AMP - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) menggelar unjukrasa di kawasan Taman Riyadah, Jalan Merdeka, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Jumat (26/2) kemarin.
Mereka mengecam tindakan pelecehan syariat Islam di Aceh oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, termasuk persoalan Miss Indonesia 2016. Ratusan Laskar FPI berseragam serba putih lengkap dengan atribut aksi, seperti kertas dan spanduk bertuliskan kecaman atas tindakan pelecehan syariat Islam Aceh.
Dikomandoi Habib Muslem selaku Ketua FPI Kota Lhokseumawe, mereka bergerak ke Taman Riyadah sambil orasi dan meneriakkan protes atas tindakan buruk Mendagri Tjahjo Kumolo dan panitia Miss Indonesia 2016.
Meski pihaknya mengetahui adanya bantahan Mendagri di media soal komentarnya yang salah ditulis hingga seperti ingin mencabut Perda Jilbab di Aceh, Habib Muslem mengatakan
hal itu belum cukup mengobati luka hati rakyat di tanah Serambi Mekkah. Karena itu, Mendagri diminta membuktikan kesalahan ucapannya atau penulisan oleh media massa.
“Hal ini harus menjadi pelajaran bagi yang lain, jangan asal bicara lalu seenaknya saja membantah dengan mencabut kalimatnya. Mengapa harus mengusik tatanan syariat Islam di Aceh, seharusnya Tjahjo Kumolo memikirkan hal lain yang lebih positif,” sebutnya.
Muslem menilai Mendagri seperti tidak punya kerjaan lain sehingga harus sibuk mempreteli Aceh soal syariat Islam. Padahal dia sudah mengetahui kalau Aceh adalah Serambi Mekkah yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.
Selain itu, Muslem meminta Pemerintah Aceh turun tangan dan menuntut panitia kontestan Miss Indonesia 2016 yang membawa nama Aceh dalam ajang kecantikan tersebut. Dikatakan, Pemerintah tidak boleh diam melihat nama Aceh dibawa-bawa pada kegiatan yang tidak sesuai ajaran Islam dan terasa dilecehkan untuk kepentingan budaya barat.(WOL)
Mereka mengecam tindakan pelecehan syariat Islam di Aceh oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, termasuk persoalan Miss Indonesia 2016. Ratusan Laskar FPI berseragam serba putih lengkap dengan atribut aksi, seperti kertas dan spanduk bertuliskan kecaman atas tindakan pelecehan syariat Islam Aceh.
Dikomandoi Habib Muslem selaku Ketua FPI Kota Lhokseumawe, mereka bergerak ke Taman Riyadah sambil orasi dan meneriakkan protes atas tindakan buruk Mendagri Tjahjo Kumolo dan panitia Miss Indonesia 2016.
Meski pihaknya mengetahui adanya bantahan Mendagri di media soal komentarnya yang salah ditulis hingga seperti ingin mencabut Perda Jilbab di Aceh, Habib Muslem mengatakan
hal itu belum cukup mengobati luka hati rakyat di tanah Serambi Mekkah. Karena itu, Mendagri diminta membuktikan kesalahan ucapannya atau penulisan oleh media massa.
“Hal ini harus menjadi pelajaran bagi yang lain, jangan asal bicara lalu seenaknya saja membantah dengan mencabut kalimatnya. Mengapa harus mengusik tatanan syariat Islam di Aceh, seharusnya Tjahjo Kumolo memikirkan hal lain yang lebih positif,” sebutnya.
Muslem menilai Mendagri seperti tidak punya kerjaan lain sehingga harus sibuk mempreteli Aceh soal syariat Islam. Padahal dia sudah mengetahui kalau Aceh adalah Serambi Mekkah yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.
Selain itu, Muslem meminta Pemerintah Aceh turun tangan dan menuntut panitia kontestan Miss Indonesia 2016 yang membawa nama Aceh dalam ajang kecantikan tersebut. Dikatakan, Pemerintah tidak boleh diam melihat nama Aceh dibawa-bawa pada kegiatan yang tidak sesuai ajaran Islam dan terasa dilecehkan untuk kepentingan budaya barat.(WOL)
loading...
Post a Comment