Pengurus Peulita Nanggroe Aceh (Peuna) di Malaysia membentang bendera Bulan Bintang dalam sebuah acara di Kuala Lumpur. (Foto: Istimewa). |
AMP - Pemuda Aceh yang tergabung dalam Peulita Nanggroe Aceh (Peuna) di Malaysia lewat media sosial Facebook mengkritik keras Pemerintah Aceh. Mereka menilai, bendera Bulan Bintang yang dipakai untuk perjuangan sebuah negara dulu, kini akan dijadikan sebagai bendera provinsi.
Ketika dikonfirmasi ulang oleh GoAceh.co, Rabu (4/5/2016), pria bernama lengkap Muhammad Nazir Bin Budiman yang juga juru bicara Peulita Nanggroe Aceh itu menyebutkan, di era perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bendera ini dikibarkan sebagai bendera 'Negara Aceh'.
Namun, setelah terjadi perdamaian antara GAM dengan RI, bendera Bulan Bintang itu pernah diajukan sebagai bendera partai lokal, meskipun akhirnya tidak disetujui oleh Pemerintah Pusat. Kemudian persoalan baru, bendera Bulan Bintang, ingin dijadikan sebagai bendera Provinsi Aceh.
Menurut Peuna, Pemerintah Aceh yang didominasi oleh salah satu partai lokal tersebut telah melakukan kesalahan besar terhadap bangsa Aceh karena upaya memperkecil semangat perjuangan dalam roh bendera Bulan Bintang.
"Kami generasi muda Aceh akan tetap terus bahu membahu untuk melahirkan keadilan di Aceh yang tidak pernah diberikan secara adil oleh Pemerintah Pusat," ujarnya
Selain itu, Peuna mengimbaukan masyarakat Aceh untuk tidak mudah percaya pada janji manis demi kepentingan sebuah kelompok melalui politik Bendera, karena mendekati Pilkada. "Mereka akan berupaya menunjukkan keseriusan yang kesannya peduli kepentingan masyarakat. Maka berbagai janji akan dilontarkan," tukasnya. [goaceh.co]
Ketika dikonfirmasi ulang oleh GoAceh.co, Rabu (4/5/2016), pria bernama lengkap Muhammad Nazir Bin Budiman yang juga juru bicara Peulita Nanggroe Aceh itu menyebutkan, di era perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bendera ini dikibarkan sebagai bendera 'Negara Aceh'.
Namun, setelah terjadi perdamaian antara GAM dengan RI, bendera Bulan Bintang itu pernah diajukan sebagai bendera partai lokal, meskipun akhirnya tidak disetujui oleh Pemerintah Pusat. Kemudian persoalan baru, bendera Bulan Bintang, ingin dijadikan sebagai bendera Provinsi Aceh.
Menurut Peuna, Pemerintah Aceh yang didominasi oleh salah satu partai lokal tersebut telah melakukan kesalahan besar terhadap bangsa Aceh karena upaya memperkecil semangat perjuangan dalam roh bendera Bulan Bintang.
"Kami generasi muda Aceh akan tetap terus bahu membahu untuk melahirkan keadilan di Aceh yang tidak pernah diberikan secara adil oleh Pemerintah Pusat," ujarnya
Selain itu, Peuna mengimbaukan masyarakat Aceh untuk tidak mudah percaya pada janji manis demi kepentingan sebuah kelompok melalui politik Bendera, karena mendekati Pilkada. "Mereka akan berupaya menunjukkan keseriusan yang kesannya peduli kepentingan masyarakat. Maka berbagai janji akan dilontarkan," tukasnya. [goaceh.co]
loading...
Post a Comment