Ilustrasi |
AMP - Tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala terlibat baku tembak dengan terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (22/3/2016) pagi.
Dua orang terduga teroris tewas dalam peristiwa tersebut.
"Untuk diketahui, jam 10.00 WITA tadi, terjadi kontak tembak dan dua orang tidak dikenal itu tewas di sana," ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Hanggar Skuadron Udara 17, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa siang.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan informasi itu.
Ia mengatakan, baku tembak terjadi di Sektor IV, dekat Napu.
"Sektor itu dekat Napu. Memang sekarang ini, mereka sudah terkepung di daerah itu," ujar Badrodin.
Meski demikian, Badrodin belum mengungkap identitas kedua terduga teroris itu.
Saat ini, tim tengah berupaya membawa kedua jenazah itu untuk diidentifikasi.
Badrodin mengatakan, tewasnya dua orang itu bukan berarti semakin mendekatkan tim untuk menangkap Santoso.
Santoso diyakini tak berada di titik-titik terluar persembunyian, melainkan di pedalaman hutan. Titik-titik terluar dijaga anak buah Santoso.
"Mereka membentuk kelompok kecil. Enam, tujuh orang. Bisa jadi pimpinannya tidak ada di tempat itu, tapi di tempat lain," ujar Badrodin. (tribunnews.com)
Dua orang terduga teroris tewas dalam peristiwa tersebut.
"Untuk diketahui, jam 10.00 WITA tadi, terjadi kontak tembak dan dua orang tidak dikenal itu tewas di sana," ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Hanggar Skuadron Udara 17, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa siang.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan informasi itu.
Ia mengatakan, baku tembak terjadi di Sektor IV, dekat Napu.
"Sektor itu dekat Napu. Memang sekarang ini, mereka sudah terkepung di daerah itu," ujar Badrodin.
Meski demikian, Badrodin belum mengungkap identitas kedua terduga teroris itu.
Saat ini, tim tengah berupaya membawa kedua jenazah itu untuk diidentifikasi.
Badrodin mengatakan, tewasnya dua orang itu bukan berarti semakin mendekatkan tim untuk menangkap Santoso.
Santoso diyakini tak berada di titik-titik terluar persembunyian, melainkan di pedalaman hutan. Titik-titik terluar dijaga anak buah Santoso.
"Mereka membentuk kelompok kecil. Enam, tujuh orang. Bisa jadi pimpinannya tidak ada di tempat itu, tapi di tempat lain," ujar Badrodin. (tribunnews.com)
loading...
Post a Comment