AMP - Seorang lelaki nampak sangat menikmati tarikan rokok yang dilinting dengan kertas rokok.
Aromanya itu yang “tidak tahan” soalnya sama dengan aroma rokok ganja. “Maaf bang, jika aromanya mengganggu,” kata Uun, di sebuah warung kopi, Kamis (23/3) sore.
Rokok yang sedang menari di lekuk jemarinya bukanlah rokok ganja, tapi rokok dengan tembakau hijau made in Gayo.
Tembakau hijau Fayo adalah tembakau linting yang mempunyai warna kehijauan dengan aroma yang khas ganja dan rasa yang smooth saat lintingan tembakau di hisap. Tembakau ini berasal dari pulau sumatera tepatnya di Aceh Gayo.
Warna hijau pada tembakau disebabkan masih muda, daun tembakau muda ini di jemur pada saat cuaca mendung atau di malam hari.
Tembakau linting ini lalu disimpan di wadah yang kedap udara dan di daerah tertentu di campur dengan humidifier agar kualitas rasa dan kelembapan tembakau tetap terjaga.
Menurut Uun, harga satu ons tembakau hijau sekitar Rp 50-80 ribu rupiah. Sama seperti rokok ganja, mengisap rokok bakong hijau juga terletak pada seni melintingnya.
Hanya saja, untuk menjaga kesehatan sangat dianjurkan untuk hidup bebas dari merokok apalagi sampai berganja. [Sumber: acehtrend.co]
loading...
Post a Comment