Halloween Costume ideas 2015
loading...

Memberangus Mafia dan Senjata

AJUN Komisaris Polisi Yasir, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Lhokseumawe, benar-benar bekerja keras. Bersama seluruh unitnya, Yasir menggagalkan rencana Rezatur Aulia dan Mahdi untuk membebasan rekan-rekannya dari Lembaga Pemasyarakatan Langsa.

Kerja profesional ini pantas diacungi jempol. Polisi menghindarkan aparat di lapas dari kemungkinan terburuk: pembunuhan. Bukan tidak mungkin, jika Rezatur dan Mahdi tak ditangkap, akan ada upaya paksa membebaskan tiga narapidana kasus pembunuhan dan narkoba dari lapas. Upaya ini tentu mengancam keselamatan para sipir yang minim persenjataan. Dua pucuk senjata revolver dan senjata rakitan, serta sejumlah peluru, bisa membuat perbedaan besar. Para kriminal itu bisa saja dengan mudah menguasai pintu demi pintu lapas yang hanya ketat sesuai “kepentingan”.

Buruknya menajemen pengelolaan lapas juga membuat para narapidana, yang setiap hari berhadapan dengan tembok, tak sulit untuk memikirkan cara terbaik untuk kabur dan mengatur rencana ini hingga keluar tembok penjara. Dalam kurun waktu setahun terakhir saja, kerap terdengar kabar keberhasilan sejumlah narapidana kabur. Mereka tak lagi keluar dari jendela, para narapidana bahkan bisa kabur melalui pintu depan penjara.

Meski sulit dibuktikan, institusi lapas juga lebih terkenal sebagai tempat “paling aman” bagi para bandar narkoba beroperasi dan meneruskan aksi kriminalitas. Lapas bukan menjadi tempat pembinaan dan rehabilitasi para terpidana untuk memberikan efek jera. Di sini, para narapidana narkoba bebas mengatur bisnis berkat "kedekatan" dengan para sipir. Para narapidana itu bebas mengatur para sipir menuruti kemauan mereka.

Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi polisi yang saban hari berhadapan dengan aksi kriminalitas. Bukan tak mungkin, upaya memberantas penjahat di jalanan ini sia-sia karena sistem pembinaan para narapidana tak berjalan baik.

Karena itu, penting bagi polisi untuk memberantas peredaran senjata api dan narkoba. Polisi harus bekerja lebih keras untuk mengungkap jaringan jual beli senjata di Aceh, karena dua kejahatan ini terkait erat. Apalagi masih banyak senjata api yang beredar. Bukan tidak mungkin rencana yang disusun Rezatur cs juga tengah disiapkan komplotan lain dengan tujuan sama, membebaskan rekan mereka dari balik tembok penjara.

Fungsi intelijen, baik di kepolisian, militer dan Badan Intelijen Negara, harus benar-benar dimaksimalkan untuk mencegah kemungkinan aksi bersenjata ini terjadi. Tanpa upaya pencegahan yang maksimal, tentu sulit menghadang laju para mafia dan preman bersenjata api ini. Apalagi, di Aceh, masih banyak senjata api tersimpan. Senjata api warisan konflik berkepanjangan di Aceh. (AJNN)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget