Halloween Costume ideas 2015
April 2017

AMP - “Saya tidak tahu, mengapa saya masih hidup lagi hari itu?” tulis Yusra Habib Abdul Gani di halaman facebooknya mengenang perisriwa 19 tahun silam, 1998.

Yusra Habib Abdul Gani adalah seorang anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang pada masa konflik diburu dan akhirnya ditangkap karena aktivitas perlawanan politiknya kepada Indonesia.

Pada masa konflik, GAM dikatagori sebagai gerakan sparatis dan pengacau keamanan, dan anggotanya ada yang disebut sebagai penjahat politik.

Berikut kisahnya, salah satu ketika ia berada di bilik penjara No. 19, sebuah bilik penjara seram dengan kisah bunuh diri para penghuni terdahulu.Bagaimana ia bisa melewatinya? Yuk ikuti!


Baca Selanjutnya

LF, tersangka penipuan yang dibekuk di Batam, Kepulauan Riau. Foto: Safrizal.
AMP - Seorang perempuan berinisial LF (33), dibekuk oleh Kepolisian Resor Lhokseumawe di Rutan Klas II A Batam, Kepulauan Riau, saat mengunjungi rekannya, Rabu lalu. Perempuan itu masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Lhokseumawe satu tahun yang lalu.

Wakil Kepala Kepolisian Sektor Banda Sakti Ipda Zahabi mengatakan informasi ini diterima setelah menerima informasi keberadaan LF dari aparat di Polsek Lubuk Baja di Kota Batam.

Untuk memastikan, polisi mengintai LF di beberapa lokasi. Setelah dipastikan, akhirnya polisi membekuk LF di sebuah rumah tahanan. “Kami berkoordinasi dan aparat di sana dan menangkap tersangka,” kata Zahabi, Jumat (28/4).

LF diduga terlibat perkara penipuan dan penggelapan barang-barang Tupperware, produsen produk rumah tangga, yang menyebabkan kerugian sebesar Rp 114 juta. Kejahatan ini diduga dilakukannya sejak Januari 2015.

Tersangka LF tidak bekerja sendiri. Dia dibantu FW (35). “FW lebih dahulu kita tangkap dan berkasnya saat ini diproses di Kejaksaan Negeri Lhokseumawe,” kata Zahabi.(AJNN)

Korban Pencabulan
AMP - Warga Gampong Riseh Tunong, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara dikejutkan dengan penemuan jasad seorang bocah perempuan bernama Suci (6,5), pada Jumat (28/4/2017) sekira pukul 14.30 WIB, di pekarangan sebuah SD daerah itu.
Dugaan sementara, korban dicekik hingga tewas saat akan dicoba perkosa oleh seroang pemuda berinisial M (18) warga setempat.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, melalui Kapolsek Sawang Iptu Ridwan mengatakan, sekira pukul 08.00 WIB, korban ikut pergi ke sekolah di SDN Sawang, tempat kakaknya bersekolah.

Lalu sekira pukul 11.30 WIB ketika kakak korban yang masih berumur (9 tahun) itu pulang ke rumah, orangtuanya menanyakan keberadaan sang adik, tetapi kakak korban mengatakan bahwa adiknya sudah pulang duluan sekira pukul 11.00 WIB.

"Kepala dusun gampong setempat mengumumkan perihal hilangnya korban, agar seluruh masyarakat mencari keberdaan korban. Sekira pukul 14.30 WIB korban ditemukan oleh M, pedagang di lingkungan sekolah SD tersebut, yang diduga sebagai tersangka pembunuhan,” katanya.

Lanjutnya, saat ditemukan, korban dalam keadaan tidak berpakaian dan dalam kondisi memar di bagian leher, diduga korban dicekik oleh pelaku saat hendak diperkosa karena meronta-ronta.

“Saat ini, tersangka sudah kita serahkan ke Mapolres Lhokseumawe, untuk dilakukan penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya. (goaceh.co)

AMP - Seorang oknum anggoata DPRK Aceh Timur MY diduga mesum di Medan dengan salah seorang gadis asal Tanjung Balai berinisial NS.

” Oknum wakil rakyat itu dilaporkan salah seorang selingkuhan nya MY diduga tidak mau bertanggung jawab,” ujar sebuah sumber di jajaran Polda Medan Kamis (27/4 ).

Sumber yang layak dipercaya kepada wartawan di Medan mengatakan hubungan salah seorang yang diduga salah seorang anggota DPRK Aceh Timur itu berjalanlah lama anatara keduanya.

Pertemuan pertama di medan dan sejumlah sumber lain juga mengatakan banyak pihak mengetahui kalau oknum MY sudah lama berhubungan di Medan di sejumlah hotel berbintang ujar sumber yang layak di percaya.

Gadis NS meminta kepada oknum MY untuk dinikahinya namun sampai kasus ini berujung ke polisi pihak MY belum ada iktikat baik untuk menikah dengan NS sebut sumber lain lagi di Medan.

Sejumlah kerabat MY yang selama ini mengetahui adanya hubungan gelap dengan NS sudah pernah mendamaikan beberapa kali di Medan termasuk berantam beberapa kali dalam perjalanan di mobil seputaran kota Medan.

" Kita pernah tahu kalau my dan ns ada hubungan dekat dan sudah lama itu terjadi ", ujar salah seorang kerabat my kepada wartawan di salah satu hotel Kamis kemarin.

Kita sudah beberapa mengingatkan my agar diputuskan hubungannya dengan ns atau segera nikah ns agar semua ini berjalan dengan baik juga jangan sampai diketahui publik nanti,Kita juga tau kalau my sudah di laporkan ke polisi di Medan oleh selingkuhannya ", sebut salah seorang kawan dekat my kepada media ini.

Pihak pimpinan partai kita minta agar dapat menanggapi kasus ini dengan serius karena menyangkut amoral.

Yang dilakukan oleh salah seorang anggota partai nya yang juga duduk di DPRK salah seorang mantan anggota dewan asal aceh.
Sementara itu my dan sn yang coba dihubungi wartawan berulang kali dari Medan sampai saat ini belum berhasil. Telepon dan sms juga wa belum ada jawaban dari my dan sn.

Sumber lain yang berhasil di himpun media ini my sudah pernah dipanggil pihak Polisi di medan sampai dua kali namun belum menghadiri tidak tertutup kemungkinan pihak polisi di medan akan menyurati atau mengirim surat ke dprk aceh timur dalam waktu dekat. (Detikperistiwa)

AMP - Plt Sekum DPW Parta Aceh Bireuen, Kautsar mengaku tak ambil pusing soal tuntutan Boing Cs agar dirinya mundur. Pasalnya, menurut dia, kedatangan bekas kombatan tersebut salah alamat. Apalagi mereka sudah dipecat dari partai dan tak berhak meminta menggelar Muslub.

“Saya ditelepon sama bang Darwis tadi pagi (21/04/17), katanya tak perlu tanggapi perihal peristiwa kemarin. Beliau cuma perintahkan saya supaya menjelaskan ke media tentang peristiwa kemarin,” kata Kautsar, Sabtu pekan lalu.

Ia juga tak tahu motif Boing Cs yang memintanya diganti. Menurut dia, yang berhak meminta pergantian maupun mendesak Muslub adalah kader partai.  “Kita gak tahu apa motifnya, yang jelas mereka pendukung Ruslan. Kedatangan mereka salah alamat. Yang bisa minta saya diganti adalah anggota Partai Aceh. Sementara mereka pendukung bupati yang tidak didukung oleh PA. Mereka desertir,” tegas anggota DPRA dari Dapil Bireuen ini.

Kautsar menuturkan, massa yang mendatangi Kantor PA kemarin adalah orang yang sudah tidak lagi di Partai Aceh. Ia menyebutnya “orang di luar pagar” untuk Boing cs. Alasannya, baik karena dipecat maupun membelot dan tak mengindahkan instruksi partai.

“Mereka sudah di luar pagar. Dari dulu mereka juga sudah mengatakan berada di luar pagar, kok sekarang ngaku-ngaku lagi ada di dalam pagar,” ujar Ketua Fraksi PA di DPRA ini.

Sebelum massa datang ke Kantor PA, Kautsar membenarkan bahwa Tgk Darwis sempat meminpin rapat bersama beberapa pengurus. Namun ia sendiri tak bisa hadir dan sudah izin ke Tgk Darwis karena ada agenda lain di Banda Aceh.

Ketika massa datang, sebut Kautsar, rapat sudah selesai dan Tgk Darwis sudah meninggalkan kantor. Lagipula, lanjut dia, menurut laporan yang diterimanya, Boing Cs sejak awal tak ingin bertemu Tgk Darwis. “Ditanya (oleh pengurus) apakah mereka ingin berjumpa dengan Bang Darwis, mereka bilang tidak. Lalu mereka buat konferensi pers di halaman kantor PA.”

“Saya kebetulan tidak hadir dalam rapat kemarin karena ada kegiatan lain di Banda Aceh,” sambungnya.

Seusai Pilkada, jelas Kautsar, DPW PA Bireuen telah menggelar rapat internal. Pihaknya memetakan semua kelemahan dan bersiap melakukan pembenahan. Namun, ia enggan merinci apa saja penyebab kekalahan PA di Pilkada Bireuen. “Kita sudah mengevaluasinya. Tinggal sekarang memperbaiki kelemahan yang ada,” ujarnya.

Untuk ke depan, tegas Kautsar, DPW PA Bireuen telah berkomitmen dengan agenda-agenda perbaikan partai.[pikiranmerdeka.co]

AMP - Rosanah (34) sibuk membenahi tumpukan kardus berisi dendeng sapi di tepi pintu lapak kecilnya, di Pasar Aceh Baru, Banda Aceh, Propinsi Aceh. Sementara Yudi (13) anak lelakinya membantu mendirikan tiang lapak dari kayu.

Tanah licin karena hujan lebat semalam membuat tiang tergelincir. Rosana membantu anaknya mengikat tali pada tiang agar lapak bisa bisa berdiri sempurna. Peluh dan kotoran sisa hujan tidak mampu menutupi kecantikan khas Aceh di wajahnya. Kulit putih, hidung mancung dan sorot mata tajam.

Setelah perjanjian Helsinki 15 Agustus 2005 yang menjadi dasar perdamaian Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia, ribuan anggota GAM meletakkan senjata dan kembali ke masyarakat. Demikian juga Rosanah, yang waktu itu adalah

suami atau janda. Inong Bale juga sudah dikenal sejak Aceh masih berbentuk kerajaan. Tiap kesultanan waktu itu memiliki satuan militer wanita yang juga disebut Inong Bale.

Pada masa konflik, karena banyak perempuan Aceh yang sakit hati karena perlakuan aparat atau ingin membalas dendam karena suaminya tewas dibunuh, akhirnya bergabung menjadi laskar wanita dalam struktur GAM.

“Tidak semua janda. Ada yang masih gadis tapi pernah dilecehkan aparat lalu bergabung, naik gunung, ikut pelatihan senjata, “kata Rosanah.

Rosanah mengaku bergabung dengan GAM karena suaminya tewas tepat dihadapannya, saat TNI melakukan operasi di desanya di Trumon, Aceh Selatan. Pelatihan menggunakan berbagai senjata tempur dilahapnya sampai habis. Dia mengaku beberapa kali memimpin unit kecil Inong Bale saat melakukan penyergapan.

“Suami saya bukan GAM, tapi dituduh GAM. Dia ditembak di muka rumah karena dianggap tidak mau mengaku oleh aparat. Saya pun hampir diperkosa. Setelah itu saya titipkan Yudi (anaknya) dan saya benar-benar bergabung menjadi laskar (Inong Bale), ”jelasnya.

Tetapi itu masa lalu. Sekarang, yang ingin dia lakukan hanya membesarkan anak semata wayangnya dengan baik. Rosanah mengaku memang tidak mudah memaafkan kematian suaminya. Butuh cukup waktu untuk menyadari dendam tidak akan bermanfaat apa-apa. Bahwa dendam hanya akan memunculkan dendam baru.

“Saya sudah kubur masa lalu. Insya Allah sudah ikhlas dengan kejadian yang menimpa keluarga saya. Tekad saya berusaha menjaga warisan suami, ya anak saya ini, “ungkapnya.

Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah Inong Bale saat masa konflik di Aceh. Tapi menurut Rosanah paling tidak di Banda Aceh saja, waktu itu ada lima ratusan wanita yang bergabung dengan GAM.

Bagaimana hidup mereka sekarang? Kata Rosanah, mantan anak buahnya kebanyakan membuka usaha apa saja. Sebagian besar menikah lagi dan memulai hidup baru. Tetapi banyak pula yang memilih terus menjanda, seperti dia.

“Banyaklah keluarga cakap (berbicara) agar saya menikah lagi, apalagi saya belum terlalu tua. Tapi tidak lah. Menikah bagi saya hanya sekali selama hidup. Insya Allah saya akan terus menjanda,“ pungkasnya.[suarasurabaya.net]

AMP - Azimar mengulas kisah hidupnya yang sudah di tuangkan dalam sebuah buku “Perjuangan Janda Mantan PM Aceh Merdeka”, saat acara book launch and discussion di Museum Safwan Idris Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh, sabtu (15/11).

Azimar menyampaikan bahwa isi dari buku tersebut merupakan jalan hidupnya dengan Mukhtar Y Hasbi (mantan Perdana Menteri Aceh Merdeka), dalam pembuatannya dara kelahiran sigli ini berkolaborasi dengan Zainal Arifin M. Nur sebagai co-writer .

Eka sri mulyani dari International Conference on Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) mengatakan kisah sejarah seperti ini seharusnya di budayakan, “Orang sejarah kurang melakukan kontruksi cerita sejarah langsung dari pelakunya,” tutur Eka.

Azimah mengatakan buku tersebut di tulis sebagai hadiah untuk suaminya dan terdapat pula puisi yang di tulis Azimar pada tanggal 01-11-2014 yang berjudul “Do’aku Bersama” untuk almarhum suaminya.

Rencananya buku Perjuangan Janda Mantan PM Aceh Merdeka akan di luncurkan tanggal empat Desember mendatang.

Sekilas Mukhtar Y Hasbi

Mukhtar Y Hasbi dan Azimah pertama kali bertemu saat Azimah sedang mengeringkan rambut, “Saya melihatnya (Muchtar) melalui kaca, setelah memalingkan wajah, kami saling berpandangan, jantung saya berdegup melihat muchtar yang sedang memerhatikan saya,” Kenangnya.

Saat melamar Azimah, Mukhtar pergi ke Medan tempat mertuanya tinggal. Kendati pada masa-masa konflik orang Aceh tidak berani pergi ke medan. Setelah menikah, Azimah dan Mukhtar melancong ke sabang untuk bulan madu.

Pria kelahiran 4 Juni 1940 ini di kenal sebagai orang yang jujur, disiplin, tegas, dan pekerja keras. Mukhtar tidak rela kalau hasil alam Aceh di ambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak dirasakan oleh masyarakat aceh sendiri. Salah satu visi-misi mukhtar adalah menerapkan hukum islam di Aceh.

Muchtar pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Aceh Merdeka dan juga menjadi Wakil Wali Nanggroe .

Saat di medan, rumah Azimah pernah di gerebek oleh tentara pemerintah, karena mukhtar di duga terlibat dalam Gerakan Aceh Merdeka. Azimah mengatakan beberapa hari setelah lebaran Muchtar di culik, sehingga anak ketiga azimah lahir tanpa Muchtar.[
http://sumberpost.com]

AMP - Seorang pria berinisial AE ditangkap Tim Tindak Pidana Tertentu (tipiter) Polresta Banda Aceh, karena sengaja menyebarkan foto-foto vulgar mantan tunangannya NR (20), di salah satu sosial media.

Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, AKP Raja Gunawan, melalui Kanit Tipiter Iptu Firmansyah menjelaskan,  AE bertunangan dengan korban NR yang merupakan warga Banda Aceh. Selama masa pacaran, keduanya sering melakukan foto-foto vulgar bersama yang kerap memperlihatkan bagian tubuh pribadinya.

"Nah, seiring berjalannya waktu mereka bertunangan. Ternyata hubungan AE dan NR tidak berjalan harmonis dan mereka putus," ujar Iptu Firmansyah saat gelar kasus di Mapolresta Banda Aceh, Jum'at (28/4/2017).

Lanjutnya, setelah putus tersangka AE masih terus menemui korban NR untuk memperbaiki dan meminta berhubungan kembali. Namun NR tetap tidak mau. "Dikarenakan hubungan telah selesai, tersangka meminta kembali mahar tunangan yaitu sebuah cincin mas seberat dua manyam yang di berikan kepada korban. Tetapi si korban tidak mau mengembalikannya," jelasnya.

Merasa marah dan sakit hati, akhirnya tersangka AE mengancam NR. Apabila cincin mas tersebut tidak dikembalikan, maka AE akan menyebarkan foto-foto vulgar NR yang di foto saat mereka masih berhubungan.

"Tidak ditanggapi oleh korban, akhirnya AE, mengunggah foto-foto tersebut di salah satu sosial media dan menyebarkan ke teman-temannya," kata Firmansyah.

Tindak pidana kesusilaan dan penghinaan atau pencemaran nama baik dengan menggunakan sarana elektronik.

Atas tindakan tersebut korban melaporkan AE ke Polresta Banda Aceh dan tim Tipiter berhasil menangkap tersangka pada 16 April 2017 lalu. "Tersangka saat itu berada di Medan dan saat itu kita pancing melalui informan dan ia kembali. Setibanya tersangka di terminal Bus, Batoh, tersangka langsung kita amankan," ungkapnya.

Akibat tindak pidana tersebut AE dikenakan pasal 45 ayat (1), (3) Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukum maksimal enam tahun penjara.[Sumber: Mousaceh]

AMP - Tak puas hasil Pilkada karena jagoannya kalah, Boing menggugat Partai Aceh. Ia meminta Kautsar diganti dari posisi Sekum DPW PA Bireuen.

Sekelompok orang pada Jumat Sore pekan lalu menggeruduk Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh Kabupaten Bireuen. Kedatangan puluhan pria yang diketahui mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Batee Iliek ini sempat membuat gaduh dan menjadi perhatian pengguna jalan. Pasalnya, posisi Kantor DPW PA Bireuen yang beralamat di Gampong Meunasah Blang, Kota Juang, ini bersisian dengan jalan nasional.

Kedatangan kelompok yang dipimpin oleh mantan Panglima Muda Daerah III Sufri Daud alias Boing ini ternyata sudah diketahui sebelumnya. Beberapa menit sebelum kelompok ini datang, Ketua PA/KPA Bireuen Darwis Djeunieb meninggalkan kantor. Padahal sebelumnya, Darwis diketahui tengah memimpin rapat internal.

