Kelompok Santoso saat berlatih militer. (Foto: istimewa) |
AMP - Kelompok teroris pimpinan Abu Wardah alias Santoso melakukan kegiatan tadrib (pelatihan militer) di hutan di lokasi persembunyiannya di Poso, Sulawesi Tengah. Mereka membuat halang rintang sendiri untuk kegiatan tadrib ini.
"Mereka mendirikan tenda dari terpal sebagai camp mereka selama di hutan. Di hutan itu mereka melakukan tadrib," ujar Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi kepada detikcom, Senin (28/3/2016).
Rudy mengatakan, kelompok Santoso terus bergerak berpindah-pindah tempat setiap hari. Mereka berjalan menyusuri hutan dari pagi hingga sore hari.
"Saat menemukan lokasi yang cocok untuk dijadikan sebagai camp kemudian mendirikan tenda terpal dan masak makanan," imbuhnya.
Adapun, pelatihan militer dilakukan kelompok Santoso di hutan dengan membuat halang rintang sendiri.
Dari foto yang diperoleh detikcom, kelompok Santoso melakukan kegiatan tadrib dengan berlatih di halang rintang tersebut. Mereka bergelantungan di atas seutas tambang atau berlatih keseimbangan di antara tiang kayu yang dibentuk seperti esteger.
Rudy mengungkap, keberadaan Santoso saat ini diyakini masih berada di Poso, Sulteng. Santoso semakin terjepit karena banyak kurir yang sudah diputus oleh tim Satgas Tinombala yang terua memburunya dalam keadaan hidup atau mati.
Sejumlah anak buahnya baik WNI maupun WN China etnis Uighur juga telah ditangkap. Salah satu pengikutnya, MAQ alias S alias Brother (19), ditangkap tim Satgas Tinombala saat turun gunung karena kelaparan.
Pasokan logistik kelompok Santoso juga sudah menipis setelah tim Satgas menangkap kurir-kurirnya dan anak buahnya. Untuk bertahan hidup selama menunggu pasokan, kelompok Santoso berburu hewan yang ada di hutan.[detik.com]
"Mereka mendirikan tenda dari terpal sebagai camp mereka selama di hutan. Di hutan itu mereka melakukan tadrib," ujar Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi kepada detikcom, Senin (28/3/2016).
Rudy mengatakan, kelompok Santoso terus bergerak berpindah-pindah tempat setiap hari. Mereka berjalan menyusuri hutan dari pagi hingga sore hari.
"Saat menemukan lokasi yang cocok untuk dijadikan sebagai camp kemudian mendirikan tenda terpal dan masak makanan," imbuhnya.
Adapun, pelatihan militer dilakukan kelompok Santoso di hutan dengan membuat halang rintang sendiri.
Dari foto yang diperoleh detikcom, kelompok Santoso melakukan kegiatan tadrib dengan berlatih di halang rintang tersebut. Mereka bergelantungan di atas seutas tambang atau berlatih keseimbangan di antara tiang kayu yang dibentuk seperti esteger.
Rudy mengungkap, keberadaan Santoso saat ini diyakini masih berada di Poso, Sulteng. Santoso semakin terjepit karena banyak kurir yang sudah diputus oleh tim Satgas Tinombala yang terua memburunya dalam keadaan hidup atau mati.
Sejumlah anak buahnya baik WNI maupun WN China etnis Uighur juga telah ditangkap. Salah satu pengikutnya, MAQ alias S alias Brother (19), ditangkap tim Satgas Tinombala saat turun gunung karena kelaparan.
Pasokan logistik kelompok Santoso juga sudah menipis setelah tim Satgas menangkap kurir-kurirnya dan anak buahnya. Untuk bertahan hidup selama menunggu pasokan, kelompok Santoso berburu hewan yang ada di hutan.[detik.com]
loading...
Post a Comment