Ilustrasi |
AMP - Papua: Kapal LCT Inditama IV yang mengangkut bahan-bahan pekerjaan pembangunan jalan Batas Batu-Mamugu-Kabupaten Nduga, Papua, ditembaki sekelompok orang.
Kejadian berlangsung Minggu, 13 Maret, sekitar pukul 15.30 WIT, di kali Kampung Mumugu, Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat. Saat itu kapal sedang berjalan menuju Agats, sekitar 1 mil (20 menit perjalanan) dari Pelabuhan Mumugu.
"Para ABK kapal yang sedang membersihkan geladak terkejut mendengar bunyi tembakan sebanyak satu kali dari pinggir kali arah sebelah kanan kapal," kata Staf Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Jayapura, Ricko Herdian, dalam keterangan tertulis kepada Metrotvnews.com, Senin (14/3/2015).
Mendengar tembakan, nahkoda kapal dan Praka Agus, anggota TNI Yon Zipur Satgas UP4B yang ikut dalam kapal tersebut, langsung meminta semua yang ada di kapal tiarap dan berlindung. Nahkoda kapal dan Praka Agus lalu naik ke anjungan kemudi. Mereka kemudian diberondong lagi dengan tembakan sebanyak 10 kali.
Dalam keadaan panik nahkoda kapal dan Praka Agus bersembunyi di anjungan kemudi kapal. Penembakan tersebut berlangsung selama 5 menit. Setelah keadaan dirasa aman, Praka Agus, nahkoda kapal, dan para ABK kapal menyisir kapal untuk melihat bagian mana yang terkena tembakan.
Dari keterangan Praka Agus dan beberapa ABK kapal, ada sekitar empat penembak dari sebelah kanan kapal. "Satu orang (menembak) di atas pohon memegang senjata laras panjang jenis AK 47. Tiga orang lainnya di bawah pohon dengan memegang dua pucuk AK 47 dan satu pucuk Minimi dengan peluru dirantaikan di badan," kata Ricko, menirukan penuturan Agus.
Adapun beberapa bagian kapal yang terkena tembakan antara lain, lampu anjungan kapal, radar kapal, tiang anjungan, dan tandon air yang tembus mengenai pelindung cerobong kapal.
Sejumlah orang yang ikut dalam pelayaran itu antara lain, Melianus Lambertus (nahkoda Kapal), Ramli (Mualim I), Yudi Prasetia M. (KKM), Iqbal (masinis II), Abdul Rahim (masinis III), Abidin (juru mudi II), Syamsudin (juru mudi I), Feki K, (juru minyak), Hermanus Silahoy (juru masak), Abdul Muis (pengikut barang), Praka Agus (Anggota Yon Zipur Satgas UP4B), To Lembang (kepala buruh bangunan), Amos (buruh Bangunan), Purwanto (buruh Bangunan), Dwi Jaya (buruh Bangunan), Boby Mansur (buruh Bangunan), dan Narko (buruh Bangunan).
Kejadian berlangsung Minggu, 13 Maret, sekitar pukul 15.30 WIT, di kali Kampung Mumugu, Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat. Saat itu kapal sedang berjalan menuju Agats, sekitar 1 mil (20 menit perjalanan) dari Pelabuhan Mumugu.
"Para ABK kapal yang sedang membersihkan geladak terkejut mendengar bunyi tembakan sebanyak satu kali dari pinggir kali arah sebelah kanan kapal," kata Staf Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Jayapura, Ricko Herdian, dalam keterangan tertulis kepada Metrotvnews.com, Senin (14/3/2015).
Mendengar tembakan, nahkoda kapal dan Praka Agus, anggota TNI Yon Zipur Satgas UP4B yang ikut dalam kapal tersebut, langsung meminta semua yang ada di kapal tiarap dan berlindung. Nahkoda kapal dan Praka Agus lalu naik ke anjungan kemudi. Mereka kemudian diberondong lagi dengan tembakan sebanyak 10 kali.
Dalam keadaan panik nahkoda kapal dan Praka Agus bersembunyi di anjungan kemudi kapal. Penembakan tersebut berlangsung selama 5 menit. Setelah keadaan dirasa aman, Praka Agus, nahkoda kapal, dan para ABK kapal menyisir kapal untuk melihat bagian mana yang terkena tembakan.
Dari keterangan Praka Agus dan beberapa ABK kapal, ada sekitar empat penembak dari sebelah kanan kapal. "Satu orang (menembak) di atas pohon memegang senjata laras panjang jenis AK 47. Tiga orang lainnya di bawah pohon dengan memegang dua pucuk AK 47 dan satu pucuk Minimi dengan peluru dirantaikan di badan," kata Ricko, menirukan penuturan Agus.
Adapun beberapa bagian kapal yang terkena tembakan antara lain, lampu anjungan kapal, radar kapal, tiang anjungan, dan tandon air yang tembus mengenai pelindung cerobong kapal.
Sejumlah orang yang ikut dalam pelayaran itu antara lain, Melianus Lambertus (nahkoda Kapal), Ramli (Mualim I), Yudi Prasetia M. (KKM), Iqbal (masinis II), Abdul Rahim (masinis III), Abidin (juru mudi II), Syamsudin (juru mudi I), Feki K, (juru minyak), Hermanus Silahoy (juru masak), Abdul Muis (pengikut barang), Praka Agus (Anggota Yon Zipur Satgas UP4B), To Lembang (kepala buruh bangunan), Amos (buruh Bangunan), Purwanto (buruh Bangunan), Dwi Jaya (buruh Bangunan), Boby Mansur (buruh Bangunan), dan Narko (buruh Bangunan).
[metro]
loading...
Post a Comment