Jenewa - Perundingan maraton antara Amerika Serikat dan Rusia di Jenewa, Swiss membuahkan hasil. Dua pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Kesepakatan tersebut tercapai setelah tiga perwakilan tiga pihak melakukan perundingan maraton sejak Jumat (10/9) kemarin. Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov terlibat langsung dalam perundingan ini.
Kesepakatan damai ini akan berlaku efektif pada Senin (12/9) waktu setempat. Kebetulan juga pada saat itu warga Suriah merayakan hari raya Idul Adha.
"Dengan bekerja bersama, Rusia dan Amerika Serikat telah merumuskan, apa yang kami yakini dengan pendekatan yang lebih tepat," ujar Kerry dalam pernyataanya usai penandatanganan gencatan senjata, seperti dilansir AFP.
Kerry mengatakan, gencatan senjata ini diawali dengan niat baik. Selanjutnya jika para pemangku kepentingan dapat mengaplikasikan poin-poin dalam perundingan ini dengan benar, maka rakyat Suriah akan mendapatkan imbas positif.
"Amerika akan berjalan jauh karena kami percaya Rusia memiliki kemampuan untuk menekan rezim Assad agar menyudahi konflik ini dan membawanya ke meja perundingan," kata Kerry.
Konflik yang dimaksud adalah perang sipil di Suriah yang sudah terjadi selama kurang lebih lima tahun terakhir. Rusia selama ini diyakini sebagai negara yang membekingi pemerintahan Bashar Al Assad.
Selama lima tahun terakhir, Al Assad menggempur kubu oposisi yang sempat merebut sejumlah kota dan wilayah di Suriah. Dilaporkan sedikitnya 290 ribu jiwa melayang akibat perang sipil ini.(detik.com)
Kesepakatan tersebut tercapai setelah tiga perwakilan tiga pihak melakukan perundingan maraton sejak Jumat (10/9) kemarin. Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov terlibat langsung dalam perundingan ini.
Kesepakatan damai ini akan berlaku efektif pada Senin (12/9) waktu setempat. Kebetulan juga pada saat itu warga Suriah merayakan hari raya Idul Adha.
"Dengan bekerja bersama, Rusia dan Amerika Serikat telah merumuskan, apa yang kami yakini dengan pendekatan yang lebih tepat," ujar Kerry dalam pernyataanya usai penandatanganan gencatan senjata, seperti dilansir AFP.
Kerry mengatakan, gencatan senjata ini diawali dengan niat baik. Selanjutnya jika para pemangku kepentingan dapat mengaplikasikan poin-poin dalam perundingan ini dengan benar, maka rakyat Suriah akan mendapatkan imbas positif.
"Amerika akan berjalan jauh karena kami percaya Rusia memiliki kemampuan untuk menekan rezim Assad agar menyudahi konflik ini dan membawanya ke meja perundingan," kata Kerry.
Konflik yang dimaksud adalah perang sipil di Suriah yang sudah terjadi selama kurang lebih lima tahun terakhir. Rusia selama ini diyakini sebagai negara yang membekingi pemerintahan Bashar Al Assad.
Selama lima tahun terakhir, Al Assad menggempur kubu oposisi yang sempat merebut sejumlah kota dan wilayah di Suriah. Dilaporkan sedikitnya 290 ribu jiwa melayang akibat perang sipil ini.(detik.com)
loading...
Post a Comment