AMP - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Bireuen Kautsar Muhammad Yus merasa geli mengetahui puluhan orang yang mengaku kader Partai Aceh (PA) Wilayah Batee Iliek datang ke kantor PA setempat untuk meminta pertanggungjawaban pada dirinya dan Ketua DPW PA Bireuen Darwis Jeunib karena calon PA kalah di Pilkada Bireuen.
"Memang siapa mereka minta pertanggungjawaban, mereka itu bukan kader PA. Mereka pendukung Haji Ruslan, calon petahana yang maju dari independen," jelas Kautsar saat dikonfirmasi BERITAKINI.CO, Sabtu (22/4/2017).
Kautsar mengakui bahwa mereka adalah mantan kombatan, tapi tidak mendukung Khalili, calon yang diusung oleh PA.
“Mereka malah mengusung calon lain. Lalu, sekonyong-konyong mereka datang ke kantor PA Bireuen dan meminta pertanggungjawaban dengan mengadakan musyawarah luar biasa, apa ini tidak lucu?”
Selain itu, kata Kautsar, jikapun mereka menuntut karena PA kalah dalam pemilihan gubernur, hal itu seharusnya ditujukan ke DPP PA Aceh di Banda Aceh, bukan di PA Bireuen.
"Apalagi, mereka itu sudah keluar dari PA sejak mereka mendukung calon yang tidak diusung PA," katanya.
Soal tuntutan agar dirinya diganti, Kautsar mengatakan, pihaknya memang sudah mempersiapkan untuk menggelar musyawarah pemilihan kepengurusan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Jadi tidak ada urusan dengan mereka, mereka itu orang luar yang tiba-tiba minta diadakan musyawarah luar biasa," katanya. (beritakini.co)
"Memang siapa mereka minta pertanggungjawaban, mereka itu bukan kader PA. Mereka pendukung Haji Ruslan, calon petahana yang maju dari independen," jelas Kautsar saat dikonfirmasi BERITAKINI.CO, Sabtu (22/4/2017).
Kautsar mengakui bahwa mereka adalah mantan kombatan, tapi tidak mendukung Khalili, calon yang diusung oleh PA.
“Mereka malah mengusung calon lain. Lalu, sekonyong-konyong mereka datang ke kantor PA Bireuen dan meminta pertanggungjawaban dengan mengadakan musyawarah luar biasa, apa ini tidak lucu?”
Selain itu, kata Kautsar, jikapun mereka menuntut karena PA kalah dalam pemilihan gubernur, hal itu seharusnya ditujukan ke DPP PA Aceh di Banda Aceh, bukan di PA Bireuen.
"Apalagi, mereka itu sudah keluar dari PA sejak mereka mendukung calon yang tidak diusung PA," katanya.
Soal tuntutan agar dirinya diganti, Kautsar mengatakan, pihaknya memang sudah mempersiapkan untuk menggelar musyawarah pemilihan kepengurusan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Jadi tidak ada urusan dengan mereka, mereka itu orang luar yang tiba-tiba minta diadakan musyawarah luar biasa," katanya. (beritakini.co)
loading...
Post a Comment