Menggemparkan!!!! Aksi Anak SMP Berbuat M3sum di Sekolah Saat Siang Bolong |
AMP - Kemarin (Senin, 14 Februari 2011), saya bepergian dengan anak kedusaya,
Ilham. Saya mengajaknya ke Solo untuk suatu keperluan. Agak lama saya
berada di Solo. Sekitar jam 12.00, saya pulang. Di perjalanan, Ilham
mengantuk. Siang itu, saya hanya mengendarai motor. Saya tidak membawa
mobil karena sedang diservis. Oleh karena itu, saya memeluknya dengan
tangan satu. Saya pun mengendarai motor pelan-pelan. Di sekitar Kalioso,
Karanganyar, saya melihat dua anak SMA sedang berdiri di atas
motornya.
Kedua anak sekolah itu tertawa-tawa. Saya tidak tahu aktivitas keduanya.
Namun, saya sempat melihat seorang di antaranya mengarahkan HP
berkamera ke suatu arah. Sambil memeluk Ilham, saya mengarahkan
pandangan ke arah HP itu. Astaghfirullahal 'adzim, ternyata anak SMA itu
sedang merekam adegan m3sra sepasang anak SMP. Kedua anak SMP itu
terlihat sedang berc!uman m3sra sambil (maaf) memegang-megang sesuatu.
Keduanya melakukan itu di selatan gedung/ ruang kelasnya.
Sangat terlihat jelas dari jalan raya. Kedua anak SMP itu tidak
mempedulikan situasi. Meskipun dilihat banyak orang, keduanya tetap
berc!uman sangat m3sra. Jelas banyak orang karena jalan raya sedang
ramai-ramainya. Maklum, baru sekitar jam 12.30an. Saya pun menepikan
motorku. Saya berhenti tepat di barat sekolahan itu. Saya pun
menghampiri seorang Bapak (sepertinya guru jika dilihat dari
seragamnya).
Bapak itu akan membeli sesuatu. "Pak, maaf, apakah Bapak mengajar di
sekolah itu?" tanyaku sambil memeluk Ilham. Mendengar pertanyaan itu,
Bapak itu menoleh ke arahku. Lalu, dia menjawab, "Tidak, Pak. Ada apa?"
"Itu, Pak. Ada anak SMP berpacaran tepat di selatan gedung sekolahan
itu. Tuh lihat, anak SMA itu sedang merekam adegannya. Tolong Bapak ke
sekolahan itu dan temui gurunya.
Sampaikan bahwa ada anak didiknya yang berpacaran di sekolah" terangku
sambil terus memeluk Ilham. Bapak itu terlihat gagap. Ia tidak langsung
pergi ke sekolahan. Namun, ia justru melangkah ke arah toko. Melihat
sikapnya yang demikian, saya pun berkata agak keras (sepadan dengan nada
bentakan), "Pak, tolong ke sekolahan. Sekolah itu dapat tercemar jika
anak SMA itu nanti meng-upload hasil rekamannya. Kasihan nama baik
sekolah!" "Bentar, Pak. Saya punya nomor HP salah satu gurunya. Nanti
saya telpon" jawabnya berkilah. Terlihat Bapak itu mengambil HP dari
ssayanya. Lalu, ia melihat-lihat nomor HP-nya.
Meskipun sudah cukup lama, nomor HP itu tak ditemukan. Jelas situasi itu
membuatku semakin marah. "Bapak ke sekolahan saja. Kalau saya tidak
bawa anak, saya tentu pergi menemui gurunya. Bapak ini gimana, to?"
bentakku dengan mata menatap tajam ke arahnya. Mendengar bentakan itu,
barulah Bapak itu pergi ke sekolah. Entah, bagaimana kelanjutan
peristiwa siang ini yang teramat panas sepanas adegan tadi. Semoga kisah
itu menyadarkan kita. Perilaku remaja sekarang sudah jauh melampui
batas.
Marilah kita menjaga anak dan semua bentuk tanggung jawab agar dapat
terselamatkan generasi bangsa ini. Sejujurnya, saya pun menyesali pihak
sekolahan itu. Jelas di parkiran terlihat banyak motor dan mobil. Itu
berarti para guru masih berada di lingkungan. Tidakkah mereka peduli?
Selamat siang dan selamat beraktivitas. Semoga kisah di atas menjadi
pelajaran bagi kita untuk lebih berhati-hati dengan anak-anak kita.
Amin. Terima kasih.(online-nusantara.blogspot.co.id/)
loading...
Post a Comment