KETIKA saya pulang ke Madura kemarin, saya bertemu dengan Salehot, pria yang dikenal tak waras alias gila sejak bapak ibunya meninggal ditabrak pickup bersama di depan matanya sendiri saat membelikan balon terbang untuknya. Usianya sekarang 21 tahun berjalan (beginilah cara orang madura menyebut umur 20 tahun lebih tapi belum genap 21 tahun.
Mengapa Salehot menjadi tema status saya saat ini? Tentu adalah karena ada hal-hal unik dan bijak yang bisa kita ambil pelajaran dari makhluk unik yang satu ini. Salehot yang gila ini selalu tersenyum ketika ada orang 'waras' menghinanya.
Sampai-sampai banyak kiai yang menyimpulkan bahwa Salehot tidaklah gila, melainkan super waras, yakni kewarasan yang hanya dimiliki oleh orang-orang jenius setingkat wali. Yang gila sesungguhnya adalah orang yang suka menghina orang gila dengan menganggap dirinya sebagai orang waras.
Salehot setiap hari berkeliling. Tak ada waktu tanpa berjalan dengan kepala yang sedikit miring dan cara jalan sedikit pincang. Seringkali Salehot yang gila ini memungut sampah yang dibuang sembarangan oleh orang-orang 'waras.' Kadang saya juga tak habis pikir mengapa orang gila bisa melakukan pekerjaan orang waras sementara orang waras melakukan pekerjaan orang gila?
Jarang sekali Salehot berkomentar, namun sekali berkomentar maka komentarnya biasanya menukik jitu alias menggelikan sekaligus menyakitkan. Makanya sebagai orang waras jangan suka-suka menghina orang gila.
Suatu hari Solehot menggunting-gunting baju baru hadiah seseorang di kampungnya. Lewatlah seorang lelaki gagah namun, maaf, bibirnya sumbing menghina sambil menertawakan Salehot: "Dasar gila, baju bagus-bagus digunting-gunting." Salehot menatapnya dan berkata: "kayaknya lebih gila kamu, bibir bagus-bagus kok digunting kayak gitu."
Semua yang mendengar terdiam, ketawa geli dan akhirnya memeluk sayang Solehot. Solehot cuma berujar lirih: "Andai orang tahu bahwa baju ini saya gunting-gunting karena baju ini dibeli memakai uang haram, pasti saya tak jadi gila." Sayapun terdiam dengan kalimat terakhir ini. Jangan suka menuduh. Salam, AIM@home.[konfrontasi.com]
Mengapa Salehot menjadi tema status saya saat ini? Tentu adalah karena ada hal-hal unik dan bijak yang bisa kita ambil pelajaran dari makhluk unik yang satu ini. Salehot yang gila ini selalu tersenyum ketika ada orang 'waras' menghinanya.
Sampai-sampai banyak kiai yang menyimpulkan bahwa Salehot tidaklah gila, melainkan super waras, yakni kewarasan yang hanya dimiliki oleh orang-orang jenius setingkat wali. Yang gila sesungguhnya adalah orang yang suka menghina orang gila dengan menganggap dirinya sebagai orang waras.
Salehot setiap hari berkeliling. Tak ada waktu tanpa berjalan dengan kepala yang sedikit miring dan cara jalan sedikit pincang. Seringkali Salehot yang gila ini memungut sampah yang dibuang sembarangan oleh orang-orang 'waras.' Kadang saya juga tak habis pikir mengapa orang gila bisa melakukan pekerjaan orang waras sementara orang waras melakukan pekerjaan orang gila?
Jarang sekali Salehot berkomentar, namun sekali berkomentar maka komentarnya biasanya menukik jitu alias menggelikan sekaligus menyakitkan. Makanya sebagai orang waras jangan suka-suka menghina orang gila.
Suatu hari Solehot menggunting-gunting baju baru hadiah seseorang di kampungnya. Lewatlah seorang lelaki gagah namun, maaf, bibirnya sumbing menghina sambil menertawakan Salehot: "Dasar gila, baju bagus-bagus digunting-gunting." Salehot menatapnya dan berkata: "kayaknya lebih gila kamu, bibir bagus-bagus kok digunting kayak gitu."
Semua yang mendengar terdiam, ketawa geli dan akhirnya memeluk sayang Solehot. Solehot cuma berujar lirih: "Andai orang tahu bahwa baju ini saya gunting-gunting karena baju ini dibeli memakai uang haram, pasti saya tak jadi gila." Sayapun terdiam dengan kalimat terakhir ini. Jangan suka menuduh. Salam, AIM@home.[konfrontasi.com]
loading...
Post a Comment