AMP - Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri mengatakan penanganan kasus teroris tidak akan efektif selama tidak menyentuh akar persoalan yang melahirkan terorisme. Di saat bersamaan, terorisme di era kini merupakan hasil dari persaingan upaya negara-negara kapitalis dan perusahaan multinasional merebut sumber daya alam.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan di gala dinner Asia-Africa Youth Conference di kediamannya, Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (15/3).
Konferensi Pemuda Asia-Afrika ini diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Pesertanya sekitar 100 mahasiswa dari 52 negara.
"Menangkal terorisme harus dilakukan pertama kali dengan menemukan akar dari masalah yang menjadi penyebab awal terorisme," jelas mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.
Rachma mengingatkan, perang dengan menggunakan kaki tangan atau proxy war menciptakan musuh bersama yang dikenal luas sebagai terorisme.
"Sementara tujuannya adalah menghancurkan Islam secara sistematis," kata putri Bung Karno ini.
Menghancurkan Islam dan memporakporandakan kehidupan Muslim dilakukan oleh aktor-aktor kapitalisme global untuk memperkuat hegemoni mereka di negeri-negeri Muslim.
"Skenario ini mendapatkan justifikasi dari ilmuwan sosial seperti Samuel Huntington dalam buku Clash of Civilization," ujar Rachma lagi.
Siapapun yang melakukan perlawan terhadap eksploitasi dan hegemoni yang menghasilkan ketidakadilan, ketimpangan dan penderitaan ini akan diberi cap sebagai teroris.
"Sebagai umat Muslim, kita tahu bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang untuk seluruh alam semesta dan tidak pernah mengajarkan jalan kekerasan," demikian Rachma. [Konf/rmol]
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan di gala dinner Asia-Africa Youth Conference di kediamannya, Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (15/3).
Konferensi Pemuda Asia-Afrika ini diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Pesertanya sekitar 100 mahasiswa dari 52 negara.
"Menangkal terorisme harus dilakukan pertama kali dengan menemukan akar dari masalah yang menjadi penyebab awal terorisme," jelas mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.
Rachma mengingatkan, perang dengan menggunakan kaki tangan atau proxy war menciptakan musuh bersama yang dikenal luas sebagai terorisme.
"Sementara tujuannya adalah menghancurkan Islam secara sistematis," kata putri Bung Karno ini.
Menghancurkan Islam dan memporakporandakan kehidupan Muslim dilakukan oleh aktor-aktor kapitalisme global untuk memperkuat hegemoni mereka di negeri-negeri Muslim.
"Skenario ini mendapatkan justifikasi dari ilmuwan sosial seperti Samuel Huntington dalam buku Clash of Civilization," ujar Rachma lagi.
Siapapun yang melakukan perlawan terhadap eksploitasi dan hegemoni yang menghasilkan ketidakadilan, ketimpangan dan penderitaan ini akan diberi cap sebagai teroris.
"Sebagai umat Muslim, kita tahu bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang untuk seluruh alam semesta dan tidak pernah mengajarkan jalan kekerasan," demikian Rachma. [Konf/rmol]
loading...
Post a Comment