AMP - Panglima Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA), Tengku Zulkarnaini bin Hamzah yang juga Ketua Mua’limin Aceh secara langsung mengibarkan bendera Aceh berlambang bulan bintang di Tanah Suci Arab Saudi, tepatnya di kawasan perbukitan Jabal Rahmah.
Pria yang akrab disapa Tengku Ni ini mengaku merasa terpanggil membentangkan bendera tersebut di kawasan itu dalam kesempatan umrah dengan harapan semoga Allah dapat memberi kepercayaan antara Indonesia dan Aceh dalam menjaga perdamaian bersama agar lebih utuh di masa depan.
“Saya merasa terpanggil. Hasil wawancara dengan salah satu sumber di Saudi Arabia yang menanyakan tentang butir-butir MoU Helsinki, bahwa intinya mereka sangat bangga dengan qanun bendera, lambang dan wali nanggroe yang telah disahkan parlemen,” ujar Tengku Ni kemarin.
Dalam kesempatan itu, Tengku Ni juga mengaku menjawab bahwa bendera Aceh sudah patut sekali di kibarkan bukan hanya di Aceh, namun juga di luar negeri. Di mana saja ada bendera Indonesia, menurutnya di situ juga harus ada bendera Aceh.
“Karena Indonesia sudah damai dengan Aceh sejak 15 Agustus 2005. Ini hanya untuk mengambil hikmah untuk saya paparkan di tanah suci sebagai tanda damai, sebagaimana tanah haram Makkah yang penuh kasih sayang di bawah pimpinan Saiyidina Rasulullah SAW,” tuturnya.
Dengan demikian, Tengku Ni menjelaskan bahwa tak ada perkara di antara kita semua sesama muslim sedunia.(waspada.co.id)
Pria yang akrab disapa Tengku Ni ini mengaku merasa terpanggil membentangkan bendera tersebut di kawasan itu dalam kesempatan umrah dengan harapan semoga Allah dapat memberi kepercayaan antara Indonesia dan Aceh dalam menjaga perdamaian bersama agar lebih utuh di masa depan.
“Saya merasa terpanggil. Hasil wawancara dengan salah satu sumber di Saudi Arabia yang menanyakan tentang butir-butir MoU Helsinki, bahwa intinya mereka sangat bangga dengan qanun bendera, lambang dan wali nanggroe yang telah disahkan parlemen,” ujar Tengku Ni kemarin.
Dalam kesempatan itu, Tengku Ni juga mengaku menjawab bahwa bendera Aceh sudah patut sekali di kibarkan bukan hanya di Aceh, namun juga di luar negeri. Di mana saja ada bendera Indonesia, menurutnya di situ juga harus ada bendera Aceh.
“Karena Indonesia sudah damai dengan Aceh sejak 15 Agustus 2005. Ini hanya untuk mengambil hikmah untuk saya paparkan di tanah suci sebagai tanda damai, sebagaimana tanah haram Makkah yang penuh kasih sayang di bawah pimpinan Saiyidina Rasulullah SAW,” tuturnya.
Dengan demikian, Tengku Ni menjelaskan bahwa tak ada perkara di antara kita semua sesama muslim sedunia.(waspada.co.id)
loading...
Post a Comment