Rumah tak layak huni di Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Cot Girek.(WOL Photo/Chairul Sya'ban). |
AMP - Seribuan rumah di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, dilaporkan tidak layak huni dan butuh perhatian khusus dari pemerintah setempat.
Masing-masing rumah tak layak huni yang pemiliknya hidup di bawah garis kemiskinan terdapat di Kecamatan Nibong, Cot Girek dan Seuneuddon.
“Yang sudah terdata rumah tak layak huni sekitar 300 unit lebih, untuk angka pastinya saya tidak terlalu ingat. Yang jelas sudah kami usulkan ke Dinas Cipta Karya untuk tahun 2016 ini, dengan harapan semoga terealisasi,” ujar Camat Nibong, Halimuddin S.sos kepada Waspada Online di sela-sela mendampingi reses anggota DPR Aceh Utara, Riyanti, Senin (28/3).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan masih banyak rumah tak layak huni yang butuh perhatian di Kecamatan itu. Sementara dari masing-masing geuchik (kepala desa), sebut Halimuddin, enggan melaporkan data rumah tak layak huni ke pihak Kecamatan.
“Sepertinya masih ada rumah tak layak huni yang belum terdata, namun dalam hal ini Geuchik enggan melaporkannya ke kami. Mungkin mereka menganggap telah lelah untuk melaporkan hal itu jika ujung-ujungnya tak terealisasi. Maka mereka enggan terlalu jauh untuk menaruh harapan,” jelas Halimuddin.
Hal yang sama disampaikan Camat Seuneuddon, Fatwa Maulana. Secara terpisah kepada Waspada Online, ia menyebutkan terdapat sekitar 300 unit rumah tak layak huni butuh perhatian. Akan tetapi pihaknya berjanji akan terus mengupayakan agar warga miskin mendapatkan rumah yang layak untuk dihuni.
Pihaknya sendiri juga sudah mengajukan permohonan bantuan rumah layak huni kepada Dinas Cipta Karya, Dinas Sosial dan Kementerian. Pihaknya sangat berharap pengajuan yang terlah diajukannya itu dapat segera terealisasi.
“Rata-rata penghuni 300 rumah tak layak huni dikecamatan kami ini adalah penduduk miskin yang berprofesi sebagai nelayan, khususnya bagi yang bertempat tinggal diwilayah pesisir. Sebelumnya juga sudah pernah dibangun seratus unit rumah bantuan untuk nelayan, untuk yang belum mendapatkan maka sabar dulu. Sebab kami masih berjuang,” jelas Fatwa.
Camat Cot Girek, Usman K, S.sos pun demikian. Saat dikonfirmasi oleh Waspada Online secara terpisah, ia mengaku bahwa ada sekitar 400 unit lebih tercatat rumah tak layak huni di Kecamatan Cot Girek dari 24 desa yang ada. Sementara sudah ada yang dibantu dan mulai rampung.
“Kami masih mengupayakan rumah tersebut, tidak bisa kita bangun sekaligus karena masih dalam pengajuan. Sementara saat ini ada sekitar enam rumah yang direalisasi, yaitu empat rumah di Desa Seuneubok Baro dan dua rumah di Desa Beurandang. Di Desa Seuneubok Baro merupakan bantuan dari Bupati dan Dandim 0103,” jelas Usman.(wol)
Masing-masing rumah tak layak huni yang pemiliknya hidup di bawah garis kemiskinan terdapat di Kecamatan Nibong, Cot Girek dan Seuneuddon.
“Yang sudah terdata rumah tak layak huni sekitar 300 unit lebih, untuk angka pastinya saya tidak terlalu ingat. Yang jelas sudah kami usulkan ke Dinas Cipta Karya untuk tahun 2016 ini, dengan harapan semoga terealisasi,” ujar Camat Nibong, Halimuddin S.sos kepada Waspada Online di sela-sela mendampingi reses anggota DPR Aceh Utara, Riyanti, Senin (28/3).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan masih banyak rumah tak layak huni yang butuh perhatian di Kecamatan itu. Sementara dari masing-masing geuchik (kepala desa), sebut Halimuddin, enggan melaporkan data rumah tak layak huni ke pihak Kecamatan.
“Sepertinya masih ada rumah tak layak huni yang belum terdata, namun dalam hal ini Geuchik enggan melaporkannya ke kami. Mungkin mereka menganggap telah lelah untuk melaporkan hal itu jika ujung-ujungnya tak terealisasi. Maka mereka enggan terlalu jauh untuk menaruh harapan,” jelas Halimuddin.
Hal yang sama disampaikan Camat Seuneuddon, Fatwa Maulana. Secara terpisah kepada Waspada Online, ia menyebutkan terdapat sekitar 300 unit rumah tak layak huni butuh perhatian. Akan tetapi pihaknya berjanji akan terus mengupayakan agar warga miskin mendapatkan rumah yang layak untuk dihuni.
Pihaknya sendiri juga sudah mengajukan permohonan bantuan rumah layak huni kepada Dinas Cipta Karya, Dinas Sosial dan Kementerian. Pihaknya sangat berharap pengajuan yang terlah diajukannya itu dapat segera terealisasi.
“Rata-rata penghuni 300 rumah tak layak huni dikecamatan kami ini adalah penduduk miskin yang berprofesi sebagai nelayan, khususnya bagi yang bertempat tinggal diwilayah pesisir. Sebelumnya juga sudah pernah dibangun seratus unit rumah bantuan untuk nelayan, untuk yang belum mendapatkan maka sabar dulu. Sebab kami masih berjuang,” jelas Fatwa.
Camat Cot Girek, Usman K, S.sos pun demikian. Saat dikonfirmasi oleh Waspada Online secara terpisah, ia mengaku bahwa ada sekitar 400 unit lebih tercatat rumah tak layak huni di Kecamatan Cot Girek dari 24 desa yang ada. Sementara sudah ada yang dibantu dan mulai rampung.
“Kami masih mengupayakan rumah tersebut, tidak bisa kita bangun sekaligus karena masih dalam pengajuan. Sementara saat ini ada sekitar enam rumah yang direalisasi, yaitu empat rumah di Desa Seuneubok Baro dan dua rumah di Desa Beurandang. Di Desa Seuneubok Baro merupakan bantuan dari Bupati dan Dandim 0103,” jelas Usman.(wol)
loading...
Post a Comment