Halloween Costume ideas 2015
loading...

Dibalik Tragedi Grugok, DPR Aceh Cuma Bisa Bicara, Tapi Tak Berani surati Kapolda dan Kapolri, Karena Mereka Penakut.....!

AMP - Pasca Tewasnya Barmawi dan Ismuhar yang ditembak oleh aparat kepolisian Polda Aceh meninggalkan sejumlah kesan dan juga ada dugaan peristiwa tersebut telah di seting sebelumnya untuk menjebak para penculik atas nama Kamal Bahri, Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Aceh.

Sumber AMP meminta kepada Komisi 1 DPR Aceh untuk memanggil kapolda dan menindaklanjuti penyelidikan tehadap kasus tersebut yang diklaim publik ada baur suap menyuap  untuk pemenangan tender proyek.

Sumber juga menyatakan, pihak DPR Aceh jangan asal bicara, tapi silahkan kalian buktikan dengan memanggil Kapolda Aceh, Jika Kapolda tidak mengindahkan, maka DPR Aceh berhak untuk menyurati KApolri untuk mengungkap kasus di balik penculikan Kamal Bahri, Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Aceh.

"Ini perlu di usud, karena sudah termasuk kasus kosumsi publik di Aceh, ini mungkin bukan hanya ULP yang terjerat dalam kasus tersebut, munkin saja pihak lain juga terlibat,"ujar narasumber yang namanya tidak boleh di tulis media.

Dia juga mengharapkan kepada komisi 1 DPR Aceh untuk meminta Print Screen pembicaraan antara pelaku dengan pihak ULP kepada pihak telkomsel.

Nah...! pertanyaannya apakah berani, atau mereka juga takut akan terbongkar kedok mereka juga jika hal tersebut di usut,tegasnya.

Sebelumnya, seperti dilansir portalstu.com 02 February 2016 , Angota DPR Aceh dari Partai Aceh, Azhari Cage, menduga ada jual beli proyek dalam kasus penculikan yang menimpa Kamal Bahri, Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Aceh.

“Seyogyanya Polda Aceh agar melihat kasus ini secara dua pihak, tidak hanya kasus penculikan saja namun melihat lagi  apa  motif lain di balik itu semua,” kata Azhari Cage kepada Portalsatu.com, di Lhokseumawe, Selasa, 2 Februari 2016.

Azhari yang saat ini sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR Aceh mengaku, dua pelaku itu pelaku penculikan (Ismuharuddin dan Barmawi) merupakan temannya. Sebelum penculikan terjadi, sebulan lalu, Azhari sempat berjumpa dengan dua pelaku yang tewas itu sebulan lalu.

“Saya melihat, ada indikasi pejabat ULP telah membohongi kedua almarhum. Pejabat ULP berjanji memenangkan tender proyek kepada almarhum, namun kenyataannya tidak,” katanya.

Menurut kabar beredar, katanya, almarhum pernah menyerahkan sejumlah uang kepada pejabat ULP. Kenyataannya, proyek tidak dimenangkan, dan uang tidak dikembalikan. Maka mereka sakit hati dan gelap mata sehingga menculik agar uang mereka kembali lagi.

“Kepolisian Polda Aceh harus menyelesaikan kasus penculikan itu seadil-adilnya. Polisi jangan hanya menyelesaikan hal yang tampak saja, tapi motifnya  harus diselidiki,” ujar Azhari.

Azhari juga menjelaskan jumlah uang jual beli proyek antara pejabat ULP dengan almarhum, diperkirakan mencapai ratusan juta. Menurutnya, dari kabar yang beredar, dalam tender habis uang ratusan juta mulai dari ikut proses pelelangan,  termasuk melengkapi syarat.

“Kepada pejabat ULP pun mereka ada menyerahkan uang sekitar Rp60 hingga 70 juta. Ini pernah dikatakan dua almarhum tersebut saat jumpa dengan saya di Banda Aceh, sebulan lalu, dan juga perihal utang piutangnya, itulah yang membuat mereka nekat sedemikian,” kata  Azhari.(RED)
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget