AMP - Ada pemandangan unik setiap sore
menjelang buka puasa di Lhokseumawe, Aceh. Lebih dari 1.000 warga tampak
antri di halaman Masjid Agung Islamic Center. Mereka menunggu pembagian
salah satu makanan khas Aceh saat berbuka puasa, yakni kanji rumbi.
Dahulunya, pembagian kanji rumbi ini menjadi tradisi yang dilakukan
di sejumlah masjid dan meunasah di Aceh saat bulan Ramadan. Namun saat
ini, tidak semua masjid atau meunasah menyediakan lagi bubur kanji rumbi
untuk warganya.
Di Masjid Islamic Center sendiri, tradisi pembagian kanji rumbi sudah
dilakukan sejak tahun 2011 silam. Setiap jelang berbuka, warga
berbondong-bondong membawa tempat makanan, berupa baskom atau plastik
sambil mengantri menunggu dibagikan bubur kanji rumbi.
Sekilas bubur kanji rumbi Aceh ini mirip dengan bubur lain pada
umumnya. Namun, tambahan rempah-rempah sebagai bumbu utama menjadikan
bubur yang satu ini menjadi khas dan memiliki kenikmatan tersendiri.
“Beda dengan bubur kanji lain, kanji rumbi ini rasanya lebih gurih
dan aroma rempah-rempahnya cukup terasa, apalagi rempah-rempah terkenal
bagus untuk kesehatan,” ujar Fahmi, salah seorang warga yang ikut antri
menunggu kanji rumbi, kepada VIVA.co.id, Rabu, 8 Juni 2016.
Kaya rempah
Bahan utama dalam pembuatan kanji rumbi ini adalah beras, daging
ayam, udang, tulang dan daging sapi. Sementara itu, untuk bumbunya
diracik khusus dari bahan yang kaya akan rempah-rempah.
“Untuk bumbunya itu kita buat dari berbagai rempah-rempah, ada kulit
kayu manis, bunga lawang India, ketumbar, jintan manis, jahe, buah pala,
cengkeh, buah kapulaga, dan lainnya seperti bawang merah, bawang putih,
bawang prei,” ujar Abdul Azis, pembuat kanji rumbi di Masjid Islamic
Center.
Setelah semua diracik, lanjur Abdul Azis, bahan-bahan tersebut
kemudian ditambahkan minyak goreng, lalu dimasukkan ke dalam tiga
dandang besar. Semua bahan-bahan tersebut, terutama bumbu yang terdiri
dari rempah-rempah diolah khusus dan tentunya dengan takaran tersendiri.
Pembuatannya sendiri memakan waktu sekitar dua jam lebih, sejak pukul
15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Para pembuat kanji harus mengaduknya
sejak awal hingga bubur kanji rumbi yang khas dan kaya rempah-rempah
tersebut benar-benar matang dan siap disajikan.
Untuk 1.000 warga
Sementara itu, dana yang diperoleh panitia masjid untuk pembuatan
kanji rumbi bersumber dari masyarakat. Kemudian ada pula sumbangan dari
sejumlah sekolah dan instansi pemerintahan yang ada di Lhokseumawe.
“Satu hari biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan bubur kanji rumbi
ini sekitar Rp.3.740.000, dananya merupakan sumbangan dari masyarakat,
siswa dan guru-guru sekolah, dan juga dinas-dinas di Lhokseumawe,” kata
Muslem, Ketua Panitia Ramadan Masjid Islamic Center.
Bubur kanji rumbi tersebut, setiap harinya selama bulan Ramadan
dibagikan kepada sekitar 1.000 warga yang datang. Panitia mencatat,
bukan hanya dari Lhokseumawe, namun juga warga Aceh Utara dan beberapa
warga Kabupaten Bireuen ikut antri mendapatkan bubur kanji rumbi.
Menurut Muslem, kanji rumbi merupakan salah satu makanan khas Aceh
yang hanya ada saat bulan suci Ramadan. Sajian kaya rempahini seolah
menjadi salah satu menu wajib bagi orang Aceh jelang waktu berbuka puasa
tiba.(Viva)
loading...
Post a Comment