Dalam parade militer memperingati berakhirnya PD II, Rusia memamerkan sejumlah peralatan militer yang digunakan dalam intervensi militernya di Suriah. (Rusia/Grigory Dukor) |
AMP - Rusia memamerkan sejumlah peralatan militer modern dalam parade besar di Lapangan Merah, Moskow, termasuk sistem pertahanan rudal udara yang digunakan di pangkalan udara Suriah dan beberapa jet yang diterbangkan untuk melakukan misi militer di sana.
Parade militer yang digelar pada Senin (9/5) itu merupakan acara tahunan yang dirancang untuk merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi pada Perang Dunia Kedua. Parade dihadiri oleh Presiden Vladimir Putin bersama para veteran perang Soviet.
Di bawah pemerintahan Putin, pasukan Rusia menganeksasi Crimea pada 2014, yang sebelumnya termasuk dalam kedaulatan Ukraina. Sejak September lalu, Rusia juga memulai intervensi militer di Suriah untuk membantu pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan musuh-musuhnya.
Parade militer itu mempertunjukkan para tentara Rusia berbaris di alun-alun yang terkenal dengan alunan musik marshal.
Otoritas Rusia, yang didukung media pemerintah, menggunakan acara tahunan ini untuk membangun sentimen patriotik dan menggarisbawahi pentingnya memiliki militer yang kuat untuk melindungi perbatasan negara.
Parade militer ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa program modernisasi yang menghabiskan dana miliaran dolar dapat mengubah wajah militer Rusia, dengan memasok senjata dan peralatan tempur terbaru.
Sistem rudal pertahanan udara S-400 yang dikerahkan untuk melindungi pangkalan udara Rusia yang berada di Suriah dipertontonkan beserta iring-iringan tank dan barisan tentara.
Dalam pertunjukkan ini, Rusia juga memamerkan kendaraan peluncur rudal nuklir antar benua terbaru Yars.
Sejumlah jet tempur terlihat terbang di atas Lapangan Merah, termasuk jet yang mengeluarkan asap berwarna merah dan biru di langit, seperti bendera Rusia.
Putin, dalam pidatonya di acara tersebut, tak hanya menekankan pentingnya mengalahkan Nazi dalam Perang Dunia Kedua, tapi juga memaparkan perlunya melawan terorisme global dengan bekerja sama dengan negara lain.
Perayaan serupa juga diselenggarakan di pangkalan udara Rusia yang berada di Suriah. (CNN)
Parade militer yang digelar pada Senin (9/5) itu merupakan acara tahunan yang dirancang untuk merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi pada Perang Dunia Kedua. Parade dihadiri oleh Presiden Vladimir Putin bersama para veteran perang Soviet.
Di bawah pemerintahan Putin, pasukan Rusia menganeksasi Crimea pada 2014, yang sebelumnya termasuk dalam kedaulatan Ukraina. Sejak September lalu, Rusia juga memulai intervensi militer di Suriah untuk membantu pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan musuh-musuhnya.
Parade militer itu mempertunjukkan para tentara Rusia berbaris di alun-alun yang terkenal dengan alunan musik marshal.
Otoritas Rusia, yang didukung media pemerintah, menggunakan acara tahunan ini untuk membangun sentimen patriotik dan menggarisbawahi pentingnya memiliki militer yang kuat untuk melindungi perbatasan negara.
Parade militer ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa program modernisasi yang menghabiskan dana miliaran dolar dapat mengubah wajah militer Rusia, dengan memasok senjata dan peralatan tempur terbaru.
Sistem rudal pertahanan udara S-400 yang dikerahkan untuk melindungi pangkalan udara Rusia yang berada di Suriah dipertontonkan beserta iring-iringan tank dan barisan tentara.
Dalam pertunjukkan ini, Rusia juga memamerkan kendaraan peluncur rudal nuklir antar benua terbaru Yars.
Sejumlah jet tempur terlihat terbang di atas Lapangan Merah, termasuk jet yang mengeluarkan asap berwarna merah dan biru di langit, seperti bendera Rusia.
Putin, dalam pidatonya di acara tersebut, tak hanya menekankan pentingnya mengalahkan Nazi dalam Perang Dunia Kedua, tapi juga memaparkan perlunya melawan terorisme global dengan bekerja sama dengan negara lain.
Perayaan serupa juga diselenggarakan di pangkalan udara Rusia yang berada di Suriah. (CNN)
loading...
Post a Comment