Massa yang terlihat emosi ini berusaha mencari Tgk Darwis dan Kautsar. Keduanya merupakan Ketua dan Sekretaris PA Bireuen. Kautsar sendiri diketahui sedang berada di Banda Aceh.

Tak berhasil menemui keduanya, pandangan mereka tertuju kepada foto Kautsar yang terpajang di sebelah foto Tgk Darwis. Mereka melampiaskan kemarahannya dengan menghancurkan foto Kautsar. Untung saja, inventaris lainnya luput dari sasaran kemarahan massa yang dipimpin Boing ini.

Mereka akhirnya diterima oleh sejumlah pengurus PA. Dia ntaranya Ridwan Muhammad yang juga Ketua DPRK Bireuen, anggota Fraksi PA DPRK Bireuen Dahlan ZA dan Rusydi Mukhtar. Mereka ditemani Jafaruddin alias Nektu. Nektu sendiri adalah pengganti Boing sebagai Panglima Muda Daerah III yang ditunjuk Tgk Darwis pada akhir tahun 2016. Boing sebelumnya dipecat karena menolak mendukung bupati yang diusung PA yakni Khalili dan memilih mendukung bupati incumbent, Ruslan M Daud.

Meski telah dipecat, Boing tetap menggugat kepengurusan DPW PA Bireuen. Tuntutan utama mereka adalah meminta Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh segera menggelar Musyawarah Luar Biasa (Muslub) DPW PA Bieruen. Menurut dia, Muslub itu perlu dilaksanakan karena PA Bireuen telah gagal memenangkan calon yang diusungnya.

“Selain itu, Muslub juga untuk menyatukan kembali para anggota PA/KPA yang telah tercerai berai dalam rangka menguatkan kembali Partai Aceh demi persiapan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019,” tutur Boing, seperti dikutip dari kabarbireuen.com.

Permintaan Boing Cs lainnya adalah pergantian Sekum PA DPW PA Bireuen yang kini dijabat Kautsar. Jika sebelum Pilkada lalu ia meminta Ketua KPA Tgk Darwis diganti, kali ini giliran Kautsar. “Apabila dalam waktu dekat ini tuntutan kami tak direspon, maka akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” ancam Boing.

Usai menyampaikan tuntutannya, massa lalu meninggalkan kantor PA Bireuen. Sementara itu, Ridwan Muhammad irit bicara. Ia mengatakan dirinya hanya sekedar menerima aspirasi dan akan menyampaikan kepada pimpinan.

“Mengenai tuntutan mereka, saya tak bisa putuskan karena menyangkut kebijakan partai. Biar Ketua Partai, Mualem (Muzakir Manaf) dan pengurus lain yang ambil keputusan,” tuturnya kepada wartawan.

Begitupun, secara pribadi Ridwan menyambut baik ajakan Boing Cs untuk  bersatu menguatkan PA menghadapi Pileg 2019. “Mengenai tuntutan Muslub, juga akan disampaikan kepada pihak partai. Namun keputusan akhirnya tentang hal itu tetap di tangan pimpinan,” sebutnya.

Bila sebelumnya Tgk Darwis yang menjadi sasaran kemarahan Boing, kali ini giliran Kautsar. Kautsar sendiri belum genap setahun menduduki jabatan Sekum menggantikan Muzakir Zulkifli yang juga membelot dari kebijakan partai.
IKHWAL PERPECAHAN

Cerita perpecahan PA Bireuen diawali dari sikap beberapa eks kombatan mendukung keputusan partai di Pilkadda 2017. Kisruh panjang yang menguras banyak energi para petinggi PA Kabupaten Bireuen, akhirnya  memutuskan tidak lagi mengusung Ruslan M Daud sebagai Cabup Bireuen di Pilkada 2017. Ketua DPA PA Muzakir Manaf justru merestui pengusungan Khalili dalam suksesi pemilihan Bupati Bireuen 2017-2022. Hal inilah yang membuat Boing Cs marah kepada Darwis Djeunieb.

Setelah terdepak dari PA, Ruslan yang kini menjabat Bupati Bireuen mengumpulkan ratusan pendukungnya di Komplek Meuligoe Residen, Rabu (20/7/2016) malam. Selain itu, ratusan anggota KPA juga sempat mendatangi kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PA Bireuen. Mereka menolak penetapan H Khalili SH dan meminta PA tetap mengusung Ruslan di Pilkada Bireuen 2017.

Dimotori Boing yang kala itu  menjabat Panglima KPA Daerah 3 Wilayah Bate Iliek, mereka sepakat menyatakan menolak penetapan Khalili karena sebelumnya Ketua DPP PA Muzakir Manaf dan Ketua DPW PA Bireuen Tgk Darwis Djeunieb telah memutuskan untuk mengusung Ruslan M Daud berpasangan dengan Effendi sebagai calon bupati dan wakil bupati Bireuen peridoe 2017-2022.

Akhirnya, Boing dipecat oleh Darwis Djeunieb karena menolak mengikuti keputusan partai. Sementara Muzakir Zulkifli memilih mundur dari posisi Sekum.

Sementara itu, peristiwa Jumat pekan lalu sendiri menjadi konflik internal PA yang pertama seusai Pilkada. Hal ini terjadi setelah kedua pasangan calon yang didukung oleh mantan kombatan GAM ini gagal terpilih. Khalili yang diusung secara resmi oleh PA dalam Pilkada kalah telak. Begitupun bupati petahana yang didukung sebagian eks kombatan seperti Boing dan Muzakir Zulkifli juga keok.

AMP - Belum lagi dosa yang lalu terhapuskan tapi kini ia kembali membuat dosa baru berupa cacian dan hinaannya dengan menuliskan foto ulama dimaksud sebagai Syi’ah yang dibumbui dengan tanda Salib di dahi ulama. Beginilah bentuk moral pemuda berotak udang ini yang sengaja melakukan hal tersebut demi untuk mencari kepuasan sensasinya.

Terang-terangan ia melecehkan ulama-ulama dimaksud dengan panggilan buruk seperti Abu Lahab dan Abu Jahal yang diiringi pula kalimat "laknatullah".
Astagfirullah, sungguh sangat biadab dan berlebihan cacian dan hinaannya kepada para alim ulama.

Sebagaimana yang telah dipostkan oleh Mudhiatulfata.net sebelumnya, bahwa Musliadi adalah sosok pemuda jahil dan bengal lagi tempramental. Baca berita dimaksud : Orang Ini Menghina Abu MUDI (Ulama), Santri dan Dayah

Dalam berbagai komentar dan pesannya atau status di media sosial sebagaimana yang diunggahnya membuktikan ia sebagai seorang yang lemah dalam daya pikir dan jauh dari ilmu agama serta keberkatan alim ulama.

Adalah sebuah kejahilan yang tidak disadarinya membuat ia dianggap sebagai pemuda konyol dan menjadi bulan-bulanan dikecam oleh para netizen atau orang-orang yang melihat tindakannya. Apalagi ketika ia yang berbicara soal islam dengan dalil-dalil bak seorang ustad, tapi alangkah sayang itu semua ternyata tidak pernah bisa dipahaminya dengan sempurna.

Untuk kasus penghinaan terbaru yang dilakukan pada postingan tanggal 26 April 2017 di antaranya menggambar foto Abu MUDI dengan Salib, kemudian disebutnya pula sebagai Kafir Syi'ah Majusi laknatullah. Dan postingan ini sangat fatal, diunggah dalam akun facebooknya yang bernama Pembila Daulah Khilafah.
Kemudian di status-status lain pula ditemukan kalimat pelecehan kepada ulama kharismatik Aceh Abu Kuta Krueng yang dianggapnya sebagai Kafir Syi'ah juga.

Hinaan demi hinaan yang sangat tidak pantas dan provokatif terus-terusan dilakukannya dengan leluasa. Alasan demi alasan pun menjadi-jadi, dianggapnya Abu Kuta Krueng sebagai Abu Jahal dan Abu Mudi Samalanga sebagai Abu Lahab karena telah menerima bantuan dari Kafir Pancasila (istilah caciannya kepada Pancasila), demikian seperti yang dipostingkan tanggal 17 April 2017.

Masya Allah, sungguh ini sebuah prilaku yang berlebihan, tidak bermoral dan tidak bisa dibiarkan lagi. Semua tahu prilaku yang ia tampilkan hanyalah akibat dari kebodohan yang ia miliki membuatnya miskin hati dan jiwa. Ia yang telah menuduh kedua ulama Aceh tentu kelak akan berakibat fatal bagi dirinya sendiri.

Seperti foto screenshot berikut di bawah ini ada dalam status postingannya yang menuduh ulama-ulama tersebut sebagai munafik Syi’ah dan thogut yang pro kafir Pancasila dan Dajjal PBB.

 Kemudian juga dalam sebuah chating kepada salah seorang tim Mudhiatulfata.net tanggal 17 April 2017 lalu, ia juga mengatakan bahwa sebenarnya Allah telah mengutuk masing-masing kedua orang disebutnya sebagai Abu Lahab dan Abu Jahal saat gempa yang terjadi di Pidie Jaya lalu. karena ulama-ulama yang dimaksudkannya itu adalah sebagai pengisap darah saudara se-Aceh masa konflik dulu.

Astagfirullah, terasa sudah sangat keterlaluan pemuda berotak udang ini. Sekarang sudah saatnya bagi segenap elemen masyarakat Aceh untuk mengambil sikap tegas atas penghinaan ini dengan cara mencari jejak dan keberadaan si pencaci ulama ini baik di dalam maupun luar negeri. Terutama sekali oleh warga Laweung sendiri dan sekitarnya karena mengingat tempat asal dan keluarga besarnya berada di Laweung, Pidie. [mudhiatulfata.net]

Ilustrasi
AMP - Dua pengedar narkoba jenis sabu jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambi kembali diamankan Subdit III Ditresnarkoba Polda Jambi, Minggu (25/4). Dua kurir ini menjual barang haram itu untuk kebutuhan lebaran Idul Fitri.

Kedua tersangka yakni SAB (37) warga Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Aceh dan AHD (29) warga Merlung, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi.

Awal penangkapan, dibeberkannya, kedua tersangka merupakan target operasi. Sabtu (24/4). Timnya mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada pengiriman narkoba jenis sabu dari Aceh menggunakan transportasi darat setop di RM Bundo Kanduang, Kecamatan Merlung. Dari informasi itu pula langsung dilakukan penyelidikan oleh Subdit III Ditresnarkoba dan menuju lokasi.

Saat di lokasi, Minggu (24/4), sekira pukul 07.00, sebuah bus Putera Pelangi tiba di rumah makan itu. Anggota Subdit III bersama Polsek setempat langsung melakukan pemeriksaan di rumah makan itu. Hasilnya, tersangka SAB berhasil diamankan di musala rumah makan. Ia pun digeledah.

"Dari dalam tasnya didapati empat bungkus sabu. Dan kita lakukan pengembangan," ujar Eko lagi.

Ternyata, pengkuan SAB, kata Eko, barang haram itu akan diserahkan kepada seseorang yang telah janjian dengannya di rumah makan itu, yaitu tersangka AHD.

"Sekitar jam 9, tersangka AHD tiba di lokasi untuk menjemput sabu itu. Dan langsung kita tangkap," katanya.

Tersangka AHD pun juga digeledah oleh anggota. Eko bilang, dari kantong celana tersangka ditemukan sebuah senjata tajam jenis pisau lipat. "Mereka langsung digiring ke Polsek Tungkal Ulu untuk pengamanan," jelasnya.

Eko menjelaskan, mereka ini jaringan yang dikendalikan oleh oknum narapidana yang berada di Lapas Jambi. Modusnya, barang haram tersebut dipesan dari Aceh kepada seorang bandar.  "Lalu, diantarkan oleh kurir SAB menggunakan jasa angkutan umum," ucapnya.

Untuk Idul Fitri

Tersangka SAB, warga Makmur, Bireuen ini mengungkapakan, dirinya mengantarkan sabu ke Jambi sesuai perintah dari bandar di Aceh bernama Cik Kia. "Aku cuma disuruh bawa ke Jambi. Tapi tidak tau kalau yang punya orang di lapas," ungkapnya kepada wartawan di Mapolda, Kamis (27/4).

Pria dua orang anak ini juga mengaku baru sekali mengirim sabu dengan dalih terdesak kebutuhan ekonomi. "Upahnya Rp 2 juta untuk kebutuhan sehari-hari dan ditabung untuk lebaran Idul Fitri," ujarnya.

Sumber     :     jambi.tribunnews.com

Pelatihan untuk sarjana pendamping gampong (desa) di Abdya. Foto: cerana.net
AMP - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DMP4), Aceh Barat Daya, Ruslan Adly, meminta Sarjana Pendamping Pembangunan Gampong (SPPG) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) di bekerja maksimal.
“Jangan bermain dengan anggaran dana gampong,” kata Ruslan, Kamis (27/4). Menurutnya, pendamping gampong harus mampu mengawal dan menjaga pengelolaan dana di setiap gampong binaan sehingga program yang dicanangkan berjalan sesuai aturan dan harapan masyarakat.

Selain itu, kata dia, honor para sarjana pendamping ini juga ditentukan oleh pemerintah. Seharusnya hal ini dapat mendorong mereka lebih baik untuk kepentingan masyarakat.
“Jika kedapatan pendamping menjadi mafia dana gampong, maka harus dilaporkan ke pimpinannya,” tegas Ruslan.
Di Abdya, dana gampong 2017 akan dikucurkan pada pertengahan Mei 2017. Tahapan pertama penarikan adalah 60 persen dan tahap kedua 40 persen. Setiap sen penggunaan dana tersebut harus dipertanggungjawabkan.(AJNN)

AMP - Sebuah akun Facebook atas nama Pembina Daulah Khilafah (Musliadi Al Atjehnese) menghina pimpinan Dayah Mudi Mesra Samalanga Waled Hasanoel atau sang akrab disapa Abu Mudi. Amatan aceHTrend, Kamis (27/4/2017) akun tersebut menyebut ulama asal Bireuen itu dengan kalimat yang tidak pantas, disertai dengan editan gambar yang merendahkan.

Dalam sebuah statusnya, Musliadi Al Atjehnese menulis bahwa ulama di Aceh adalah pengikut taghut.

“Ana berani menghujat Ulama-Ulama Thaghut dan Ulama sinetron dan ana berani juga bertanggung jawab atas hujah ana ini pada Ulama Zalim…Tidak seperti Ulama Thaghut yg mengikuti arus sesat ke dalam Demokrasi,mereka para Ulama thagut beraninya memfitnah tanpa ada kesahilan bahkan Ulama Haramjadah tidak berani menanggung jawab atas tebaran fitnah yg telah dipablikasikan di media-media kuffar,bahkan juga Ulama Thaghut menentang pembila ketauhidan daulah khilafah,Dalam dunia fana ini telah banyak lahir para Ulama munafik yg takut kehilangan hartanya dan tahta mereka….!!”

Baca: Selengkapnya

Seorang anggota Polres Bengkulu Aipda BS (43) menembak anak kandungnya sendiri atas nama Bagas (14) hingga tewas, Rabu (26/04/2017). Korban tewas/MNC Media
AMP - Seorang anggota Polres Bengkulu Aipda BS (43) menembak anak kandungnya sendiri atas nama Bagas (14) hingga tewas, Rabu (26/04/2017) dinihari sekira pukul 04.00 WIB di rumahnya sendiri di Jalan  Sumatera V Kelurahan Sukamerindu. Anggota Polri yang menjabat sebagai Kanit Provost Polsek Ratu Agung tersebut menembak anaknya karena disangka pencuri.

Data terhimpun, kejadian salah tembak tersebut berawal ketika Aipda BS mendengar suara pintu kamar terbuka, kemudian dia langsung mengambil senjata laras pendek untuk mengecek suara tersebut.

Setelah itu, Aipda BS langsung menembakan senjata api tersebut kearah korban dan mengenai bahu sebelah kanan. Dia pun terkejut ketika melihat korban tersebut adalah anak kandungnya sendiri.

Melihat hal tersebut Aipda BS dan keluarga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu ternyata korban sudah meninggal dunia.

Pada saat bersamaan, Aipda BS menyerahkan senjata api yang digunakan untuk menembak tersebut kepada Kompol Harry Irawan, Subdit Renata Reskrim Polda Bengkulu. Kemudian Aipda BS pergi.

Kapolres Kota Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta  membenarkan kejadian salah tembak tersebut. Saat ini korban sudah berada di Rumah Sakit M Yunus Kota Bengkulu untuk dilakukan autopsi. "Kita masih nunggu hasil autopsi dari dokter," kata Kapolres. [sindo]

AMP - Kepolisian Resor Lhokseumawe berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis sabu seberat 3 kilogram, yang merupakan sebagai jaringan internasional.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, Rabu (26/4) mengatakan, pada Senin (24/4) pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat, adanya pengiriman paket melalui salah satu bus antar provinsi, yang berangkat dari Banda Aceh menuju Medan, Sumatera Utara.

“Paket tersebut dimasukkan kedalam kardus, yang berisikan sejumlah jeruk dan
dibawahnya terdapat narkotika jenis sabu-sabu seberat  kilogram, barang terlarang itu dibungkus dengan kemasan yang bertuliskan bahasa Cina,” ujar Hendri Budiman.

Hendri Budiman menambahkan, atas informasi masyarakat tersebut, kemudian pihaknya melakukan pengembangan dan sejumlah personel kepolisian masuk ke dalam bus tersebut, serta langsung dilakukan penangkapan terhadap tersangka pertama.

Setelah melakukan penangkapan terhadap tersangka pertama, pihaknya langsung melakukan pengembangan lanjutan dan ternyata yang menerima barang haram itu ternyata kurir dan akan diedarkan di wilayah Medan.

“Pada saat itu pula, tersangka pertama berkomunikasi kepada tersangka kedua yang berada di Medan dan perannya sebagai kurir. Setelah mengetahui keberadaannya, maka langsung dilakukan penangkapan,” tutur Hendri Budiman.

Kedua tersangkat yang telah diamankan yaitu, SF dan MR yang merupakan warga Aceh yang sudah lama berada di Medan, Sumatera Utara. Mereka terancam hukuman penjara lebih di atas  5 tahun.(Biografi)

AMP - Dua perangkat Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, berinisial AS (38) dan MY (50) yang ditetapkan sebagai tersangka pungutan liar (pungli) berupa pengutipan biaya surat permohonan perizinan, berkas perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Hendri Budiman, melalui Kasat Reskrim, AKP Yasir kepada GoAceh mengatakan, perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejari untuk proses pemeriksaan berkasnya.

