PETUGAS forensik Polres Aceh Selatan saat di lokasi penemuan tengkorak dan tulang manusia. |
AMP - Warga Kecamatan Kluet Timur, Aceh Selatan, dihebohkan dengan penemuan tengkorak dan tulang manusia dalam kebun sawit milik Sidi Hamzah (50), warga Desa Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur. Diduga kuat, jasad manusia yang sudah menjadi kerangka tersebut merupakan warga Desa Alai, kecamatan setempat yang diperkirakan terseret arus sungai saat bencana banjir , 12 Desember 2015 lalu.
Tengkorak manusia itu pertama kali ditemukan oleh menantu Sidi Hamzah saat sedang membersihkan kebun, pada Senin (22/2) sore. Lokasi kebun sawit tersebut persis berada di perbatasan antara Desa Sapik dengan Desa Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur , yang berjarak sekitar 200 meter dari muara sungai Krueng Kluet.
Penemuan itu langsung dilaporkan kepada Kepala Desa (Kades) Durian Kawan dan Imum Mukim setempat untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek Kluet Timur, pada Selasa (23/2). “Pertama kali ditemukan oleh menantu saya pada Senin (22/2) sore adalah bagian tengkorak. Setelah dilakukan proses pencarian dengan cara menyisir lokasi oleh puluhan warga pada Selasa (23/2) pagi, akhirnya ditemukan lagi beberapa bagian tulang manusia yang sudah terpisah atau berserakan,” kata Sidi Hamzah kepada wartawan di lokasi, Selasa (23/2).
Dalam proses pencarian yang melibatkan pihak keluarga korban hanyut warga Desa Alai, warga menemukan tulang lengan di bawah pohon sawit yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi penemuan tengkorak. Setelah dilanjutkan pencarian, ditemukan tulang kaki di bawah pohon durian yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi penemuan tengkorak.
Petugas forensik Polres Aceh Selatan yang turun ke lokasi berhasil mengidentifikasi jasad manusia yang sudah menjadi kerangka itu, bernama Rahman (30), warga Desa Alai, Kecamatan Kluet Timur yang hilang sejak 12 Desember 2015. Korban diperkirakan hanyut terseret arus sungai saat terjadi bencana banjir bandang.
Hal itu dikuatkan dari pengakuan abang ipar korban bernama Nasrullah yang turun langsung ke lokasi untuk melakukan pencarian kerangka jasad korban lainnya bersama masyarakat setempat.
“Saya sangat yakin bahwa jasad korban yang sudah menjadi kerangka ini adalah adik kami yang hanyut terseret banjir bulan Desember 2015 lalu, karena dari ciri-ciri fisik yang telah saya periksa menunjukkan kesamaan, seperti gigi yang masih melekat di tengkorak ada yang kecil, hidung mancung serta batok kepala agak lonjong,” aku Nasrullah.
Karena sudah ada pihak keluarga yang mengaku mengenali korban, akhirnya pihak kepolisian memerintahkan Sekretaris Desa Durian Kawan, Rijal, untuk memfasilitasi proses penguburan terhadap jasad manusia yang ditemukan sudah menjadi kerangka itu.
Namun, sebelum jasad tersebut dievakuasi ke rumahnya di Desa Alai, terlebih dulu diotopsi di Puskesmas Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur untuk memastikan bahwa kerangka tersebut merupakan kerangka manusia.
Kapolsek Kluet Timur Iptu Edison menyatakan berdasarkan informasi yang diterima pihaknya sejak dua bulan terakhir, di wilayah tugasnya tidak ada laporan orang hilang kecuali Warga Desa Alai, bernama Rahman (30) yang dilaporkan hilang akibat terseret arus sungai saat terjadi bencana banjir Desember 2015 lalu. “Apalagi terkait penemuan kerangka manusia ini, telah ada pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya. Maka dapat dipastikan jasad tersebut merupakan warga Desa Alai, yang tuna wicara,” sebut Edison.[pikiranmerdeka.co]
Tengkorak manusia itu pertama kali ditemukan oleh menantu Sidi Hamzah saat sedang membersihkan kebun, pada Senin (22/2) sore. Lokasi kebun sawit tersebut persis berada di perbatasan antara Desa Sapik dengan Desa Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur , yang berjarak sekitar 200 meter dari muara sungai Krueng Kluet.
Penemuan itu langsung dilaporkan kepada Kepala Desa (Kades) Durian Kawan dan Imum Mukim setempat untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek Kluet Timur, pada Selasa (23/2). “Pertama kali ditemukan oleh menantu saya pada Senin (22/2) sore adalah bagian tengkorak. Setelah dilakukan proses pencarian dengan cara menyisir lokasi oleh puluhan warga pada Selasa (23/2) pagi, akhirnya ditemukan lagi beberapa bagian tulang manusia yang sudah terpisah atau berserakan,” kata Sidi Hamzah kepada wartawan di lokasi, Selasa (23/2).
Dalam proses pencarian yang melibatkan pihak keluarga korban hanyut warga Desa Alai, warga menemukan tulang lengan di bawah pohon sawit yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi penemuan tengkorak. Setelah dilanjutkan pencarian, ditemukan tulang kaki di bawah pohon durian yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi penemuan tengkorak.
Petugas forensik Polres Aceh Selatan yang turun ke lokasi berhasil mengidentifikasi jasad manusia yang sudah menjadi kerangka itu, bernama Rahman (30), warga Desa Alai, Kecamatan Kluet Timur yang hilang sejak 12 Desember 2015. Korban diperkirakan hanyut terseret arus sungai saat terjadi bencana banjir bandang.
Hal itu dikuatkan dari pengakuan abang ipar korban bernama Nasrullah yang turun langsung ke lokasi untuk melakukan pencarian kerangka jasad korban lainnya bersama masyarakat setempat.
“Saya sangat yakin bahwa jasad korban yang sudah menjadi kerangka ini adalah adik kami yang hanyut terseret banjir bulan Desember 2015 lalu, karena dari ciri-ciri fisik yang telah saya periksa menunjukkan kesamaan, seperti gigi yang masih melekat di tengkorak ada yang kecil, hidung mancung serta batok kepala agak lonjong,” aku Nasrullah.
Karena sudah ada pihak keluarga yang mengaku mengenali korban, akhirnya pihak kepolisian memerintahkan Sekretaris Desa Durian Kawan, Rijal, untuk memfasilitasi proses penguburan terhadap jasad manusia yang ditemukan sudah menjadi kerangka itu.
Namun, sebelum jasad tersebut dievakuasi ke rumahnya di Desa Alai, terlebih dulu diotopsi di Puskesmas Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur untuk memastikan bahwa kerangka tersebut merupakan kerangka manusia.
Kapolsek Kluet Timur Iptu Edison menyatakan berdasarkan informasi yang diterima pihaknya sejak dua bulan terakhir, di wilayah tugasnya tidak ada laporan orang hilang kecuali Warga Desa Alai, bernama Rahman (30) yang dilaporkan hilang akibat terseret arus sungai saat terjadi bencana banjir Desember 2015 lalu. “Apalagi terkait penemuan kerangka manusia ini, telah ada pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya. Maka dapat dipastikan jasad tersebut merupakan warga Desa Alai, yang tuna wicara,” sebut Edison.[pikiranmerdeka.co]
loading...
Post a Comment