AMP - Ketua Umum PPP Djan Faridz mengutuk keras aksi bom bunuh diri tiga kota di Arab Saudi, khususnya di kota suci Madinah Al Munawwarah.
Aksi biadab tersebut sengaja memprovokasi umat Islam yang tengah khusyuk menjalankan ibadah di bulan Suci Ramadhan menjelang perayaan Idul Fitri 1437 H.
"Partai Persatuan Pembangunan mengutuk keras aksi biadab yang mengusik hati nurani dan rasa perikemanusiaan ini," ucap Djan Faridz (Selasa, 5/7).
Menurut laporan Al Arabiya, salah satu serangan terjadi di dekat petugas keamanan di lapangan parkir Masjid Nabawi, masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad. Ledakan tersebut terjadi sesaat setelah adzan maghrib berkumandang, ketika umat muslim berbuka puasa. Pada bulan Ramadan, Masjid Nabawi memang selalu dipenuhi jamaah yang ingin beribadah.
Selain di Madinah, bom juga mengguncang Kota Jeddah dan Qatif.
Menurut Djan Faridz, Agama manapun di dunia ini tidak ada yang mengajarkan umatnya untuk melakukan aksi biadab terorisme.
Aksi pengeboman memberi pesan jelas memprovokasi dan menebar kebencian kepada khususnya Umat Islam di seluruh dunia. Untuk itu dipilih tempat paling suci bagi umat Islam di bulan paling suci yaitu Ramadhan menjelang hari kemenangan Idul Fitri.
"Saya yakin upaya provokasi tersebut tidak akan berhasil," tegas mantan Menteri Perumahan Rakyat ini.
Djan melanjutkan, Ukhwah Islamiyah dan Ukhwah Basyariah justru akan semakin kuat dengan adanya aksi teror ini.
"Kami menghimbau agar Seluruh umat Islam di dunia khususnya di Indonesia agar tetap tenang dan menjaga persatuan serta tidak terpengaruh upaya-upaya provokasi yang berpretensi mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa," ungkapnya.
Kepada para tokoh masyarakat dan Pemerintah, dia juga mengingatkan, agar tidak mengeluarkan pernyataan yang kontra produktif dan provokatif yang berpotensi mengganggu kekhusyu'an umat Islam pasca bom Madinah menjelang perayaan Idul Fitri.
"Mari kita doakan bersama agar para korban terorisme diberi kesabaran dan ketabahan. Diterima amal baiknya serta diampuni segala dosanya serta bagi yang meninggal dunia diterima sebagai syahid," pungkas Djan Faridz. [RMOL]
Aksi biadab tersebut sengaja memprovokasi umat Islam yang tengah khusyuk menjalankan ibadah di bulan Suci Ramadhan menjelang perayaan Idul Fitri 1437 H.
"Partai Persatuan Pembangunan mengutuk keras aksi biadab yang mengusik hati nurani dan rasa perikemanusiaan ini," ucap Djan Faridz (Selasa, 5/7).
Menurut laporan Al Arabiya, salah satu serangan terjadi di dekat petugas keamanan di lapangan parkir Masjid Nabawi, masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad. Ledakan tersebut terjadi sesaat setelah adzan maghrib berkumandang, ketika umat muslim berbuka puasa. Pada bulan Ramadan, Masjid Nabawi memang selalu dipenuhi jamaah yang ingin beribadah.
Selain di Madinah, bom juga mengguncang Kota Jeddah dan Qatif.
Menurut Djan Faridz, Agama manapun di dunia ini tidak ada yang mengajarkan umatnya untuk melakukan aksi biadab terorisme.
Aksi pengeboman memberi pesan jelas memprovokasi dan menebar kebencian kepada khususnya Umat Islam di seluruh dunia. Untuk itu dipilih tempat paling suci bagi umat Islam di bulan paling suci yaitu Ramadhan menjelang hari kemenangan Idul Fitri.
"Saya yakin upaya provokasi tersebut tidak akan berhasil," tegas mantan Menteri Perumahan Rakyat ini.
Djan melanjutkan, Ukhwah Islamiyah dan Ukhwah Basyariah justru akan semakin kuat dengan adanya aksi teror ini.
"Kami menghimbau agar Seluruh umat Islam di dunia khususnya di Indonesia agar tetap tenang dan menjaga persatuan serta tidak terpengaruh upaya-upaya provokasi yang berpretensi mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa," ungkapnya.
Kepada para tokoh masyarakat dan Pemerintah, dia juga mengingatkan, agar tidak mengeluarkan pernyataan yang kontra produktif dan provokatif yang berpotensi mengganggu kekhusyu'an umat Islam pasca bom Madinah menjelang perayaan Idul Fitri.
"Mari kita doakan bersama agar para korban terorisme diberi kesabaran dan ketabahan. Diterima amal baiknya serta diampuni segala dosanya serta bagi yang meninggal dunia diterima sebagai syahid," pungkas Djan Faridz. [RMOL]
loading...
Post a Comment