Jika berkas tersebut dinyatakan sudah lengkap, pihaknya akan melimpahkan tersangka dan barang buktinya.

“Sejauh ini, untuk saksi yang kita periksa berjumlah 10 orang, sedangkan untuk pelapor sendiri sejauh ini belum ada yang bertambah,” kata Yasir, Rabu (26/4/2017).

Diberitakan sebelumnya, Polres Lhokseumawe menetapkan dua perangkat gampong berinisial AS (38) dan MY (50) sebagai tersangka pungutan liar (pungli) berupa pengutipan biaya surat permohonan perizinan di Gampong Kutablang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Ketua Tim Saber Pungli Provinsi Aceh, Kombes Pol Darmawan S mengatakan, pungutan liar tesebut sudah berlangsung sekitar dua tahun.

Perbuatan tersebut atas perintah dan petunjuk dari tersangka MY selaku Keuchik Gampong Kutablang, Lhokseumawe.(goaceh)

Mahasiswa Akkes saat melakukan penggalangan koin di jalan lintas depan Gedung Akkes Pemda Aceh Utara, Rabu (26/4)
AMP - Ribuan mahasiswa Akademik Kesehatan (Akkes) Aceh Utara menggalang koin dari pengguna jalan di depan gedung kampus Akkes Buket Rata, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Rabu (26/4).

Kordinator aksi, Ulul Azmi kepada AJNN mengatakan, aksi solidaritas itu dilakukan untuk membayar aset Pemkab, supaya Akkes tetap berdiri kokoh di negeri Pase, demi keberlangsungan pendidikan untuk generasi Aceh Utara ke depan.

“Aksi galang koin ini juga sebagai bentuk kekecewaan atas keputusan Pemkab yang memilih opsi mengalihfungsikan Akkes menjadi UPTD Dinas Kesehatan," jelasnya

Selain menggalang koin, mahasiswa juga melakukan aksi mogok belajar.

Dikatakan Ulul Azmi, aksi tersebut akan terus dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan, nanti koin yang terkumpul akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap pendidikan di Aceh Utara.

"Sehingga pemerintah dapat mengkaji ulang keputusan yang telah diambil,” ungkapnya.

Azmi menyebutkan, target koin yang akan dikumpulkan sebanyak Rp 10 juta, direncanakan penggalangan tersebut akan dilakukan hingga ada keputusan dan pihak terkait menyelesaikan masalahnya.(AJNN)

AMP - Angkatan Bersenjata Filipina, mengklaim telah menewaskan 37 anggota kelompok militan Maute, bagian dari kelompok Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS), termasuk di antaranya tiga warga negara Indonesia dan satu warga Malaysia.

Serangan dilakukan bersamaan melalui darat dan udara. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano mengatakan, pihaknya menewaskan 37 militan, 14 di antaranya teridentifikasi, sedangkan 23 lainnya belum diketahui.

"Tiga orang di antaranya Indonesia dan satu orang Malaysia," kata Ano, seperti dikutip Straits Times, Rabu 26 April 2017.

Ia menjelaskan, saat penyerangan, pihaknya mengerahkan jet tempur FA-50, helikopter serang, pesawat pembom, serta artileri.

Militer Filipina menyerang dan akhirnya menguasai kamp Maute, yang luasnya mencakup tiga sampai empat hektare. Dalam penggerebekan, ditemukan pula bendera hitam milik ISIS bersama dengan alat ledak, granat, laptop, ponsel, dan kamera yang digunakan untuk membuat video perekrutan.

Ano mengungkapkan, beberapa warga negara asing yang tewas, merupakan bagian dari 160 pejuang kelompok militan Maute, yang diserang pada akhir pekan lalu di Mindanao, Filipina Selatan.

Menurutnya, orang asing tersebut adalah mantan anggota kelompok militan Jemaah Islamiyah di Asia Tenggara yang melakukan pemboman di Bali pada 2002 silam.

Jemaah Islamiyah telah lama berdiam diri di Filipina Selatan, dan melatih penduduk setempat dengan keterampilan membuat bom. Meski begitu, militer Filipina masih memburu lebih dari 100 anggota Maute yang melarikan diri ke perbukitan.

Kelompok Maute hanyalah satu dari beberapa militan di Filipina Selatan, yang juga menjadi pengikut ISIS. Mereka dikaitkan dengan pemboman dan penculikan, dan beberapa serangan besar terhadap masyarakat lokal. (Viva)

AMP - Masyarakat  Geulanggang Gampong (Cureh), Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, yang merupakan daerah kontituen Tgk Amriadi (Tgk Am) mendukung  langkah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Bireuen melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW). PAW itu antara Tgk Am dengan Toke Medan.

Itu disampaikan Khairuddin mewakili para pendukung atau Tim Sukses (timses) Tgk Am pada Pemilu Legislatif  (Pileg) 2014 lalu. Khairuddin menyebutkan, PAW anggota DPRK Bireuen dari Toke Medan itu merupakan hasil kesepakatan yang telah diputuskan secara kekeluargaan dan ditetapkan secara organisasional oleh DPW-PA pada tahun 2014, menyusul perselisihan suara pasca Pileg dimana suara Tgk Am Cureh melebihi suara Toke Medan.

Kesepakatan PAW itu tertuang dalam surat perjanjian antara Abdul Gani Isa dengan partai pada 2014, dan kemudian diperkuat surat pernyataan DPW-PA Bireuen untuk melakukan PAW yang di tanda tangani Ketua DPW-PA Bireuen Tgk Darwis Jeunieb pada 3 Oktober 2016. Secara prinsip, DPW-PA Bireuen sangat menghargai pelaksanaan perjanjian PAW Ini, ditandai dengan pernyataan Plt. Sekwil Kautsar S.Hi yang menjamin akan memproses PAW tersebut dalam waktu cepat. “Dengan ini, kami menyatakan penghargaan setinggi-tingginya atas sikap bijaksana yang diambil DPW-PA tempat kami bernaung”, katanya,  Selasa 25 April 2017.

Selain itu Khairuddin menyayangkan, adanya sejumlah manuver yang dilakukan oleh pihak luar PA Bireuen yang berniat turut campur dan menghalangi proses PAW ini.  “Upaya memancing di air yang keruh ini jelas sekali terlihat dalam kasus pelemparan bom melotov ke rumah Toke Medan yang sedang mempersiapkan diri dalam proses ini. Untuk itu, kami mengutuk keras upaya provokasi dengan cara-cara hina seperti ini,” ungkapnya.

Khairuddin menegaskan dukungan sepenuhnya atas duet kepemimpinan DPW-PA Bireuen yaitu Tgk Darwis Jeunieb dengan Muhammad  Kautsar Abuyus.  “Mereka berdua telah berjuang keras membawa partai keluar dari fase sulit 2016 lalu, serta menghimbau seluruh kader, anggota dan simpatisan PA Bireuen tetap menjaga kedamaian dan kekompakan dalam tubuh partai yang kita cintai bersama ini,” tukasnya.(Modusaceh)

Moskow menegaskan, tudingan yang disampaikan oleh seorang pejabat senior militer AS tersebut adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak memiliki dasar. Foto/Istimewa
AMP - Pemerintah Rusia angkat bicara mengenai tudingan terbaru yang dilontarkan oleh Amerika Serikat (AS). AS kembali menuding Rusia telah memasok senjata untuk kelompok milisi Taliban di Afghanistan.

Moskow menegaskan, tudingan yang disampaikan oleh seorang pejabat senior militer AS tersebut adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak memiliki dasar.

"Tuduhan AS terhadap Moskow yang memasok senjata kepada gerilyawan Taliban di Afghanistan tidak berdasar," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (25/4).

Sebelumnya diwartakan, Pejabat senior militer AS mengatakan, pasokan senjata Rusia itu digunakan Taliban untuk melawan pasukan AS di negara tersebut.

Menurut laporan kantor berita Associated Press, pejabat senior yang berbicara tanpa menyebut nama itu mengatakan di Kabul pada hari Senin, bahwa Rusia memasok senapan mesin dan senjata ringan lainnya kepada kelompok pemberontak itu.

Menurutnya, senjata-senjata Rusia digunakan Taliban di Provinsi Helmand, Kandahar dan Uruzgan. Sebelumnya, para pejabat militer AS menyampaikan tuduhan serupa terhadap Rusia beberapa waktu lalu.

Komandan militer AS di Afghanistan, Jenderal John Nicholson, menolak memberikan rincian mengenai peran Rusia di Afghanistan saat menggelar konferensi pers di Kabul bersama Menteri Pertahanan Jim Mattis.

Namun Nicolson tidak membantah adanya keterlibatan Moskow termasuk memasok senjata kepada Taliban. (Sindo)

AMP - Rapita Mala (23) anak Keuchik Berlian (48) Desa Alur Durin, Kecamatan Serba Jadi, Aceh Timur dilaporkan menghilang dari rumah karena diduga dibawa kabur oleh pria beristri berinisial ER (38), sejak 31 Maret lalu.

Atas kejadian yang menimpa keluarganya itu, Berlian mengaku telah membuat laporan ke Polres Aceh Timur, hal itu dilakukan agar anak gadisnya bisa segera ditemukan dan menangkap pelaku yang telah mempunyai istri itu.

