Valentino Rossi ketika senggolan dengan Johann Zarco pada lomba MotoGP Austin 2017. (Foto/autoportal.iol.pt) |
AMP - Keberuntungan masih berada di pihak Valentino Rossi pada lomba MotoGP Austin 2017. Pembalap tim Yamaha Factory Racing itu finis kedua dan meraup 20 poin meski sempat terkena penalti dalam sebuah insiden lomba dengan Johann Zarco (Yamaha Tech 3), Senin (24/4) dini hari WIB.
Valentino Rossi bersikeras, bahwa Johann Zarco yang harus disalahkan atas insiden di MotoGP Austin 2017. Ia menuduh sang debutan mencoba menyalip dengan gaya Moto2 saat keduanya saling bertarung.
Seperti diketahui, insiden kedua terjadi ketika Rossi dan Zarco terlibat pertarungan memperebutkan posisi ketiga pada lap 7. Ketika memasuki tikungan 3, Zarco mencoba menyalip Rossi dan membuat mereka sedikit bersenggolan. Pembalap Italia inipun melebar dan terpaksa memotong di tikungan 4, walau setelah itu Rossi dapat kembali mengikuti balapan dan berada di depan Zarco.
Rossi kemudian berhasil menjauh dari kejaran Zarco dan menyalip Pedrosa pada tiga lap terakhir. The Doctor berhasil finis kedua, yang sekaligus mengantarkannya untuk memuncaki klasemen sementara, setelah Maverick Vinales terjatuh.
Namun, menyusul insiden dengan Zarco, di tengah lomba FIM MotoGP Stewards mengumumkan telah menjatuhkan penalti 0,3 detik kepada Rossi – ditambahkan pada waktu di akhir balapan – karena ia dianggap mengambil keuntungan – untuk menjauh dari kejaran Zarco dan makin mendekati Marc Marquez yang sedang berada di posisi kedua di belakang Dani Pedrosa.
Valentino Rossi bersikeras, bahwa Johann Zarco yang harus disalahkan atas insiden di MotoGP Austin 2017. Ia menuduh sang debutan mencoba menyalip dengan gaya Moto2 saat keduanya saling bertarung.
Seperti diketahui, insiden kedua terjadi ketika Rossi dan Zarco terlibat pertarungan memperebutkan posisi ketiga pada lap 7. Ketika memasuki tikungan 3, Zarco mencoba menyalip Rossi dan membuat mereka sedikit bersenggolan. Pembalap Italia inipun melebar dan terpaksa memotong di tikungan 4, walau setelah itu Rossi dapat kembali mengikuti balapan dan berada di depan Zarco.
Rossi kemudian berhasil menjauh dari kejaran Zarco dan menyalip Pedrosa pada tiga lap terakhir. The Doctor berhasil finis kedua, yang sekaligus mengantarkannya untuk memuncaki klasemen sementara, setelah Maverick Vinales terjatuh.
Namun, menyusul insiden dengan Zarco, di tengah lomba FIM MotoGP Stewards mengumumkan telah menjatuhkan penalti 0,3 detik kepada Rossi – ditambahkan pada waktu di akhir balapan – karena ia dianggap mengambil keuntungan – untuk menjauh dari kejaran Zarco dan makin mendekati Marc Marquez yang sedang berada di posisi kedua di belakang Dani Pedrosa.
oh, penalti itu tak mempengaruhi hasil balapannya. Berbicara kepada BT Sport usai balapan, Rossi kecewa atas penalti tersebut dan mengatakan Zarco telah membuat kesalahan, lalu menuduh pembalap Prancis itu mencoba menyalipnya dengan gaya yang lebih cocok untuk balapan di kelas Moto2.
“Saya ingin berbicara dengan orang-orang di Race Direction, karena saya tidak punya pilihan (selain memotong trek). Entah saya melakukannya seperti ini, atau kami bersenggolan dan terjatuh bersama. Juga, ketika Anda melaju pada kecepatan 180 km/jam dan Anda melihat bayangan hitam di siri kiri, Anda tidak memutuskan – Anda langsung ke depan,” tutur Rossi ketika ditanya tentang penaltinya seperti dilaporkan Motorsport.
“Masalahnya adalah Zarco. Dia selalu sangat cepat, dia mengendarai motor sangat baik dan punya potensi hebat. Tapi ini bukan bukan Moto2. Jika Anda ingin menyalip, Anda harus menyalip dalam cara lain. Bagi saya, dia harus tetap lebih tenang,” imbuh pembalap 38 tahun tersebut.
Ketika pernyataan Rossi disampaikan kepada Zarco, pembalap Yamaha Tech 3 inipun merespons: “Itulah MotoGP, dan itulah mungkin mengapa saya melakukannya, saya tidak bisa (ke depan). Saya mencoba untuk menyalip Valentino karena saya merasa sangat baik saat balapan.”
“Itu perlu dilakukan seperti ini, karena itu adalah kesempatan untuk menyalipnya. Jika saya bertanya-tanya pada diri sendiri, bisakah saya atau tidak, saya mungkin akan terjatuh. Jadi, itu perlu (untuk menyalip), tapi kami kehilangan kontak (setelah insiden) dan lalu dia lebih cepat daripada saya,” kilah Zarco yang akhirnya finis kelima setelah dilewati pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, pada dua lap terakhir. (Sindo)
“Saya ingin berbicara dengan orang-orang di Race Direction, karena saya tidak punya pilihan (selain memotong trek). Entah saya melakukannya seperti ini, atau kami bersenggolan dan terjatuh bersama. Juga, ketika Anda melaju pada kecepatan 180 km/jam dan Anda melihat bayangan hitam di siri kiri, Anda tidak memutuskan – Anda langsung ke depan,” tutur Rossi ketika ditanya tentang penaltinya seperti dilaporkan Motorsport.
“Masalahnya adalah Zarco. Dia selalu sangat cepat, dia mengendarai motor sangat baik dan punya potensi hebat. Tapi ini bukan bukan Moto2. Jika Anda ingin menyalip, Anda harus menyalip dalam cara lain. Bagi saya, dia harus tetap lebih tenang,” imbuh pembalap 38 tahun tersebut.
Ketika pernyataan Rossi disampaikan kepada Zarco, pembalap Yamaha Tech 3 inipun merespons: “Itulah MotoGP, dan itulah mungkin mengapa saya melakukannya, saya tidak bisa (ke depan). Saya mencoba untuk menyalip Valentino karena saya merasa sangat baik saat balapan.”
“Itu perlu dilakukan seperti ini, karena itu adalah kesempatan untuk menyalipnya. Jika saya bertanya-tanya pada diri sendiri, bisakah saya atau tidak, saya mungkin akan terjatuh. Jadi, itu perlu (untuk menyalip), tapi kami kehilangan kontak (setelah insiden) dan lalu dia lebih cepat daripada saya,” kilah Zarco yang akhirnya finis kelima setelah dilewati pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, pada dua lap terakhir. (Sindo)
loading...
Post a Comment