Israel menghancurkan rumah-rumah milik warga Palestina di Tepi Barat | (Press TV) |
AMP - Pasukan Israel menghancurkan puluhan bangunan, termasuk sebuah sekolah
di bagian utara Tepi Barat pekan ini. Tindakan Israel ini menyebabkan 10
keluarga Palestina kehilangan tempat tinggal, seperti dikatakan oleh
PBB.
Penghancuran berlangsung pada hari Rabu di Desa Khirbet Tana, selatan Nablus di Tepi Barat utara. "Secara total, 41 bangunan hancur, menggusur 36 warga Palestina, termasuk 11 anak-anak," kata badan kemanusiaan PBB dalam sebuah pernyataan dikutip dari Breitbart, Sabtu (5/3/2016).
Namun, pernyataan ini dibantah oleh Israel. COGAT, badan pemerintah Israel yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan pemerintah Israel di wilayah Palestina menyatakan jumlah bangunan yang hancur berjumlah 20.
Israel juga menyatakan bahwa pembongkaran tersebut telah diberitahukan sebelumnya. Tentara Israel yang menghancurkan rumah-rumah tersebut mengatakan bahwa rumah tersebut dibangun tanpa izin dari pemerintah Israel.
Warga Palestina mengatakan bahwa mereka kesulitan mendapatkan izin mendirikan bangunan di bagian Tepi Barat yang dikuasai penuh oleh Israel, yang dikenal sebagai Area C.
Minggu lalu Uni Eropa mengecam pemerintah Israel setelah mereka menghancurkan sebuah sekolah yang didanai oleh pemerintah Perancis. Sedangkan utusan khusus PBB untuk proses perdamaian di Timur Tengah, Nickolay Mladenov mengatakan, bulan lalu jumlah penghancuran rumah penduduk meningkat tiga kali lipat dari rata-rata sejak awal tahun ini.[sindonews]
Penghancuran berlangsung pada hari Rabu di Desa Khirbet Tana, selatan Nablus di Tepi Barat utara. "Secara total, 41 bangunan hancur, menggusur 36 warga Palestina, termasuk 11 anak-anak," kata badan kemanusiaan PBB dalam sebuah pernyataan dikutip dari Breitbart, Sabtu (5/3/2016).
Namun, pernyataan ini dibantah oleh Israel. COGAT, badan pemerintah Israel yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan pemerintah Israel di wilayah Palestina menyatakan jumlah bangunan yang hancur berjumlah 20.
Israel juga menyatakan bahwa pembongkaran tersebut telah diberitahukan sebelumnya. Tentara Israel yang menghancurkan rumah-rumah tersebut mengatakan bahwa rumah tersebut dibangun tanpa izin dari pemerintah Israel.
Warga Palestina mengatakan bahwa mereka kesulitan mendapatkan izin mendirikan bangunan di bagian Tepi Barat yang dikuasai penuh oleh Israel, yang dikenal sebagai Area C.
Minggu lalu Uni Eropa mengecam pemerintah Israel setelah mereka menghancurkan sebuah sekolah yang didanai oleh pemerintah Perancis. Sedangkan utusan khusus PBB untuk proses perdamaian di Timur Tengah, Nickolay Mladenov mengatakan, bulan lalu jumlah penghancuran rumah penduduk meningkat tiga kali lipat dari rata-rata sejak awal tahun ini.[sindonews]
loading...
Post a Comment