"Saya udah laporkan kepolisi agar pelaku yang telah beristri itu segera ditangkap," Kkata Berlian kepada AJNN, Senin (24/4).

Pelaku kata Berlian, berasal dari Bener Meriah dan baru setengah bulan berkenalan dengan anaknya. Diketahuinya kalau ER sudah memiliki istri.

"Saya sangat khawatir dengan keberadaan anak saya, karena sudah sebulan tidak ada kabar dan menghilang," katanya.

Rapita Mala yang memiliki akun Facebook Ahita Rosita itu, merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara, dua laki-laki dan lima perempuan, dari pasangan Berlian dan Rutenawati (42). Korban juga bekerja sebagai Staf Tata Usaha di SMPN 2 Serbajadi

"Kami sangat berharap agar anak kami ditemukan. Kalau ada yang mengetahui bisa menghubungi nomor 0852-7503-3059, dan kepada polisi kami berharap agar pelaku cepat ditangkap karena selama ini kami keluarga sangat merasa resah," kata Berlian.[AJNN]

AMP - Harapan Muzakir Manaf-TA Khalid menjadi pemimpin Aceh kandas di Mahkamah Konstitusi. Sang Panglima harus menguburkan impian ‘naik kelas’ ke kursi Aceh-1.

Di ruang sidang Mahkamah Konstitusi, Selasa pekan lalu, delapan hakim konstitusi menyatakan suara bulat menolak gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah (PHP Kada) Provinsi Aceh tahun 2017.   Keputusan ini menandai kembalinya Irwandi ke tampuk pimpinan Pemerintah Aceh. Irwandi sebelumnya menjadi Gubernur Aceh periode 2007-2012 bersama Muhammad Nazar. Pada periode keduanya ini, ia akan memimpin Aceh untuk lima tahun mendatang bersama Nova Iriansyah.

Sidang yang dipimpin Arief Hidayat, beserta anggota Anwar Usman, I Dewa Gede Palguna, Manahan MP Sitompul, Aswanto, Suhartoyo, Maria Farida Indrati, dan Wahiduddin Adams menolak seluruh gugatan yang diajukan pasangan Muzakir Manaf–TA Khalid.

Gugatan pasangan calon Muzakir Manaf–TA Khalid  terhadap Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada awal Maret lalu dinilai MK tak memenuhi syarat.  Majelis Hakim Mahkamah Kontitusi tetap menggunakan UU Pilkada, dan mengabaikan tuntutan pemohon yang menginginkan sengketa Pilkada Aceh disidangkan dengan menggunakan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA). Dalam kasus tersebut, majelis menyebutkan pemohon tidak memenuhi aturan ambang batas yang ada di dalam pasal 158 UU No.10 Tahun 2016.

Hakim MK menilai, dalil pemohon yang menyatakan bahwa UUPA sebagai lex specialis tak dapat diterima. Menurut majelis hakim, ketentuan dalam UU Nomor 10/2016-lah yang berlaku. “Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” ujar majelis hakim dalam amar putusannya.

Majelis juga menyatakan sah dan berkekuatan hukum tetap surat KIP No.14/kpts/KIP Aceh/ tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara dan Hasil Perhitungan Perolehan Suara di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Kepala Daerah Aceh.

Begitupun, dalam ekspsinya, pihak termohon (KIP Aceh) juga menyatatakan pihak pemohon tak memiliki legal standing untuk mengajukan permohonan perselisihan perolehan suara tahap akhir Pilkada Aceh 2017.

Dalam putusannya, hakim MK juga menolak gugatan Muzakir Manaf-TA Khalid terkait tudingan terhadap KIP Aceh yang dinilai menyelenggarakan Pilkada tidak sesuai aturan.

Pilkada Aceh pada 15 Februari 2017 diikuti enam pasangan calon, yakni Tarmizi Karim-T Muchsalmina Ali, Zakaria Saman-T Alaidinsyah, Abdullah Puteh-Said Mustafa Usab,  Zaini Abdullah-Nasaruddin, Muzakkir Manaf-TA Khalid, dan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah. Sebagai pasangan nomor urut 6, Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah memperoleh suara terbanyak dibandingkan lima pasangan pesaingnya.

Dari total suara sah pemilihan Cagub 2.414.801, pasangan Irwandi-Nova unggul dengan perolehan 898.710 suara. Disusul pasangan Muzakir-TA Khalid memperoleh 766.427 suara. Sementara perolehan suara empat pasangan lain jauh di bawah mereka.

Baca Selanjutnya

AMP - Mejelis Hakim Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh menggelar sidang perdana dugaan korupsi pembangunan Masjid Tgk Di Meureuhom Kandang, Kecamatan Sakti, Pidie, Selasa (25/4/2017).

Sidang perdana tersebut menghadirkan terdakwa Syahrul Kiram bin Adnan yang juga anak mantan anggota DPRA Adnan Beuransyah. Syahrul Kiram dijerat dalam kapasitasnya sebagai ketua pembangunan masjid tersebut.

Berdasarkan dakwaan yang dibaca Jaksa Penuntut Umum (JPU), pelaksanaan pembangunan itu merugikan keuangan negara senilai Rp 737 juta dari total pagu Rp 1,7 miliar pada 2013 lalu.

“Kerugian negara tersebut berdasarkan hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan Propinsi (BPKP) Aceh,” kata JPU dari Kejari Pidie Umar Assegaf.

"Sementara yang menjadi ketua panitia pembangunan adalah terdakwa Syahrul Kiran."

Baca selanjutnya

AMP - Tersebutlah seorang imam di negeri Persia bernama Zarathustra, yang juga dikenal dengan nama lain: Zoaster. Konon ia adalah manusia pertama yang pernah mengaku bertemu zat yang lebih besar dari pada manusia dan jagat raya ini, sesuatu yang generasi kini sebut Tuhan. Umur Zarathustra tiga puluh tahun, ketika ia pertama kali menerima sebuah wahyu. Ia melihat cahaya besar yang kemudian membawanya masuk ke dalam hadirat Ahura Mazda atau “Tuhan yang Bijaksana”.

Dalam pertemuan itu, Zarathustra dipampangkan kebenaran spiritual yang berbeda dari apa yang pernah dilihatnya. Kala itu, abad keenam sebelum masehi, kebanyakan orang masih menyembah berhala dan yakin kalau dewa-dewi itu tak hanya satu. Mereka percaya kalau setiap benda di Bumi memiliki roh sendiri. Melalui wahyu dari Ahura Mazda, Zarathustra akhirnya meyakini bahwa Tuhan itu cuma satu dan ajarannya adalah kebenaran yang mutlak. Ia meyakini bahwa segala kebaikan berasal dari Ahura Mazda. Ajaran itu kelak dikenal dengan nama Zoroastrianisme, para pengikutnya dikenal sebagai Zoroastrianian.

Dalam A History of Zoroastrianisme, Mary Boyce menyebut tak ada catatan tanggal pasti tentang kapan Zarathustra mulai menyebarkan Zoroastrianisme. Namun menurutnya, nama Zoroaster terdapat dalam dua catatan Yunani kuno, satunya ditulis 6 ribu tahun sebelum Plato, lainnya menulis 258 tahun sebelum Aleksander Agung, Sang Raja Makedonia yang tersohor.

Di antara orang-orang Persia yang masih menganut animisme dan paganisme, menjadi berbeda tentu saja tak mudah. Zarathustra yang membawa keyakinan baru jelas mendapat tekanan. Ia sampai-sampai harus melarikan diri ke Chorasma, sala satu negeri tetangga Persia yang kini adalah daerah Iran. Dalam buku Menguak Ajaran Agama-Agama Besar, M. Arifin menyebut bahwa ajaran Zoroastrianisme mulai populer dan memanen pengikut yang banyak sejak Raja Chorasma yan bernama Vistapa serta menterinya Yasasp menjadi pengikut ajaran Zarathustra tersebut.

Di masa kejayaan itu, menurut Mary Boyce, Zoroastrianian bahkan tersebar ke sejumlah negeri tetangga: Bactria, Sogdia dan Ferghana hingga ke tenggara dan timur Parthia serta selatannya Margiana. Kerajaan-kerajaan itu kini adalah bagian dari negara Rusia, Asia Tengah, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Kirgizstan.

Catatan paling lengkap mengupas agama ini adalah Avesta, kitab suci umat Zoroastrianisme. Dalam ajarannya, Zoroastrianisme mempercayai bahwa Tuhan adalah makhluk yang esa. Dengan kata lain, ia hadir sebagai ajaran monoteisme. Dibandingkan Yahudi, Islam, dan Kristen yang kini paling populer dan punya pengikut terbanyak sebagai agama monoteisme, Zarathustra rupanya hadir lebih dulu dengan Zoroastrianisme. Hal ini membuatnya jadi agama samawi—agama yang berasal dari langit—tertua yang pernah ada.

Dalam Zoroastrianisme, menurut Arifin, seorang Zoroastrianian meyakini bahwa dalam hidup ada dua kekuatan yang akan terus beradu, yakni kekuatan kebaikan dan kejahatan. Dalam hidupnya, mereka harus selalu berusaha melawan niat-niat kejahatan itu dan berbuat kebaikan yang diajarkan Ahura Mazda. Zat jahat diwakili oleh Angra Mainyu alias Ahriman, sementara zat baik diwakili Spenta Mainyu.

