AMP - Perajin lentera tradisional di Mesir khawatir produk mereka tak laku lagi akibat serbuan lentera impor dari Tiongkok. Namun kekhawatiran itu sirna dengan datangnya bulan Ramadhan.
Seorang perajin lentera yang biasa menghiasi jalan-jalan Timur Tengah selama bulan suci Ramadhan percaya bahwa dia telah menemukan cara.
Dalam workshop di lingkungan Imbaba, Kairo, Mohamed Gamal membuat potret akrilik pemain sepakbola Mesir, bintang pop dan presiden ke lentera yang dikenal secara lokal dengan sebutan Fawanees.
Ia berharap lenteranya yang meski terlihat modern, tetap mengambil bentuk dari lentera kayu tradisional abad ke-12 saat dinasti Fatimiyah akan mampu menghentikan produk impor.
"Saya telah bekerja dengan lentera selama 10 tahun dan lentera kayu telah menjadi yang paling populer selama ini. Aku ingin melakukan sesuatu yang berbeda," kata Gamal.
Produk Tiongkok membanjiri pasar Timur Tengah selama bertahun-tahun dan menjadi semakin populer di Mesir, di mana seperti Gamal ini sedang berjuang di tengah inflasi yang merajalela.
Bergantung pada impor, membuat turunnya nilai mata uang Mesir pada bulan November. Sekarang berharap nilai mata uang membaik, akan mendorong produsen lokal seperti Gamal untuk membuat produk yang dapat menggantikan produk impor yang lebih mahal, mempersempit defisit perdagangan.
Banjirnya lentera Tiongkok bertenaga baterai menyentuh semangat para perajin lentera Mesir yang melihat lentera lilin tua sebagai simbol kebanggaan nasional.
Menyusul kecaman di media sosial tentang kerajinan tradisional Mesir lainnya yang sekarat, kementerian Mesir Industri dan Perdagangan mengeluarkan dekrit yang langka pada tahun 2015 dengan pelarangan impor lentera buatan Tiongkok.
Tapi barisan lentera plastik 'knock-off' masih terlihat berkedip di jendela toko di dekat bengkel Gamal.
"Semua lentera di pasar, tentu saja, dibuat di Cina, jadi harapan saya adalah bagi kita untuk berhenti mengimpor mereka," kata Gamal. "Bahkan, mimpi saya adalah untuk kita satu hari untuk mengekspor lentera kami ke Cina."()
loading...
Post a Comment