Komunitas Yahudi di Umea, Swedia, ketakutan dengan ancaman yang mengatasnamakan Nazi. Pusat Yahudi di kota itu akhirnya ditutup. Foto / REUTERS |
AMP - Komunitas Yahudi di Kota Umea, Swedia ketakutan dengan ancaman yang mengatasnamakan Nazi. Pusat Yahudi di kota tersebut akhirnya ditutup karena warga Yahudi mereasa tidak aman dengan banyaknya ancaman Nazi.
Salah satu ancaman berwujud tulisan di bangunan Pusat Yahudi yang berbunui “Kami tahu di mana Anda tinggal”. Sebagian bangunan itu juga telah dirusak dengan meninggalkan lambang swastika.
Kota Umea dihuni sekitar 120 penduduk yang lokasinya berada di timur laut Swedia. Pada hari Minggu, Asosiasi Yahudi setempat memutuskan untuk menutup Pusat Yahudi dan menghentikan semua kegiatan. “Karena kerentanan dan ancaman yang kuat,” kata juru bicara asosiasi tersebut, Carinne Sjoberg kepada penyiar SVT.
Tak hanya ancaman dalam bentuk tulisan dan logo swastika pada bangunan Pusat Yahudi, pihak asosiasi juga menerima ancaman melalui surat elektronik atau email.
”Terlalu banyak hal yang telah terjadi akhir-akhir ini yang berarti bahwa orang tua Yahudi tidak merasa aman membiarkan anak-anak mereka di sekolah. Anak-anak kita tidak harus hidup di dunia di mana mereka harus malu, tapi itu tidak mungkin untuk beroperasi jika orang-orang takut,” ujar Sjoberg, seperti dikutip Russia Today, Selasa (3/4/2017).
Ancaman yang mengatasnaman Nazi bukan sekali ini terjadi di Swedia. Pada bulan Januari 2017 lalu, sebuah gereja di Kota Eskilstuna, Swedia tenggara, dicat dengan logo swastika. Beberapa batu nisan di pemakaman juga dirusak.
Tak hanya umat Yahudi, komunitas Muslim juga jadi sasaran ancaman yang mengatasnamakan Nazi. Sebagai contoh, pada bulan November tahun lalu, sebuah masjid di Stockholm selatan dicat dengan loga swastika dan dinding masjid ditempeli slogan-slogan anti-Muslim.
Pada tahun 2015, yayasan anti-rasis Expo di Swedia mengatakan bahwa kegiatan Neo-Nazi di Swedia telah melonjak dua kali lipat selama tiga tahun terakhir. Menurut laporan Expo, aktivitas Nazi yang lebih kuat terjadi di bagian utara Swedia. (Sindo)
Salah satu ancaman berwujud tulisan di bangunan Pusat Yahudi yang berbunui “Kami tahu di mana Anda tinggal”. Sebagian bangunan itu juga telah dirusak dengan meninggalkan lambang swastika.
Kota Umea dihuni sekitar 120 penduduk yang lokasinya berada di timur laut Swedia. Pada hari Minggu, Asosiasi Yahudi setempat memutuskan untuk menutup Pusat Yahudi dan menghentikan semua kegiatan. “Karena kerentanan dan ancaman yang kuat,” kata juru bicara asosiasi tersebut, Carinne Sjoberg kepada penyiar SVT.
Tak hanya ancaman dalam bentuk tulisan dan logo swastika pada bangunan Pusat Yahudi, pihak asosiasi juga menerima ancaman melalui surat elektronik atau email.
”Terlalu banyak hal yang telah terjadi akhir-akhir ini yang berarti bahwa orang tua Yahudi tidak merasa aman membiarkan anak-anak mereka di sekolah. Anak-anak kita tidak harus hidup di dunia di mana mereka harus malu, tapi itu tidak mungkin untuk beroperasi jika orang-orang takut,” ujar Sjoberg, seperti dikutip Russia Today, Selasa (3/4/2017).
Ancaman yang mengatasnaman Nazi bukan sekali ini terjadi di Swedia. Pada bulan Januari 2017 lalu, sebuah gereja di Kota Eskilstuna, Swedia tenggara, dicat dengan logo swastika. Beberapa batu nisan di pemakaman juga dirusak.
Tak hanya umat Yahudi, komunitas Muslim juga jadi sasaran ancaman yang mengatasnamakan Nazi. Sebagai contoh, pada bulan November tahun lalu, sebuah masjid di Stockholm selatan dicat dengan loga swastika dan dinding masjid ditempeli slogan-slogan anti-Muslim.
Pada tahun 2015, yayasan anti-rasis Expo di Swedia mengatakan bahwa kegiatan Neo-Nazi di Swedia telah melonjak dua kali lipat selama tiga tahun terakhir. Menurut laporan Expo, aktivitas Nazi yang lebih kuat terjadi di bagian utara Swedia. (Sindo)
loading...
Post a Comment