Zoroastrinian juga meyakini sejumlah dewa-dewa atau malaikat, yaituL Asha Vahista, Vohu Manah, Keshatra Vairya, Spenta Armaity, serta Haurvatat dan Amertat.

Selain konsep monoteisme, Zoroastrianisme juga punya sejumlah keyakinan lain yang juga ada dalam agama samawi yang populer kini. Misalnya konsep eskatologi, yang meyakini kehidupan setelah kematian, dan konsep penciptaan dunia oleh Tuhan.

Seorang Zoroastrianian, seperti seorang Muslim, akan mengalami penghakiman setelah meninggal. Roh-roh manusia akan diminta membuktikan telah melakukan hal-hal baik selama masa hidupnya. Tiga hari setelah meninggal, roh itu masih akan tetap tinggal di tubuhnya, lalu di hari keempat ia akan diharuskan melewati Jembatan Cinvat, untuk membuktikan semasa hidup dekat dengan Spenta Mainyu. Jika berhasil, ganjarannya tempat penuh rahmat Ahura Mazda, semacam surga dalam ajaran Islam dan Kristen. Jika jatuh, ia akan terjerembab ke dalam tempat suram penuh api dan kesedihan, semacam neraka. Baca Selanjutnya

Valentino Rossi naik ke puncak klasemen sementara MotoGP 2017 setelah finis di posisi kedua pada balapan di Sirkuit COTA. Pembalap Jorge Lorenzo pun mengomentari keberhasilan Rossi tersebut.
AMP - Valentino Rossi naik ke puncak klasemen sementara MotoGP 2017 setelah finis di posisi kedua pada balapan di Sirkuit COTA. Pembalap Jorge Lorenzo pun mengomentari keberhasilan Rossi tersebut.

Menurut Lorenzo, keberhasilan Rossi naik ke puncak klasemen sementara pembalap MotoGP merupakan kejutan. Sebab, di usia Rossi yang sudah mencapai 38 tahun, tidak banyak pembalap yang mampu bertahan di puncak klasemen.

"Valentino Rossi di posisi pertama adalah kejutan untuk semua orang. Ini juga membuktikan bahwa MotoGP bisa dimenangkan bagi mereka yang lebih konsisten," kata Lorenzo, dikutip Crash.

"Saya katakan bravo! selamat menikmatinya. Usia 38 tahun itu adalah contoh bagus untuk semua pembalap," lanjut Lorenzo yang musim lalu tampil satu tim dengan Rossi.

Sekadar informasi, Rossi memuncaki klasemen sementara pembalap MotoGP dengan perolehan 56 poin. Sementara Lorenzo sendiri baru mengumpulkan 12 poin bersama Ducati. Pembalap asal Spanyol tersebut masih berjuang di posisi ke-13.(Sindo)

AMP - Irwandi Yusuf Gubernur Aceh terpilih meminta relawan yang telah bekerja memenangkan pasangan Irwandi-Nova di Pilkada 2017 dinonaktifkan atau dibubarkan sementara.

Seruan Irwandi Yusuf ini ditulis di wall facebook pribadinya. Rencana Irwandi, tim relawan yang telah bekerja untuk pemenangan pada Pilkada lalu akan dipermanenkan seperti Ormas.

“SELAWAT sejuta relawan hebat

Mohon di-nonaktifkan dulu atau dibubarkan sementara sampai ada perintah dari saya. Nanti akan kita bentuk lagi secara komprehensif dan sesuai dengan tatacara pembentukan ormas.Terimakasih,” tulis Irwandi Yusuf diakun resmi pribadinya pada Sabtu 22 April 2017 lalu.

Pasangan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah telah ditetapkan oleh DPRA sebagai pemenang di Pilkada serentak Aceh 15 Februari 2017 lalu, pasangan ini diusung dan dukung oleh PNA, Demokrat, PDA dan PDIP.[]

Sumber:mediaaceh.co

AMP -  Tentu saja ini terkait kasus Asrama Meuligoe Sultan Iskandar Muda Yogyakarta, yang dalam sengketanya dimenangkan pihak penggugat, mafia kasus itu. Kendati banding telah dilayangkan, mahasiswa Aceh di Yogyakarta masih merasa was-was, terutama mahasiswa yang sedang menempati Asrama tersebut. 

Betapa tidak, pihak penggugat bisa kapan saja mendatangkan "preman tempe tahu" untuk mengganggu mimpi kuwah pliek u mereka saat pagi. Seperti yang pernah terjadi pada tahun 2013. Saat itu, penghuni yang masih larut dalam belanga mimpi seketika terbangunkan oleh suara dari dalam sempak segerombolan preman berseragam salahsatu organisasi. Ek geuntot, Beurtoh!

Tapi sejak saat itu, asrama semakin sering dimata-matai. Terakhir kasus itu berakhir di Pengadilan Negeri. Sidang demi sidang pun terjadi. Hingga akhirnya palu pun seperti telah dibeli. Seketika mahasiswa Aceh seperti ingin dikebiri esmenennya, mereka panik bukan main lagi. Jangan sampai Rencong kiri kanan tapi Asrama hilang. Terlebih Pemerintah Aceh seperti tidak mau peduli, "bagaimana ini?" ucap salah satu penghuni. "Itu belum tercatat sebagai aset Aceh" ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh di Koran Serambi. Emang baroekon pue yang teupiset? geureupoh.
 
Minimnya bantuan untuk mengadvokasi sengketa ini membuat mahasiswa Aceh di Yogyakarta merasa putus asa. Seketika rapat aktivis 86 pun dibuat, untuk mengadakan aksi jalanan mencari energi. Entah percaya energi mistik atau tidak, puluhan mantra mereka tulis pada kain dan kertas-kertas putih pada Minggu Sore. Sebuah mantra bertuliskan "Tulong bantu, Lempap!" di salahsatu kertas yang dibawa pada saat aksi itu seperti ingin mempertegas, bahwa mereka sedang mencari bantuan pada Lempap. Entah manusia supranatural apalagi itu. Tapi sepertinya dialah harapan terakhir, jika semuanya sudah tidak mau peduli. Lempap is the next Hero. Poding.(*)

Sumber: acehmediart.com

Sumber: flickr.com/photos/atjehsatoe
RIUH pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Aceh 2017 mereda. Komisi Independen Pemilihan Aceh telah menetapkan pasangan pemenang yang sebentar lagi akan dilantik. Namun hingga kini, tak ada kabar penelusuran dugaan korupsi Rp 650 miliar yang diduga melibatkan sejumlah petinggi partai politik lokal di Aceh.

Tumpukan berkas dugaan korupsi dana yang diperuntukkan bagi bekas pejuang Gerakan Aceh Merdeka ini sampai Kepala Kejaksaan Tinggi setelah aktivis antikorupsi Aceh menyampaikannya langsung dalam sebuah pertemuan.

Saat itu, mereka menilai Raja Nafrizal, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, sebagai sosok yang mampu dan siap menyelidiki dugaan penyelewengan keuangan daerah ini tuntas.

Kasus ini memiliki dua alat bukti kuat. Pertama, program ini tidak berjalan hingga menyebabkan dana tidak efektif. Kemudian, pengadaan barang dan jasa diduga bertautan sarat kepentingan para pengusul dan menerima bantuan.

Raja Nafrizal, akhir Januari lalu, berjanji untuk segera mengkaji dan menelaah laporan tersebut. Tapi sayang, hampir empat bulan berlalu, janji itu tak kunjung terealiasi.

Hal ini tentu kembali menimbulkan tanda tanya, “seserius apa kejaksaan menanggapi kasus ini? Sekadar melontarkan lips servis untuk membuai masyarakat atau memang kesulitan untuk mengungkap dugaan kasus kejahatan ini.

Tentu kita tak berharap kasus ini berujung senyap. Karena kasus ini bukan kejahatan biasa. Ini adalah bukti betapa kekuasaan sangat mudah diselewengkan dan dikorupsi demi kepentingan sekelompok orang.(Sumber: AJNN)

Sejumlah Aparat Keamanan Memantau Makam Abu Arafah di Lamno, Aceh Jaya, Kamis (20/4/2017) [Foto : Facebook]
AMP - Gambar bendera bulan bintang yang menyerupai bendera GAM di Makam Abu Arafah, Lamno, Kabupaten Aceh Jaya akhirnya dihapus warga setempat di bawah pengawasan TNI Polri.

Sebelum gambar bendera bulan bintang itu dihapus, masyarakat Lamno menggelar zikir akbar dan samadiah serta menyantuni anak yatim di Makam Panglima Gerakan Aceh Merdeka, Abu Arafah di Desa Krueng Teunong, Kecamatan Jaya, Kamis (20/4/2017) pagi.

Amatan acehterkini, acara doa dan zikir berjalan lancar, aman dan terkendali. Namun ketika kegiatan zikir akbar itu selesai, sejumlah aparat TNI Polri mendatangi makam Abu Arafah dan menghapus gambar bendera bulan bintang. Melihat kedatangan TNI Polri, warga akhirnya menghapus gambar bendera yang menyerupai bendera GAM itu.
Komplek Makam Abu Arafah di Desa Krueng Tunong, Kecamatan Jaya, Lamno
Sebagaimana diketahui sosok Abdullah Thaleb alias Abu Arafah yang dikenal sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) wilayah Meureuhom Daya bersama supirnya Mawardi syahid dalam peristiwa kontak tembak di Gunung Geureute pada masa konflik bersenjata di Aceh lalu.

