AMP - Militer Moskow merahasiakan sosok pasukan khusus Rusia Spetsnaz yang dijuluki “Rambo” setelah minta dirinya dibunuh dengan dibombardir pesawat tempur ketika dikepung banyak militan ISIS di Palmyra, Suriah.
Dia minta dibombardir agar tewas bersama banyak militan Islamic State (ISIS) yang mengepungnya. Pemerintah Rusia menyebutnya sebagai pahlawan.
Sosok pasukan Spetznas itu kini terungkap. Dia bernama Alexander Prokhorenko, berusia 25 tahun. Dia secara heroik menelepon kru pesawat tempur Rusia agar menjatuhkan bom pada dirinya yang dikepung banyak militan ISIS.
Foto-foto si “Rambo” Rusia ini telah dirilis sejumlah media Inggris. Salah satunya, foto Prokhorenko bersama istrinya, Ekaterina, yang sedang hamil anak pertama mereka.
Meski sang suami tewas secara heroik, Ekaterina mengaku tidak tahu jika suaminya bertugas di Suriah.
Salah satu sumber yang tahu tentang keluarga Prokhorenko, mengatakan bahwa pasukan Spetsnaz itu merasa seperti “orang paling berbahagia di dunia” ketika dia menikahi Ekaterina 18 bulan yang lalu.
Dia telah menerima banyak pujian dari militer dan publik Rusia atas keberanian dan pengorbanan nyawanya. Menurut surat kabar Rusia, Orenday, mengutip teman korban bernama Sasha, melaporkan bahwa pasukan Spetsnaz itu merasa semua impiannya telah terwujud.
“Karena memiliki istri terbaik di dunia dan melayani bangsa yang dicintainya,” tulis surat kabar itu, semalam (29/3/2016).
Militer Moskow sampai saat ini menolak mengidentifikasi sosok “Rambo” Rusia itu. ”Seorang perwira pasukan operasi khusus Rusia tewas di dekat Palmyra saat melaksanakan tugas khusus untuk mengarahkan serangan udara Rusia pada target kelompok ISIS,” bunyi pernyataan militer Rusia, melalui seorang juru bicara.
”Petugas sedang melakukan tugas tempur di daerah Palmyra selama seminggu, mengidentifikasi target penting ISIS dan melewati koordinat yang tepat untuk serangan dengan pesawat Rusia,” lanjut pihak militer Rusia.
”Petugas meninggal sebagai pahlawan, ia ‘menarik api’ ke dirinya setelah dikelilingi oleh teroris.”(Rol)
Dia minta dibombardir agar tewas bersama banyak militan Islamic State (ISIS) yang mengepungnya. Pemerintah Rusia menyebutnya sebagai pahlawan.
Sosok pasukan Spetznas itu kini terungkap. Dia bernama Alexander Prokhorenko, berusia 25 tahun. Dia secara heroik menelepon kru pesawat tempur Rusia agar menjatuhkan bom pada dirinya yang dikepung banyak militan ISIS.
Foto-foto si “Rambo” Rusia ini telah dirilis sejumlah media Inggris. Salah satunya, foto Prokhorenko bersama istrinya, Ekaterina, yang sedang hamil anak pertama mereka.
Meski sang suami tewas secara heroik, Ekaterina mengaku tidak tahu jika suaminya bertugas di Suriah.
Salah satu sumber yang tahu tentang keluarga Prokhorenko, mengatakan bahwa pasukan Spetsnaz itu merasa seperti “orang paling berbahagia di dunia” ketika dia menikahi Ekaterina 18 bulan yang lalu.
Dia telah menerima banyak pujian dari militer dan publik Rusia atas keberanian dan pengorbanan nyawanya. Menurut surat kabar Rusia, Orenday, mengutip teman korban bernama Sasha, melaporkan bahwa pasukan Spetsnaz itu merasa semua impiannya telah terwujud.
“Karena memiliki istri terbaik di dunia dan melayani bangsa yang dicintainya,” tulis surat kabar itu, semalam (29/3/2016).
Militer Moskow sampai saat ini menolak mengidentifikasi sosok “Rambo” Rusia itu. ”Seorang perwira pasukan operasi khusus Rusia tewas di dekat Palmyra saat melaksanakan tugas khusus untuk mengarahkan serangan udara Rusia pada target kelompok ISIS,” bunyi pernyataan militer Rusia, melalui seorang juru bicara.
”Petugas sedang melakukan tugas tempur di daerah Palmyra selama seminggu, mengidentifikasi target penting ISIS dan melewati koordinat yang tepat untuk serangan dengan pesawat Rusia,” lanjut pihak militer Rusia.
”Petugas meninggal sebagai pahlawan, ia ‘menarik api’ ke dirinya setelah dikelilingi oleh teroris.”(Rol)
loading...
Post a Comment