Ilustrasi |
AMP - Bagi sebagian orang, toilet kerap menjadi tempat berkontemplasi atau merenung. Di toilet pula, seseorang merasa privasinya begitu terjamin, kecuali di toilet umum yang kerap dijahili orang dengan mengintip atau memasang kamera tersembunyi. Di luar itu, toilet benar-benar memberi waktu untuk relaksasi pikiran.
Beberapa penulis menjadikan toilet sebagai tempat munculnya ide-ide brilian. Ada artis, hasil dari merenungnya di toilet, menjadi buku “Renungan Kloset”. Selain itu, ada juga yang khusus membaca buku selama berada di toilet, yang kini mungkin sudah digantikan dengan membaca berita dengan gadget. Artinya, toilet tak lagi semata-mata dilihat secara tradisional sebagai tempat buang air besar.
Bagaimana pun Anda memperlakukan toilet, tetap saja ada hal-hal yang perlu dihindari selama berada di toilet. Anjuran ini, lebih-lebih, berlaku untuk Anda yang sudah menasbihkan diri sebagai calon gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada Aceh tahun 2017 nanti.
Berikut ini, 5 hal yang tak boleh dilakukan calon Gubernur Aceh selama berada di toilet.
1. Tempel Poster
Poster kandidat, lebih-lebih dengan memasang wajah serius, menjadi salah satu iklan untuk menarik pendukung. Belum lagi jika poster itu ditempel di tempat-tempat strategis, seperti halte, tiang listrik, atau di dekat lampu merah. Sebagai calon gubernur Aceh, Anda jangan pernah sekali-kali menempel poster sendiri di dalam toilet, lebih-lebih toilet umum, meski hal ini tidak dilarang oleh KPU maupun Panwaslu. Ini hanya untuk berjaga-jaga saja. Bayangkan, kalau di toilet itu kebetulan tak ada air maupun tisu, bisa-bisa poster bergambar Anda itu akan digunakan untuk membersihkan kotoran. Kesal, bukan?
2. Membaca Al Quran
Seperti diketahui, bisa membaca Al Quran menjadi salah satu syarat untuk menjadi Gubernur Aceh. Biasanya, menjelang tes baca Al Quran, banyak calon gubernur sibuk bukan main untuk belajar membaca Al Quran. Mereka pun kerap mengulang-ulang bacaan ayat yang baru dipelajarinya di toilet. Karena Al Quran adalah kalam Ilahi, jangan sekali-kali Anda mengotorinya dengan membacanya di dalam toilet. Ingat, kalau pendukung Anda tahu hal ini, mereka pasti akan meninggalkan Anda. Pasalnya, di Aceh, orang “Pungo Nahu” kerap melakukannya di toilet. Mereka pun dianggap sudah putus urat saraf.
3. Berkampanye
Jadi calon gubernur tak ubahnya seorang gadis yang baru lulus audisi menyanyi di tingkat daerah. Dia akan selalu memanfaatkan toilet untuk berlatih menyanyi atau bahkan bernyayi itu sendiri. Tapi, sebagai calon gubernur, Anda tidak boleh sekali-kali melakukannya. Selain akan dianggap gila, kampanye di dalam toilet tidak ada pengaruhnya. Tak ada calon pendukung yang akan mendengarnya, kecuali isteri atau anak Anda. Kalau boleh ditamsilkan, berkampanye di toilet itu seperti seseorang yang buang angin di dekat bangkai.
4. Telepon Selingkuhan
Karena sekarang ini bermain-main ponsel di toilet sudah hal biasa, tapi jangan sekali-kali menerima telepon saat berada di dalam toilet. Kerap kali obrolan di dalam toilet jadi salah dimengerti, karena suaranya bergema dan mendengung. Nah, jika Anda seorang calon gubernur dan kebetulan memiliki selingkuhan, urungkan niat Anda menelepon dia saat berada di toilet. Selain karena obrolan yang tak bakal nyambung dan ujung-ujungnya bertengkar, sang isteri pasti akan memergoki Anda. Jika ini terjadi kan berabe.
5. Buka Situs Porno
Di toilet, orang lebih menikmati kesendiriannya. Jika Anda bukan calon gubernur sah-sah saja Anda membuka-buka situs porno melalui gadget yang Anda bawa ke dalam toilet. Pasalnya, jangankan di toilet, di saat rapat Paripurna DPR pun ada politisi yang tertangkap kamera wartawan sedang membuka situs porno. Tapi, karena Anda adalah calon gubernur Aceh, jangan pernah melakukan hal-hal kotor semacam itu. Coba, seandainya di toilet yang Anda masuki itu sudah dipasang kamera tersembunyi, akibatnya bisa berabe, bukan? Anda pasti tidak mau muncul berita di ACEHPUNGO.COM dengan judul menohok, “Calon Gubernur Aceh Buka Situs Porno di Toilet!”
