarta kembali bergulir. Setelah tak terjadi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali bertekad menggeser Ibukota Indonesia ke luar Jawa.
Nama kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah kembali mencuat untuk dijadikan ibukota negara. Hal ini sudah disetujui secara serius oleh Jokowi.
Hal ini seperti disebutkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dodi Riyadmaji di Jakarta, ditulis Sabtu (18/3).
“Keinginan Pak Jokowi untuk menjadikan Palangkaraya Ibukota Indonesia pertama kali diungkapkan pada Hari Kesetiakawanan Sosial (HKSN) Nasional, akhir Desember lalu. Srkarang semakin serius,” ujar Dodi.Menurutnya, keseriusan Jokowi itu karena salah satunya, kota Palangkaraya itu termasuk daerah yang tak rawan dari bencana. Makanya kali ini, kata dia, dslam helatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kelitbangan Kemendagri 2017, ide pemindahan Ibukota kembali dibahas.
“Apalagi Rakernas kali ini ada di Palangkaraya. Ini jadi nilai strategis untuk mewujudkan keinginan Pak Jokowi itu. Terlebih lagi, kota ini dinilai miskin ancaman bahaya kebencanaan,” tutur dia.
Kondisi Ibukota Jakarta yang sudah tak kondusif lagi dengan kemacetan parah dan banjirnya memang memicu pemikiran banyak orang untuk memindahkan ibukota pemerintahan. Salah satunya Palangkaraya, sempat juga mencuat nama-nama lain sebagai alternatif.
Namun perlu diketahui, nama Palangkaraya ini bukan pertama kali dicetuskan oleh Jokowi. Sejak dulu sudah ada wacana menjadi Palangkaraya sebagai ibukota.
“Tapi kami serius akan menggodok ide ini (pemindahan Ibukota ke Palangkaraya). Saya berharap Badan Litbang dapat menyumbangkan buah pikirannya dalam rangka hal tersebut,” tandas Dodi.
Meski begitu, dirinya memaklumi jika hal ini bukan pekerjaan mudah. “Ide ini tak akan mudah dilakukan. Karena banyak aspek yang harus dikaji secara mendalam,” jelas dia.(Aktual)
Nama kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah kembali mencuat untuk dijadikan ibukota negara. Hal ini sudah disetujui secara serius oleh Jokowi.
Hal ini seperti disebutkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dodi Riyadmaji di Jakarta, ditulis Sabtu (18/3).
“Keinginan Pak Jokowi untuk menjadikan Palangkaraya Ibukota Indonesia pertama kali diungkapkan pada Hari Kesetiakawanan Sosial (HKSN) Nasional, akhir Desember lalu. Srkarang semakin serius,” ujar Dodi.Menurutnya, keseriusan Jokowi itu karena salah satunya, kota Palangkaraya itu termasuk daerah yang tak rawan dari bencana. Makanya kali ini, kata dia, dslam helatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kelitbangan Kemendagri 2017, ide pemindahan Ibukota kembali dibahas.
“Apalagi Rakernas kali ini ada di Palangkaraya. Ini jadi nilai strategis untuk mewujudkan keinginan Pak Jokowi itu. Terlebih lagi, kota ini dinilai miskin ancaman bahaya kebencanaan,” tutur dia.
Kondisi Ibukota Jakarta yang sudah tak kondusif lagi dengan kemacetan parah dan banjirnya memang memicu pemikiran banyak orang untuk memindahkan ibukota pemerintahan. Salah satunya Palangkaraya, sempat juga mencuat nama-nama lain sebagai alternatif.
Namun perlu diketahui, nama Palangkaraya ini bukan pertama kali dicetuskan oleh Jokowi. Sejak dulu sudah ada wacana menjadi Palangkaraya sebagai ibukota.
“Tapi kami serius akan menggodok ide ini (pemindahan Ibukota ke Palangkaraya). Saya berharap Badan Litbang dapat menyumbangkan buah pikirannya dalam rangka hal tersebut,” tandas Dodi.
Meski begitu, dirinya memaklumi jika hal ini bukan pekerjaan mudah. “Ide ini tak akan mudah dilakukan. Karena banyak aspek yang harus dikaji secara mendalam,” jelas dia.(Aktual)
loading...
Post a Comment