Ilustrasi |
AMP - Melati (9) bukan nama sebenarnya jadi korban pencabulan Risnaldi (27) pria beristri yang tinggal masih satu kecamatan dengan korban di Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, Rabu (8/6/2016) pukul 21.45 WIB.
Korban berhasil lolos dari nafsu bejat sang predator setelah menjerit keras sambil meronta.
Kapolres Aceh Singkil AKBP M Ridwan, melalui Kapolsek Singkil, Iptu Syamsuar, Kamis (9/6/2016) mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tersangka diduga kuat melakukan pencabulan.
Namun aksi bejatnya tidak berlanjut karena korban berteriak serta meronta.
“Korban teriak sambil menangis, sehingga pelaku lari,” kata Kapolsek.
Iptu Syamsuar menceritakan, pristiwa itu bermula saat korban bersama dua saudara perempuannya yang masih pelaja SMP pulang terawih dari masjid berjalan kaki menuju rumah.
Korban berhasil lolos dari nafsu bejat sang predator setelah menjerit keras sambil meronta.
Kapolres Aceh Singkil AKBP M Ridwan, melalui Kapolsek Singkil, Iptu Syamsuar, Kamis (9/6/2016) mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tersangka diduga kuat melakukan pencabulan.
Namun aksi bejatnya tidak berlanjut karena korban berteriak serta meronta.
“Korban teriak sambil menangis, sehingga pelaku lari,” kata Kapolsek.
Iptu Syamsuar menceritakan, pristiwa itu bermula saat korban bersama dua saudara perempuannya yang masih pelaja SMP pulang terawih dari masjid berjalan kaki menuju rumah.
Tiba di dekat Kantor Bappeda Aceh Singkil, datang pelaku mengendarai sepeda motor menanyakan tempat jual petasan.
Tanpa rasa curiga tiga gadis belia, yang mengenal pelaku lantaran kerap minum kopi di warung Nenek Melati, menunjukan alamatnya. Dengan iming-iming akan diberi uang Risnaldi meminta korban mengantar ke lokasi.
“Sampai di tempat pembuangan sampah, pelaku berhenti dan mencabuli korban,” jelas Iptu Syamsuar.
Tersangka pada malam itu juga berhasil ditangkap keluarga korban, lalu diserahkan ke Polsek Singkil, untuk proses lebih lanjut. Sekaligus menghindari hal tidak diinginkan, mengingat mengetahui ada pelaku kejahatan tertangkap warga langsung datang rami-ramai.
“Korban dan saksi mata mengenali pelaku. Untuk mencegah hal tidak diinginkan karena ramai pelaku diserahkan ke Polsek,” demikian Kapolsek Singkil.(*) tribunnews,com
Tanpa rasa curiga tiga gadis belia, yang mengenal pelaku lantaran kerap minum kopi di warung Nenek Melati, menunjukan alamatnya. Dengan iming-iming akan diberi uang Risnaldi meminta korban mengantar ke lokasi.
“Sampai di tempat pembuangan sampah, pelaku berhenti dan mencabuli korban,” jelas Iptu Syamsuar.
Tersangka pada malam itu juga berhasil ditangkap keluarga korban, lalu diserahkan ke Polsek Singkil, untuk proses lebih lanjut. Sekaligus menghindari hal tidak diinginkan, mengingat mengetahui ada pelaku kejahatan tertangkap warga langsung datang rami-ramai.
“Korban dan saksi mata mengenali pelaku. Untuk mencegah hal tidak diinginkan karena ramai pelaku diserahkan ke Polsek,” demikian Kapolsek Singkil.(*) tribunnews,com
loading...
Post a Comment