AMP - Hari ini 126 tahun silam. Penjara Auburn
New York, Amerika Serikat, menjadi saksi bisu eksekusi mati pertama
menggunakan kursi listrik terhadap William Francis Kemmler.
Ia dieksekusi lantaran membunuh kekasihnya sendiri, Matilda "Tillie" Ziegler, dengan sebuah kapak pada 29 Maret 1889.
Melansir situs History, Kemmler dituntut dan dinyatakan bersalah pada 10 Mei 1889, dan tiga hari kemudian, dirinya divonis hukuman mati oleh hakim.
Setelah diikat dan dialiri listrik bertegangan 700 volt selama 17 detik, ternyata Kemmler belum meninggal juga.
Eksekutor kemudian menambah tegangan listrik menjadi 1.030 volt selama sekitar dua menit, di mana asap keluar dari kepala Kemmler.
Barulah ia dinyatakan tewas setelah hasil otopsi menunjukkan bahwa elektroda yang menempel di punggung Kemmler terbakar hingga ke tulang belakang.
Hukuman mati dengan kursi listrik ini sebenarnya sudah diusulkan sejak 1881 oleh Dr Albert Southwick, seorang dokter gigi.
Awalnya, Southwick menyaksikan seorang pemabuk tua yang tewas "tanpa rasa sakit", setelah menyentuh sebuah generator listrik di Buffalo, New York.
Kala itu eksekusi mati biasa dilakukan dengan cara digantung. Namun, cara tersebut terbilang sadis lantaran terdakwa tidak langsung tewas karena butuh proses selama setidaknya 30 menit.
Lalu, disertai sesak napas dan kondisi sekarat, sebelum akhirnya dinyatakan tewas.
Pada 1889, UU Eksekusi Mati dengan Kursi Listrik New York mulai berlaku dan kali pertama di dunia.
Edwin R. Davis, teknisi listrik di Penjara Auburn ditugaskan untuk merancang sebuah kursi listrik.
Dirancang sangat mirip dengan perangkat modern. Kursi listrik dilengkapi dengan dua elektroda yang terdiri dari dua disk logam yang disatukan dengan karet lalu ditutup dengan spons basah.
Elektroda tersebut yang nantinya dipasang di kepala dan punggung terpidana mati.(Viva)
Ia dieksekusi lantaran membunuh kekasihnya sendiri, Matilda "Tillie" Ziegler, dengan sebuah kapak pada 29 Maret 1889.
Melansir situs History, Kemmler dituntut dan dinyatakan bersalah pada 10 Mei 1889, dan tiga hari kemudian, dirinya divonis hukuman mati oleh hakim.
Setelah diikat dan dialiri listrik bertegangan 700 volt selama 17 detik, ternyata Kemmler belum meninggal juga.
Eksekutor kemudian menambah tegangan listrik menjadi 1.030 volt selama sekitar dua menit, di mana asap keluar dari kepala Kemmler.
Barulah ia dinyatakan tewas setelah hasil otopsi menunjukkan bahwa elektroda yang menempel di punggung Kemmler terbakar hingga ke tulang belakang.
Hukuman mati dengan kursi listrik ini sebenarnya sudah diusulkan sejak 1881 oleh Dr Albert Southwick, seorang dokter gigi.
Awalnya, Southwick menyaksikan seorang pemabuk tua yang tewas "tanpa rasa sakit", setelah menyentuh sebuah generator listrik di Buffalo, New York.
Kala itu eksekusi mati biasa dilakukan dengan cara digantung. Namun, cara tersebut terbilang sadis lantaran terdakwa tidak langsung tewas karena butuh proses selama setidaknya 30 menit.
Lalu, disertai sesak napas dan kondisi sekarat, sebelum akhirnya dinyatakan tewas.
Pada 1889, UU Eksekusi Mati dengan Kursi Listrik New York mulai berlaku dan kali pertama di dunia.
Edwin R. Davis, teknisi listrik di Penjara Auburn ditugaskan untuk merancang sebuah kursi listrik.
Dirancang sangat mirip dengan perangkat modern. Kursi listrik dilengkapi dengan dua elektroda yang terdiri dari dua disk logam yang disatukan dengan karet lalu ditutup dengan spons basah.
Elektroda tersebut yang nantinya dipasang di kepala dan punggung terpidana mati.(Viva)
loading...
Post a Comment