Bagaimana, Pungo kali, kan?
Beberapa penulis menjadikan toilet sebagai tempat munculnya ide-ide brilian. Ada artis, hasil dari merenungnya di toilet, menjadi buku “Renungan Kloset”. Selain itu, ada juga yang khusus membaca buku selama berada di toilet, yang kini mungkin sudah digantikan dengan membaca berita dengan gadget. Artinya, toilet tak lagi semata-mata dilihat secara tradisional sebagai tempat buang air besar.
Bagaimana pun Anda memperlakukan toilet, tetap saja ada hal-hal yang perlu dihindari selama berada di toilet. Anjuran ini, lebih-lebih, berlaku untuk Anda yang sudah menasbihkan diri sebagai calon gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada Aceh tahun 2017 nanti.
Berikut ini, 5 hal yang tak boleh dilakukan calon Gubernur Aceh selama berada di toilet.
1. Tempel Poster
Poster kandidat, lebih-lebih dengan memasang wajah serius, menjadi salah satu iklan untuk menarik pendukung. Belum lagi jika poster itu ditempel di tempat-tempat strategis, seperti halte, tiang listrik, atau di dekat lampu merah. Sebagai calon gubernur Aceh, Anda jangan pernah sekali-kali menempel poster sendiri di dalam toilet, lebih-lebih toilet umum, meski hal ini tidak dilarang oleh KPU maupun Panwaslu. Ini hanya untuk berjaga-jaga saja. Bayangkan, kalau di toilet itu kebetulan tak ada air maupun tisu, bisa-bisa poster bergambar Anda itu akan digunakan untuk membersihkan kotoran. Kesal, bukan?
2. Membaca Al Quran
Seperti diketahui, bisa membaca Al Quran menjadi salah satu syarat untuk menjadi Gubernur Aceh. Biasanya, menjelang tes baca Al Quran, banyak calon gubernur sibuk bukan main untuk belajar membaca Al Quran. Mereka pun kerap mengulang-ulang bacaan ayat yang baru dipelajarinya di toilet. Karena Al Quran adalah kalam Ilahi, jangan sekali-kali Anda mengotorinya dengan membacanya di dalam toilet. Ingat, kalau pendukung Anda tahu hal ini, mereka pasti akan meninggalkan Anda. Pasalnya, di Aceh, orang “Pungo Nahu” kerap melakukannya di toilet. Mereka pun dianggap sudah putus urat saraf.
3. Berkampanye
Jadi calon gubernur tak ubahnya seorang gadis yang baru lulus audisi menyanyi di tingkat daerah. Dia akan selalu memanfaatkan toilet untuk berlatih menyanyi atau bahkan bernyayi itu sendiri. Tapi, sebagai calon gubernur, Anda tidak boleh sekali-kali melakukannya. Selain akan dianggap gila, kampanye di dalam toilet tidak ada pengaruhnya. Tak ada calon pendukung yang akan mendengarnya, kecuali isteri atau anak Anda. Kalau boleh ditamsilkan, berkampanye di toilet itu seperti seseorang yang buang angin di dekat bangkai.
4. Telepon Selingkuhan
Karena sekarang ini bermain-main ponsel di toilet sudah hal biasa, tapi jangan sekali-kali menerima telepon saat berada di dalam toilet. Kerap kali obrolan di dalam toilet jadi salah dimengerti, karena suaranya bergema dan mendengung. Nah, jika Anda seorang calon gubernur dan kebetulan memiliki selingkuhan, urungkan niat Anda menelepon dia saat berada di toilet. Selain karena obrolan yang tak bakal nyambung dan ujung-ujungnya bertengkar, sang isteri pasti akan memergoki Anda. Jika ini terjadi kan berabe.
5. Buka Situs Porno
Di toilet, orang lebih menikmati kesendiriannya. Jika Anda bukan calon gubernur sah-sah saja Anda membuka-buka situs porno melalui gadget yang Anda bawa ke dalam toilet. Pasalnya, jangankan di toilet, di saat rapat Paripurna DPR pun ada politisi yang tertangkap kamera wartawan sedang membuka situs porno. Tapi, karena Anda adalah calon gubernur Aceh, jangan pernah melakukan hal-hal kotor semacam itu. Coba, seandainya di toilet yang Anda masuki itu sudah dipasang kamera tersembunyi, akibatnya bisa berabe, bukan? Anda pasti tidak mau muncul berita di ACEHPUNGO.COM dengan judul menohok, “Calon Gubernur Aceh Buka Situs Porno di Toilet!”
Bagaimana, Pungo kali, kan?
Sumber: acehpungo.com
loading...
Post a Comment