AMP - Ratusan anggota dan simpatisan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap kepolisian setempat, Senin 2 Mei 2016. Penangkapan itu dilakukan karena mereka menuntut referendum di Kota Jayapura Papua.
Juru bicara KNPB Sebby Sambon mengaku penangkapan itu justru semakin memperkuat dukungan internasional untuk kemerdekaan Papua. "Penangkapan ratusan bahkan ribuan anggota KNPB justru memberikan nilai tambah. Di mana, dukungan internasional untuk kemerdekaan Papua semakin menguat," ujarnya.
Menurut Sebby, saat ini dukungan dan simpati untuk kemerdekaan Papua terus mengalir. Terutama dari negara-negara di wilayah Pasifik. "Terutama dari negara Melanesia dan pasifik," ujarnya.
Ketua KNPB Viktor Yeimo menambahkan, sejak penangkapan ratusan orang Papua oleh militer saat ini, pihaknya mengklaim telah memberikan pelajaran secara terbuka untuk hidup berdemokrasi di Indonesia.
Faktanya, menurut Viktor, kepolisian terbukti telah memperburuk citra demokrasi di Indonesia. "Kami berhasil mengajar indonesia yakni kepada polisi tentang demokrasi, sampaikan aspirasi politik secara terhormat. Sementara polisi Indonesia berhasil merusak citra bernegara di mata rakyat Papua, Indonesia dan intenasional," katanya.
Viktor mengaku, jika aksi yang dilakukan sejak Senin lalu, akan terus berlanjut. Penangkapan dan tindak kekerasan terhadap sejumlah orang Papua selama aksi, akan dijadikan pokok bahasan di Inggris. "Jadi referensi kita di pertemuan london. Papua butuh international supervised vote. Juga ke MSG dan PBB," katanya.(VIVA)
Juru bicara KNPB Sebby Sambon mengaku penangkapan itu justru semakin memperkuat dukungan internasional untuk kemerdekaan Papua. "Penangkapan ratusan bahkan ribuan anggota KNPB justru memberikan nilai tambah. Di mana, dukungan internasional untuk kemerdekaan Papua semakin menguat," ujarnya.
Menurut Sebby, saat ini dukungan dan simpati untuk kemerdekaan Papua terus mengalir. Terutama dari negara-negara di wilayah Pasifik. "Terutama dari negara Melanesia dan pasifik," ujarnya.
Ketua KNPB Viktor Yeimo menambahkan, sejak penangkapan ratusan orang Papua oleh militer saat ini, pihaknya mengklaim telah memberikan pelajaran secara terbuka untuk hidup berdemokrasi di Indonesia.
Faktanya, menurut Viktor, kepolisian terbukti telah memperburuk citra demokrasi di Indonesia. "Kami berhasil mengajar indonesia yakni kepada polisi tentang demokrasi, sampaikan aspirasi politik secara terhormat. Sementara polisi Indonesia berhasil merusak citra bernegara di mata rakyat Papua, Indonesia dan intenasional," katanya.
Viktor mengaku, jika aksi yang dilakukan sejak Senin lalu, akan terus berlanjut. Penangkapan dan tindak kekerasan terhadap sejumlah orang Papua selama aksi, akan dijadikan pokok bahasan di Inggris. "Jadi referensi kita di pertemuan london. Papua butuh international supervised vote. Juga ke MSG dan PBB," katanya.(VIVA)
loading...
Post a Comment