Kemudian adiknya Tgk. Ibrahim juga syahid dalam kontak tembak dengan aparat keamanan di Patek, Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya. Tiga orang tentara GAM itu dimakamkan dalam satu komplek yang dikenal dengan makam Abu Arafah di Desa Krueng Teunong, Kecamatan Jaya. [Sumber:
acehterkini]

AMP - Tiga pemuda yang diduga sedang pesta sabu diamankan warga di Gampong Tanjong Geulumpang, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara. Minggu, (23/4) malam.

Dari infirmasi yang dihimpun AJNN, ketiga pemuda tersebut diamankan sekitar pukul 23.30 WIB. Masing-masing pelaku yaitu Joni Iskandar (25), seorang petani warga setempat, Azmi (16) dan Irfan (17), keduanya pelajar asal Gampong Darul Aman, Kecamatan Seunuddon.

"Ketiganya ditangkap setelah sebelumnya diamankan warga setempat karena curiga mereka berada di sebuah rumah kosong," kata Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kapolsek Baktiya Ipda Suparyo saat dikonfirmasi AJNN, Sabtu, (24/4).

Kecurigaan warga terbukti, karena ketika digrebek mereka sedang berpesta sabu. Polisi yang datang ke lokasi kemudian turut mengamankan sejumlah barang bukti.

"Di lokasi kami temukan dua buah alat hisap sabu (bong). Satu buah pipa kaca yang di dalamnya terdapat sabu sisa pakai, pipa plastik, aqua gelas dan korek api," tambahnya.

Saat ini para tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Polsek Baktiya untuk menjalani proses hukum.(AJNN)

Valentino Rossi ketika senggolan dengan Johann Zarco pada lomba MotoGP Austin 2017. (Foto/autoportal.iol.pt)
AMP - Keberuntungan masih berada di pihak Valentino Rossi pada lomba MotoGP Austin 2017. Pembalap tim Yamaha Factory Racing itu finis kedua dan meraup 20 poin meski sempat terkena penalti dalam sebuah insiden lomba dengan Johann Zarco (Yamaha Tech 3), Senin (24/4) dini hari WIB.

Valentino Rossi bersikeras, bahwa Johann Zarco yang harus disalahkan atas insiden di MotoGP Austin 2017. Ia menuduh sang debutan mencoba menyalip dengan gaya Moto2 saat keduanya saling bertarung.

Seperti diketahui, insiden kedua terjadi ketika Rossi dan Zarco terlibat pertarungan memperebutkan posisi ketiga pada lap 7. Ketika memasuki tikungan 3, Zarco mencoba menyalip Rossi dan membuat mereka sedikit bersenggolan. Pembalap Italia inipun melebar dan terpaksa memotong di tikungan 4, walau setelah itu Rossi dapat kembali mengikuti balapan dan berada di depan Zarco.

Rossi kemudian berhasil menjauh dari kejaran Zarco dan menyalip Pedrosa pada tiga lap terakhir. The Doctor berhasil finis kedua, yang sekaligus mengantarkannya untuk memuncaki klasemen sementara, setelah Maverick Vinales terjatuh.

Namun, menyusul insiden dengan Zarco, di tengah lomba FIM MotoGP Stewards mengumumkan telah menjatuhkan penalti 0,3 detik kepada Rossi – ditambahkan pada waktu di akhir balapan – karena ia dianggap mengambil keuntungan – untuk menjauh dari kejaran Zarco dan makin mendekati Marc Marquez yang sedang berada di posisi kedua di belakang Dani Pedrosa.

oh, penalti itu tak mempengaruhi hasil balapannya. Berbicara kepada BT Sport usai balapan, Rossi kecewa atas penalti tersebut dan mengatakan Zarco telah membuat kesalahan, lalu menuduh pembalap Prancis itu mencoba menyalipnya dengan gaya yang lebih cocok untuk balapan di kelas Moto2.

“Saya ingin berbicara dengan orang-orang di Race Direction, karena saya tidak punya pilihan (selain memotong trek). Entah saya melakukannya seperti ini, atau kami bersenggolan dan terjatuh bersama. Juga, ketika Anda melaju pada kecepatan 180 km/jam dan Anda melihat bayangan hitam di siri kiri, Anda tidak memutuskan – Anda langsung ke depan,” tutur Rossi ketika ditanya tentang penaltinya seperti dilaporkan Motorsport.

“Masalahnya adalah Zarco. Dia selalu sangat cepat, dia mengendarai motor sangat baik dan punya potensi hebat. Tapi ini bukan bukan Moto2. Jika Anda ingin menyalip, Anda harus menyalip dalam cara lain. Bagi saya, dia harus tetap lebih tenang,” imbuh pembalap 38 tahun tersebut.

Ketika pernyataan Rossi disampaikan kepada Zarco, pembalap Yamaha Tech 3 inipun merespons: “Itulah MotoGP, dan itulah mungkin mengapa saya melakukannya, saya tidak bisa (ke depan). Saya mencoba untuk menyalip Valentino karena saya merasa sangat baik saat balapan.”

“Itu perlu dilakukan seperti ini, karena itu adalah kesempatan untuk menyalipnya. Jika saya bertanya-tanya pada diri sendiri, bisakah saya atau tidak, saya mungkin akan terjatuh. Jadi, itu perlu (untuk menyalip), tapi kami kehilangan kontak (setelah insiden) dan lalu dia lebih cepat daripada saya,” kilah Zarco yang akhirnya finis kelima setelah dilewati pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, pada dua lap terakhir. (Sindo)

AMP - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Bireuen Kautsar Muhammad Yus merasa geli mengetahui puluhan orang yang mengaku kader Partai Aceh (PA) Wilayah Batee Iliek datang ke kantor PA setempat untuk meminta pertanggungjawaban pada dirinya dan Ketua DPW PA Bireuen Darwis Jeunib karena calon PA kalah di Pilkada Bireuen.

"Memang siapa mereka minta pertanggungjawaban, mereka itu bukan kader PA. Mereka pendukung Haji Ruslan, calon petahana yang maju dari independen," jelas Kautsar saat dikonfirmasi BERITAKINI.CO, Sabtu (22/4/2017).

Kautsar mengakui bahwa mereka adalah mantan kombatan, tapi tidak mendukung Khalili, calon yang diusung oleh PA.

“Mereka malah mengusung calon lain. Lalu, sekonyong-konyong mereka datang ke kantor PA Bireuen dan meminta pertanggungjawaban dengan mengadakan musyawarah luar biasa, apa ini tidak lucu?”

Selain itu, kata Kautsar, jikapun mereka menuntut karena PA kalah dalam pemilihan gubernur, hal itu seharusnya ditujukan ke DPP PA Aceh di Banda Aceh, bukan di PA Bireuen.

"Apalagi, mereka itu sudah keluar dari PA sejak mereka mendukung calon yang tidak diusung PA," katanya.

Soal tuntutan agar dirinya diganti,  Kautsar mengatakan, pihaknya memang sudah mempersiapkan untuk menggelar musyawarah pemilihan kepengurusan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Jadi tidak ada urusan dengan mereka, mereka itu orang luar yang tiba-tiba  minta diadakan musyawarah luar biasa," katanya. (beritakini.co)

AMP - Ratusan mahasiswa Aceh di Yogyakarta menggelar aksi damai di Bundaran UGM, Minggu, (23/4/2017).

Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas mereka untuk mempertahankan Asrama Meuligo Sultan Iskandar Muda Yogyakarta dari para penggugat.

"Kami berharap kepada Pemerintah Aceh untuk memberikan bantuan hukum dan dukungan penuh kepada kasus sengketa asrama Aceh," kata Ketua Asrama, Agung Luki Perdana.

Agung menjelaskan, bantuan hukum ini penting karena masyarakat Aceh di Yogyakarta akan melakukan banding atas sengketa asrama tersebut dan sedang menunggu jadwal persidangan.

Agung mengungkapkan, Asrama Meuligo Sultan Iskandar Muda digugat pada Januari 2016 oleh Sutan Surya Jaya, warga Klaten. Sebelumnya juga pernah digugat oleh  Inawati pada 2013.

"Sejak 2016 telah berlangsung 17 kali persidangan dan pada persidangan terkahir minggu lalu dimenangkan oleh pihak penggugat," ujarnya.

Namun masyarakat Aceh di Yogjakarta sepakat untuk mempertahankan asrama tersebut dengan melakukan banding.

Hal ini dianggap pantas dilakukan karena asrama tersebut telah dihuni oleh mahasiswa Aceh sejak tahun 1964 dengan status Hak Guna Bangunan (HGB).

“Asrama tersebut merupakan hibah dari pemilik lama kepada masyarakat Aceh pada tahun 1964,” katanya.

Selain itu, lepasnya asrama Aceh tersebut bisa berdampak pada para mahasiswa Aceh yang saat ini tinggal di sana.

Sementara itu, Ketua Taman Pelajar Aceh (TPA) Zulfan Febrian merasa heran dengan respon Pemerintah Aceh atas apa yang dialami mahasiswa Tanah Rencong di sana.

Pemerintah Aceh terkesan tak menunjukkan rasa tanggungjawabnya terhadap pelajar dan mahasiswa.

"Kami berharap besar kepada pemerintah untuk bertindak adil kepada mahasiswa," ujarnya.(beritakini.co)
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget