AMP - Petualangan Maimun alias Abu Rimba berakhir sudah. Pimpinan kelompok bersenjata di Aceh itu tewas bersama anak buahnya Doyok, saat baku tembak dengan polisi di Lhok Guci, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (20/2/2016). Siapa sebenarnya sosok Abu Rimba?
Maimun alias Abu Rimba merupakan warga Rambong Payong, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya. Anak buahnya Doyok berasal dari Panto Cut, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya.
Nama komplotan Abu Rimba mulanya muncuat ke publik pada Januari 2016, setelah Nurdin Ismail alias Din Minimi, pimpinan kelompok bersenjata di Aceh Timur menyerahkan diri. Mereka muncul di pantai barat Aceh.
Maimun yang menabalkan dirinya sebagai Abu Rimba, tiba-tiba mengeluarkan maklumat bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok Din Minimi, yang tidak mau menyerah. Maimun menamakan kelompoknya ini Tentara Rakyat Aceh (TRAK). Dia mengklaim memiliki 40 anak buah, menuntut hal sama seperti Din Minimi cs yakni kesejahteraan.
“Walaupun Din Minimi sudah menyerah, kami tidak akan menyerah dan terus mengangkat senjata sebelum tuntutan kami dikabulkan oleh pemerintah,” demikian perkataan Maimun alias Abu Rimba kepada media pertengahan bulan lalu.
Belakangan Din Minimi membantah keras bahwa Abu Rimba bukan pecahan dari kelompoknya. Dia mengaku sama sekali tak mengenal kelompok mengaku Abu Rimba itu. Ya, latar belakang Maimun alias Abu Rimba sendiri belum jelas mengklaim dirinya sosok mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Belakangan klaim ini dibantah beberapa mantan GAM.
“Dia hanya pelaku kriminal,” kata Abu, seorang bekas petinggi GAM wilayah Meureuhom Daya (Aceh Jaya).
Meski sudah mengumumkan di media, polisi awalnya sama sekali tak memperhitungkan kelompok Abu Rimba. “Siapa itu? Kita tidak kenal,” kata Kapolda Aceh, Irjen Husein Hamidi saat ditanyai wartawan.
Dalam daftar buruan Polda Aceh, hanya ada tiga kelompok kriminal bersenjata yang beroperasi di Aceh yakni komplotan Din Minimi, Gambit, dan Raja Rimba. Semua ini sudah berhasil ditangani.
Nama Abu Rimba memang tak setenar tiga kelompok bersenjata sebelumnya yang kerap beraksi di wilayah timur utara Aceh. Bahkan Abu Rimba kalah popular dibanding kelompok Raja Rimba yang jadi buronan aparat sejak kasus penculikan warga Skotlandia di Aceh Timur pada 2013.
Setelah diselidiki, polisi kemudian mulai serius mencari Abu Rimba Cs. Dia dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Selain kepemilikan senjata api, dia diduga terlibat dalam beberapa aksi pencurian sepeda motor.
“Orang itu memang banyak melakukan kejahatan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh, Kombes Nurfallah.
Polda menurunkan tim memburu kelompok Abu Rimba. Dalam sebuah penyergapan di Pasie Timon, Aceh Jaya, Rabu (20/2) lalu, anak buah Abu Rimba, Nurdin alias Cobra berhasil ditangkap setelah tertembak di paha. Namun, Abu Rimba sendiri lolos.
Pencarian terus dilakukan. Pagi tadi, Abu Rimba dan anak buahnya Doyok kembali disergap aparat di Lhok Guci. Baku tembak sengit pun terjadi, hingga keduanya merenggang nyawa di ujung senapan.[sumber: okezone.com]
Maimun alias Abu Rimba merupakan warga Rambong Payong, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya. Anak buahnya Doyok berasal dari Panto Cut, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya.
Nama komplotan Abu Rimba mulanya muncuat ke publik pada Januari 2016, setelah Nurdin Ismail alias Din Minimi, pimpinan kelompok bersenjata di Aceh Timur menyerahkan diri. Mereka muncul di pantai barat Aceh.
Maimun yang menabalkan dirinya sebagai Abu Rimba, tiba-tiba mengeluarkan maklumat bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok Din Minimi, yang tidak mau menyerah. Maimun menamakan kelompoknya ini Tentara Rakyat Aceh (TRAK). Dia mengklaim memiliki 40 anak buah, menuntut hal sama seperti Din Minimi cs yakni kesejahteraan.
“Walaupun Din Minimi sudah menyerah, kami tidak akan menyerah dan terus mengangkat senjata sebelum tuntutan kami dikabulkan oleh pemerintah,” demikian perkataan Maimun alias Abu Rimba kepada media pertengahan bulan lalu.
Belakangan Din Minimi membantah keras bahwa Abu Rimba bukan pecahan dari kelompoknya. Dia mengaku sama sekali tak mengenal kelompok mengaku Abu Rimba itu. Ya, latar belakang Maimun alias Abu Rimba sendiri belum jelas mengklaim dirinya sosok mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Belakangan klaim ini dibantah beberapa mantan GAM.
“Dia hanya pelaku kriminal,” kata Abu, seorang bekas petinggi GAM wilayah Meureuhom Daya (Aceh Jaya).
Meski sudah mengumumkan di media, polisi awalnya sama sekali tak memperhitungkan kelompok Abu Rimba. “Siapa itu? Kita tidak kenal,” kata Kapolda Aceh, Irjen Husein Hamidi saat ditanyai wartawan.
Dalam daftar buruan Polda Aceh, hanya ada tiga kelompok kriminal bersenjata yang beroperasi di Aceh yakni komplotan Din Minimi, Gambit, dan Raja Rimba. Semua ini sudah berhasil ditangani.
Nama Abu Rimba memang tak setenar tiga kelompok bersenjata sebelumnya yang kerap beraksi di wilayah timur utara Aceh. Bahkan Abu Rimba kalah popular dibanding kelompok Raja Rimba yang jadi buronan aparat sejak kasus penculikan warga Skotlandia di Aceh Timur pada 2013.
Setelah diselidiki, polisi kemudian mulai serius mencari Abu Rimba Cs. Dia dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Selain kepemilikan senjata api, dia diduga terlibat dalam beberapa aksi pencurian sepeda motor.
“Orang itu memang banyak melakukan kejahatan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh, Kombes Nurfallah.
Polda menurunkan tim memburu kelompok Abu Rimba. Dalam sebuah penyergapan di Pasie Timon, Aceh Jaya, Rabu (20/2) lalu, anak buah Abu Rimba, Nurdin alias Cobra berhasil ditangkap setelah tertembak di paha. Namun, Abu Rimba sendiri lolos.
Pencarian terus dilakukan. Pagi tadi, Abu Rimba dan anak buahnya Doyok kembali disergap aparat di Lhok Guci. Baku tembak sengit pun terjadi, hingga keduanya merenggang nyawa di ujung senapan.[sumber: okezone.com]
loading...
Post a Comment