Lokasi baku tembak empat tersangka perampokan, termasuk tiga pria asal Indonesia dengan polisi di Kuala Lumpur, Kamis (11/5/2017). Foto/The Straits Times |
AMP - Empat orang tersangka perampokan terhadap warga China ditembak mati oleh aparat kepolisian Kuala Lumpur, Malaysia. Tiga dari empat tersangka merupakan pria asal Indonesia.
Keempat tersangka tewas setelah baku tembak dengan aparat polisi di Wangsa Maju, Kuala Lumpur, Kamis kemarin. Baku tembak terjadi beberapa menit setelah para tersangka merampok pria berkebangsaan China yang membawa uang hampir RM40.000 (Ringgit Malaysia) atau sekitar Rp122 juta.
Para tersangka disebut anggota “Gang Civic”, kelompok perampok yang menargetkan orang asing. Korban dirampok setelah menarik uang dari bank di Sri Gombak.
Korban yang berusia 32 tahun semula pergi ke Institute of Translation and Books di Wangsa Maju, sebuah kota di Kuala Lumpur, untuk menyelesaikan beberapa masalah bisnis.
Namun, sebelum dia bisa masuk ke gedung tersebut, para perampok yang dipersenjatai dengan parang, memojokkannya dan menodongkan senjata.
Selain tiga pria asal Indonesia, satu tersangka lainnya tercatat sebagai warga lokal. Mereka berusia 37 hingga 49 tahun.
”Para tersangka menyambar tasnya yang penuh uang dan menyebabkannya terjatuh, tersangka melukai tangannya (korban),” kata pejabat polisi senior Kuala Lumpur, Rusdi Mohd Isa, kepada wartawan di lokasi kejadian, sebagaimana dikutip The Straits Times, Jumat (12/5/2017).
Rusdi mengatakan, pada saat itu polisi yang berpatroli di area setempat melihat para perampok beraksi.
”Ketika polisi mencoba menangkap tersangka, mereka menembaki para petugas. Polisi tersebut membalas tembakan dan keempat tersangka tewas dalam baku tembak,” ujar Rusdi. Ada 11 peluru yang ditemukan di lokasi baku tembak.
Polisi menyita dua parang dan dua revolver dari kawanan perampok. Saksi mata yang merupakan seorang eksekutif, yang diidentifikasi dengan nama pendek Faridzul mengatakan, bahwa sekitar pukul 14.30 siang, dia mendengar suara tembakan di luar kantornya.
”Rekan saya mengira itu adalah kembang api. Saya pergi untuk melihat apa yang sedang terjadi, saya melihat seorang polisi sedang berlari di jalan mengeluarkan beberapa tembakan ke arah perampok,” katanya.
Dia kemudian melihat seorang pria terbaring di tanah yang bersimbah darah disamping mobil yang berjarak 20 meter dari kantornya.
Indentitas para tersangka perampokan yang ditembak mati belum dirilis kepolisian Malaysia.(Sindo)
Keempat tersangka tewas setelah baku tembak dengan aparat polisi di Wangsa Maju, Kuala Lumpur, Kamis kemarin. Baku tembak terjadi beberapa menit setelah para tersangka merampok pria berkebangsaan China yang membawa uang hampir RM40.000 (Ringgit Malaysia) atau sekitar Rp122 juta.
Para tersangka disebut anggota “Gang Civic”, kelompok perampok yang menargetkan orang asing. Korban dirampok setelah menarik uang dari bank di Sri Gombak.
Korban yang berusia 32 tahun semula pergi ke Institute of Translation and Books di Wangsa Maju, sebuah kota di Kuala Lumpur, untuk menyelesaikan beberapa masalah bisnis.
Namun, sebelum dia bisa masuk ke gedung tersebut, para perampok yang dipersenjatai dengan parang, memojokkannya dan menodongkan senjata.
Selain tiga pria asal Indonesia, satu tersangka lainnya tercatat sebagai warga lokal. Mereka berusia 37 hingga 49 tahun.
”Para tersangka menyambar tasnya yang penuh uang dan menyebabkannya terjatuh, tersangka melukai tangannya (korban),” kata pejabat polisi senior Kuala Lumpur, Rusdi Mohd Isa, kepada wartawan di lokasi kejadian, sebagaimana dikutip The Straits Times, Jumat (12/5/2017).
Rusdi mengatakan, pada saat itu polisi yang berpatroli di area setempat melihat para perampok beraksi.
”Ketika polisi mencoba menangkap tersangka, mereka menembaki para petugas. Polisi tersebut membalas tembakan dan keempat tersangka tewas dalam baku tembak,” ujar Rusdi. Ada 11 peluru yang ditemukan di lokasi baku tembak.
Polisi menyita dua parang dan dua revolver dari kawanan perampok. Saksi mata yang merupakan seorang eksekutif, yang diidentifikasi dengan nama pendek Faridzul mengatakan, bahwa sekitar pukul 14.30 siang, dia mendengar suara tembakan di luar kantornya.
”Rekan saya mengira itu adalah kembang api. Saya pergi untuk melihat apa yang sedang terjadi, saya melihat seorang polisi sedang berlari di jalan mengeluarkan beberapa tembakan ke arah perampok,” katanya.
Dia kemudian melihat seorang pria terbaring di tanah yang bersimbah darah disamping mobil yang berjarak 20 meter dari kantornya.
Indentitas para tersangka perampokan yang ditembak mati belum dirilis kepolisian Malaysia.(Sindo)
loading...
Post a Comment