AMP - Setelah 19 hari menghilang dan diduga menjadi korban penculikan, Bayinah (14) anak pasangan Eman dan Neni, warga Kampung Lembang, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat akhirnya ditemukan. ABG yang berstatus pelajar kelas dua di salah satu Madrasah Tsanawiyah, ditemukan setelah ditinggal di salah satu Pondok Pesantren di daerah Cikampek.
Selanjutnya oleh pihak keluarga Bayinah dibawa ke Mapolres Purwakarta. Dalam pemeriksaan polisi gadis belia itu mengaku selama dalam sekapan pria yang menculiknya itu, dia di dibawa ke sejumlah daerah dengan keadaan di bawah pengaruh pelaku dan harus menuruti setiap perintahnya.
"Saya dibawa ke Jakarta dan Karawang, nginep pindah - pindah hotel. Saya juga harus menuruti semua kemauannya," kata Bayinah, Rabu (31/8).
Terakhir dia ditinggalkan di salah satu Pondok Pesantren di Cikampek, setelah pelaku singgah dan meminjam mobil milik pesantren tersebut. "Katanya saya dijadikan jaminan untuk merental mobil," tambah Bayinah.
Namun demikian, polisi belum dapat mengorek keterangan lebih dalam perihal kasus penculikan itu mengingat kondisi Bayinah yang masih syok.
Dalam kasus tersebut polisi belum memastikan motif di balik penculikan yang dilakukan pelakunya. Namun polisi menyatakan masih melakukan penyelidikan termasuk mengejar terduga penculik dengan ciri - ciri yang telah dikantongi.
"Kalau motifnya tengah kami selidiki, termasuk kami juga melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata Kapolsek Bojong Purwakarta Iptu Teguh Sujito di Mapolres Purwakarta.
Selain melarikan diri, pelaku juga kabur dengan membawa kendaraan milik Pondok Pesantren yang dirental dengan jaminan korbannya.
Sebelumnya gadis remaja itu menjadi korban penculikan pria yang mengaku bernama Asep, warga Bandung. Pada 13 Agustus 2016 lalu. Korban dibawa kabur pelaku dengan modus akan dijadikan anak angkat. Pada saat kejadian pelaku menemui salah satu tetangga korban untuk bertemu dengan keluarganya.(Merdeka.com)
Selanjutnya oleh pihak keluarga Bayinah dibawa ke Mapolres Purwakarta. Dalam pemeriksaan polisi gadis belia itu mengaku selama dalam sekapan pria yang menculiknya itu, dia di dibawa ke sejumlah daerah dengan keadaan di bawah pengaruh pelaku dan harus menuruti setiap perintahnya.
"Saya dibawa ke Jakarta dan Karawang, nginep pindah - pindah hotel. Saya juga harus menuruti semua kemauannya," kata Bayinah, Rabu (31/8).
Terakhir dia ditinggalkan di salah satu Pondok Pesantren di Cikampek, setelah pelaku singgah dan meminjam mobil milik pesantren tersebut. "Katanya saya dijadikan jaminan untuk merental mobil," tambah Bayinah.
Namun demikian, polisi belum dapat mengorek keterangan lebih dalam perihal kasus penculikan itu mengingat kondisi Bayinah yang masih syok.
Dalam kasus tersebut polisi belum memastikan motif di balik penculikan yang dilakukan pelakunya. Namun polisi menyatakan masih melakukan penyelidikan termasuk mengejar terduga penculik dengan ciri - ciri yang telah dikantongi.
"Kalau motifnya tengah kami selidiki, termasuk kami juga melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata Kapolsek Bojong Purwakarta Iptu Teguh Sujito di Mapolres Purwakarta.
Selain melarikan diri, pelaku juga kabur dengan membawa kendaraan milik Pondok Pesantren yang dirental dengan jaminan korbannya.
Sebelumnya gadis remaja itu menjadi korban penculikan pria yang mengaku bernama Asep, warga Bandung. Pada 13 Agustus 2016 lalu. Korban dibawa kabur pelaku dengan modus akan dijadikan anak angkat. Pada saat kejadian pelaku menemui salah satu tetangga korban untuk bertemu dengan keluarganya.(Merdeka.com)
loading...
Post a Comment