Halloween Costume ideas 2015
loading...

Yahudi dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia

Toar Palilingan (kiri) berdialog dengan masyarakat Kampung Jawa Tondano di Sinagoge Shaar Hashamayim. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
AMP - Akhir Juni lalu, di sebuah sinagog yang disebut warga sekitarnya sebagai candi batu, penganut Yudaisme, pemeluk Islam, dan Kristen Protestan, makan dan minum bersama. Magrib itu di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, mereka berbuka puasa, merayakan keberagaman.

Acara berbuka puasa bersama itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dari Kampung Jawa Tondano (Jaton). Desa tersebut merupakan jantung keislaman di Minahasa. Leluhur mereka adalah pria-pria Jawa yang diasingkan pemerintah kolonial Belanda ke Tondano tatkala Perang Jawa menyongsong kisah akhirnya.

Perwakilan Kampung Jaton hadir dengan penampilan khas: baju koko dan peci. Sebagian dari mereka bersarung.

Sementara itu, para pemeluk Yudaisme menyambut tamu-tamu mereka dengan pakaian serba hitam. Kippah tersemat di kepala bagian belakang mereka.

Beberapa pemuda Kampung Jaton awalnya mengaku tidak tahu pada bangunan apa mereka sedang berkegiatan. Hanya sedikit dari mereka yang paham, tulisan pada pintu masuk sinagog itu adalah aksara Ibrani.

Shaar Hashamayim adalah satu-satunya sinagoge, rumah ibadah pemeluk Yudaisme yang masih berdiri di Indonesia. Satu sinagoge lain, di Surabaya, Jawa Timur, telah rata dengan tanah.

Kebersamaan itu lantas berlanjut dengan dialog di ruang utama sinagoge. Satu per satu perwakilan kelompok maju, mengutarakan rasa dan pemahaman mereka atas kelompok yang lain.

Toar Palilingan, pengelola sinagoge Shaar Hashamayim, menyebut pertemuan yang baru pertama kali digelar itu merupakan peristiwa monumental. Ia merasa terhormat dapat menjamu komunitas muslim di rumah ibadahnya.

"Forum ini harus berlanjut ke pertemuan-pertemuan selanjutnya. Tujuannya agar muncul rasa saling mengerti dan menghargai di antara para pemeluk agama," ucapnya.

Ivan Ngurawan, Sekretaris Lansia Muslim Minahasa, menimpali, "Kita bersaudara, jadi harus tetap rukun dan saling menghormati."

Di akhir pertemuan, Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang bertutur, "Kedamaian itu mahal, rekonsiliasi itu sulit dilakukan. Menjaga kerukunan adalah yang paling utama."

Yahudi Indonesia

Jejak komunitas Yahudi di Indonesia samar-samar. Tidak dikenali secara luas, kelompok ini seperti ada dan tiada.

April lalu, secara mengejutkan, Deputi Luar Negeri Amerika Serikat Anthony John Blinken merayakan paskah yang diselenggarakan komunitas penganut Yudaisme di Jakarta.

Blinken kala itu tengah melakukan perjalanan dinas di Indonesia. Sebelum hadir di pusat perayaan paskah Yahudi di Jakarta Barat, Blinken bertemu dengan pejabat tinggi Indonesia seperti Luhut Binsar Pandjaitan yang ketika itu menjabat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

"Perayaan paskah Yahudi di negara yang mayoritas warganya beragama Islam sangat langka. Semuanya bersatu dalam toleransi," ucap Blinken.

Berita Blinken dan paskah Yahudi beredar luas. Namun jangkauannya tetap tidak masif. Komunitas Yahudi di Indonesia masih hidup dalam bayang-bayang.

CNNIndonesia.com melakukan perjalanan ke sejumlah kota untuk bertemu dengan komunitas itu. Sebagian dari mereka menutup diri. Ketakutan atas vandalisme dan masa lalu kelam yang dialami leluhur mereka merupakan alasan utama.

Kamp Auschwitz dan kamp interniran yang menjadi pembuangan orangtua, kakek, dan nenek mereka masih menjadi trauma bagi keturunan Yahudi berkebangsaan Indonesia itu.

Namun, sebagian dari mereka menerima kehadiran CNNIndonesia.com dengan tangan terbuka. Meski bertemu dengan mereka tidak seperti membalik telapak tangan, mereka sepakat: komunitas Yahudi harus keluar dari balik tirai dan menunjukkan kehadiran mereka di tengah keberagaman Indonesia.

Ini adalah kisah tentang Yahudi di Indonesia. Diawali para imigran, kawin-mawin dengan penduduk lokal dan dilanjutkan keturunan mereka yang bernafas Indonesia.

Seperti yang diutarakan Ketua Program Studi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina Fuad Mahbub Siraj, Yahudi adalah istilah yang merujuk pada suatu suku bangsa, tradisi dan kebudayaan. Istilah itu bebas dari gerakan politik yang muncul kemudian.(CNN)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget