AMP - Tampaknya peribahasa “Keluar dari Mulut Buaya Masuk ke Mulut Singa” dialami pengungsi Palestina di Suriah. Lebih dari sepertiga dari 500.000 pengungsi kembali terusir dan mengalami ketidakpastian tempat tinggal akibat konflik yang terus berlangsung. Demikian sebuah laporan mengungkap perkembangan terbaru di sejumlah titik pengungsian termasuk Kamp Yarmuk yang menampung banyak warga Palestina akibat agresi brutal penjajah Israel di negeri mereka.
Kelompok Aksi untuk Pengungsi Palestina di Suriah mengatakan nasib ratusan ribu pengungsi tersebut kembali terombang-ambing setelah kamp penampungan mereka menjadi target serangan udara Rusia maupun rezim Assad termasuk beberapa kali terjebak menjadi lokasi bentrokan bersenjata.
Laporan semesteran itu mengatakan bahwa lebih dari 71.200 pengungsi Palestina dilaporkan telah mencapai benua Eropa menyusul sejumlah negara Arab tetangga Suriah yang secara resmi menolak kedatangan mereka di negara masing-masing.
Organisasi non-pemerintah yang secara khusus menyoroti masalah pengungsi Palestina di Suriah dari berbagai aspek ini mencoba fokus pada sejumlah indikator kondisi/syarat hidup yang layak di antaranya: demografi, ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Laporan ini mencakup kondisi para pengungsi Palestina di seluruh kamp pengungsian termasuk di sejumlah lokasi yang padat yang menjadi konsentrasi warga Palestina di negara tersebut. Di samping itu, organisasi ini juga melengkapi laporannya dengan perkembangan situasi pengungsi Palestina di beberapa negara lain, seperti: Lebanon, Yordania, Turki, Brazil, dan Eropa.
Sumber: Middle East Monitor | Penulis: Yasin Muslim | Kiblat.net
Kelompok Aksi untuk Pengungsi Palestina di Suriah mengatakan nasib ratusan ribu pengungsi tersebut kembali terombang-ambing setelah kamp penampungan mereka menjadi target serangan udara Rusia maupun rezim Assad termasuk beberapa kali terjebak menjadi lokasi bentrokan bersenjata.
Laporan semesteran itu mengatakan bahwa lebih dari 71.200 pengungsi Palestina dilaporkan telah mencapai benua Eropa menyusul sejumlah negara Arab tetangga Suriah yang secara resmi menolak kedatangan mereka di negara masing-masing.
Organisasi non-pemerintah yang secara khusus menyoroti masalah pengungsi Palestina di Suriah dari berbagai aspek ini mencoba fokus pada sejumlah indikator kondisi/syarat hidup yang layak di antaranya: demografi, ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Laporan ini mencakup kondisi para pengungsi Palestina di seluruh kamp pengungsian termasuk di sejumlah lokasi yang padat yang menjadi konsentrasi warga Palestina di negara tersebut. Di samping itu, organisasi ini juga melengkapi laporannya dengan perkembangan situasi pengungsi Palestina di beberapa negara lain, seperti: Lebanon, Yordania, Turki, Brazil, dan Eropa.
Sumber: Middle East Monitor | Penulis: Yasin Muslim | Kiblat.net
loading...
Post a Comment