Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengklaim berpuasa di depan orang yang sedang makan justru mendapat pahala berlipat.
Hal itu, diketahuinya saat bersekolah di sekolah Islam saat di Belitung.
"Saya sekolah Islam. Kalau teman-teman saya bilang, orang puasa kalau sedang berada sama orang yang tidak puasa yang lagi makan gitu, pahalanya dobel (dua kali lipat)," tutur Ahok, Senin (13/06/2016).
Ahok mencontohkan saat dirinya bertemu dengan sejumlah profesor muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Namun, pihak profesor justru menginzikan Ahok untuk makan siang meski mereka sedang berpuasa.
"Kemarin siang saya makan di depan profesor-profesor. Beberapa profesor itu tidak makan, karena dia puasa," bebernya.
Hal itu, kata Ahok, dilakukan atas permintaan pihak profesor. Mengingat, sebelumnya mantan Bupati Belitung Timur itu sempat menanyakan jadwal undangan yang diberikan kepadanya.
"Waktu diundang, saya tanya, 'eh, lo ngundang gue pas jam makan siang. Lo orang pada puasa nih, gue makan dulu kalo jam 12. Kita ketemu jam 1 aja'. Terus dia jawab apa tau gak? 'Kami sediakan makan siang di rumah'," ujar Ahok.
Ahok mengaku kaget dengan tawaran tersebut. Mengingat, saat dirinya diizinkan bersantap siang, justru dikelilingi sejumlah orang yang berpuasa.
"Tuan rumahnya puasa. Lalu saya yang tidak puasa disediakan makan. Posisi duduknya, kanan puasa, depan saya puasa. Ini profesor-profesor loh. Mereka bilang, 'untuk menghormati yang tidak puasa, yang puasa dapat pahala kok. Ini Ramadan Islam nusantara'. Dia (profesor) ngomong gitu loh, tanya sama ajudan saya. Saya udah khawatir," papar mantan anggota DPR RI tersebut.
Ahok sendiri mengklaim jika dirinya pernah menuntut ilmu di sekolah Islam sejak SD hingga SMP. Selain itu, Ahok juga sempat belajar mengaji dan ilmu Islam lainnya, meski pada akhirnya dilarang oleh pihak sekolah.
RMOL
loading...
Post a Comment