Calang – Satu persatu orang datang. Ada dari Teunom, Panga, dan Pasie Raya, Aceh Jaya. Mereka umumnya adalah tokoh dan pemuda di gampongnya.
Senin (07/03/2016) malam itu, Warung Kopi Rapika di Gampong Blang Baro, Teunom sesak oleh sekitar 50 orang. Mereka menggelar Duek Pakat (Rapat), membentuk Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya (Teunom, Panga dan Pasie Raya).
Kopipun disuguhkan, dan wajah-wajah penuh serius seperti terkepung asap rokok. Mukhlis, sang penggagas berdiri memberi sambutan.
“Pembentukan Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya ini bertujan untuk menyatukan tekad dan mendorong putra Teunom Raya untuk maju sebagai calon Bupati Aceh Jaya periode 2017-2022,” sebutnya dalam bahasa Aceh yang kental. Matanya menatap ke seluruh peserta.
Mukhlis melanjutkan, bahwa dasar pembentukan forum tersebut terinspirasi dari janji petinggi Partai Aceh (PA). Katanya, dulu diwaktu kampanye pilkada 2012, di lapangan Coet Kumbang, Gampong Padang Kleng, Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, petinggi PA pernah berjanji.
Mukhlis menarik nafas sebelum melanjutkan. Dikatakan Mukhlis dalam kampanye tersebut, petinggi PA Aceh Jaya menjanjikan bahwa PA Aceh Jaya akan mengusung putra Teunom sebagai calon bupati Aceh Jaya periode 2017-2022.
“Pembentukan forum ini, sebagai langkah awal pemersatu, juga menumbuh kembangkan potensi daerah, maka dari itu merasa perlu dibentuk Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya”, ucap pria bonsor yang akrab disapa Poe Nyak.
Rapatpun berlangsung. Ada yang bicara, juga ada yang duduk menyimak. Sesekali, ada juga yang berbisik dengan orang di sampingnya.
Akhirnya, dalam rapat itu, Teungku Saifuddin yang juga mantan anggota DPRK Aceh Jaya terpilih sebagai Ketua Forum, Dedy Azani tokoh muda sebagai Sekretaris, dan T Farijal, S.Pd tokoh pendidikan sebagai bendahara.
Dalam rapat itu juga muncul satu tekad bersama, menagih janji yang pernah disampaikan petinggi Partai Aceh. Rapat lalu bubar. Ada yang langsung pulang, dan ada pula yang meneruskan duduk-duduk berbincang dengan ragam topik perbincangan.
***
Di sisi lain, Partai Aceh Kabupaten Aceh Jaya telah mendeklarasikan dan mempromosikan serta mengusung Safri Antoni (Pang Toni) sebagai calon Bupati Aceh Jaya periode 2017-2018.
Tidak hanya itu, bahkan sejumlah organisasi relawan pendukung Pang Toni pun telah dibentuk.
Bagaimana dengan sebuah janji yang pernah disampaikan petinggi PA untuk mengusung putra Teunom sebagai calon bupati Aceh Jaya periode 2017-2022?
Lalu? apakah terbentuknya Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya itu dapat menggoyangkan dan menjadi ancaman terhadap pencalonan Pang Toni, karena bisa jadi forum itu akan melakukan perlawanan terhadap pencalonan Pang Toni dikarenakan merasa telah dikhianati dengan dan oleh sebuah janji.
Apalagi kemenangan Partai Aceh pada pilkada 2012, Teunom Raya paling besar perannya dalam menyumbangkan suara. Aankah tokoh dan pemuda Teunom Raya mampu menagih janji? Waktu pengungkap segenap rahasia. [Sumber: acehtrend.co]
Senin (07/03/2016) malam itu, Warung Kopi Rapika di Gampong Blang Baro, Teunom sesak oleh sekitar 50 orang. Mereka menggelar Duek Pakat (Rapat), membentuk Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya (Teunom, Panga dan Pasie Raya).
Kopipun disuguhkan, dan wajah-wajah penuh serius seperti terkepung asap rokok. Mukhlis, sang penggagas berdiri memberi sambutan.
“Pembentukan Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya ini bertujan untuk menyatukan tekad dan mendorong putra Teunom Raya untuk maju sebagai calon Bupati Aceh Jaya periode 2017-2022,” sebutnya dalam bahasa Aceh yang kental. Matanya menatap ke seluruh peserta.
Mukhlis melanjutkan, bahwa dasar pembentukan forum tersebut terinspirasi dari janji petinggi Partai Aceh (PA). Katanya, dulu diwaktu kampanye pilkada 2012, di lapangan Coet Kumbang, Gampong Padang Kleng, Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, petinggi PA pernah berjanji.
Mukhlis menarik nafas sebelum melanjutkan. Dikatakan Mukhlis dalam kampanye tersebut, petinggi PA Aceh Jaya menjanjikan bahwa PA Aceh Jaya akan mengusung putra Teunom sebagai calon bupati Aceh Jaya periode 2017-2022.
“Pembentukan forum ini, sebagai langkah awal pemersatu, juga menumbuh kembangkan potensi daerah, maka dari itu merasa perlu dibentuk Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya”, ucap pria bonsor yang akrab disapa Poe Nyak.
Rapatpun berlangsung. Ada yang bicara, juga ada yang duduk menyimak. Sesekali, ada juga yang berbisik dengan orang di sampingnya.
Akhirnya, dalam rapat itu, Teungku Saifuddin yang juga mantan anggota DPRK Aceh Jaya terpilih sebagai Ketua Forum, Dedy Azani tokoh muda sebagai Sekretaris, dan T Farijal, S.Pd tokoh pendidikan sebagai bendahara.
Dalam rapat itu juga muncul satu tekad bersama, menagih janji yang pernah disampaikan petinggi Partai Aceh. Rapat lalu bubar. Ada yang langsung pulang, dan ada pula yang meneruskan duduk-duduk berbincang dengan ragam topik perbincangan.
***
Di sisi lain, Partai Aceh Kabupaten Aceh Jaya telah mendeklarasikan dan mempromosikan serta mengusung Safri Antoni (Pang Toni) sebagai calon Bupati Aceh Jaya periode 2017-2018.
Tidak hanya itu, bahkan sejumlah organisasi relawan pendukung Pang Toni pun telah dibentuk.
Bagaimana dengan sebuah janji yang pernah disampaikan petinggi PA untuk mengusung putra Teunom sebagai calon bupati Aceh Jaya periode 2017-2022?
Lalu? apakah terbentuknya Forum Persatuan Masyarakat Teunom Raya itu dapat menggoyangkan dan menjadi ancaman terhadap pencalonan Pang Toni, karena bisa jadi forum itu akan melakukan perlawanan terhadap pencalonan Pang Toni dikarenakan merasa telah dikhianati dengan dan oleh sebuah janji.
Apalagi kemenangan Partai Aceh pada pilkada 2012, Teunom Raya paling besar perannya dalam menyumbangkan suara. Aankah tokoh dan pemuda Teunom Raya mampu menagih janji? Waktu pengungkap segenap rahasia. [Sumber: acehtrend.co]
loading...
Post a Comment