ilustrasi |
AMP - Diduga dibakar api cemburu, Oknum polisi berpangkat brigadir menembak kekasihnya sendiri Marsaulina Situngkir (27).
Penembakan yang dilakukan oleh pelaku bernama Yondrialis yang juga anggota Dit Narkoba Polda Kepri ini dilakukan di tempat kos korban di Komplek Penuin Center Blok Y No 11.
"Saya sempat dengar ribut-ribut, lalu korban dan pelaku keluar dalam kondisi tangan koprban berdarah," ujar Eti, pengawas kosan korban.
Melihat korban yang digendong oleh pelaku, ia sempat menanyakan mau dibawa kemana korban. Lalu pelaku sempat mengatakan kalau korban sudah lemas. "Apa masalah mereka saya tak tahu," ujarnya.
Tak lama korban dibawa pelaku ke rumah sakit, sambungnya, ia melihat beberapa polisi berpakaian preman mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan kepada warga sekitar seputar kejadian ini.
Berdasarkan sumber internal kepolisian tersiar kabar, pelaku masuk ke dalam kos-kosan korban menggunakan kunci duplikat pada Jumat 1 April 2016 malam.
Saat itu, korban sedang tidur di dalam kamarnya. "Korban terbangun, saat pelaku berada di dalam kamar korban. Saat itulah antara korban dan pelaku terjadi keributan mulut," ujarnya.
Saat mereka berkelahi, sambungnya, korban sempat mau keluar dari kosannya, tetapi korban dilarang oleh pelaku dan pelaku juga sempat mengancam korban "Kalau kau keluar, kau yg mati atau aku yang mati," kata pelaku saat ditirukan sumber tersebut.
Karena takut, katanya, korban mencoba berontak dan tetap ingin keluar dari dalam kamarnya. Namun, pelaku menarik tangan korban sehingga korban terjatuh di kasur.
Saat korban terjatuh, pelaku melempar bantal ke arah korban dan korban yang merasa ketakutan karena di todongkan pistol ke arahnya, korban pun langsung menutupi wajahnya menggunakan bantal.
"Saat itulah pelaku menekan bantal dan badan korban, sambil melepaskan tembakan ke arah samping kepala korban," ujarnya.
Namun, ia menambahkan, tembakan tersebut mengenai tangan kanan korban dan pelurunya menembus di sela antara jari ibu dan telunjuk korban.
Pantauan di rumah sakit harapan bunda (RSHB) korban meninggalkan rumah sakit Minggu (3/4/2016) siang sekitar pukul 11.00 dan selama menjalani perawatan korban dirawat di ruang Melati nomor 10.
Menurut perawat di rumah sakit, korban mengalami luka pada tangan kanannya dan setelah menjalani perawatan. "Siang tadi pulang, karena kondisinya sudah membaik," ujar salah seorang perawat.
Terpisah di lokasi kejadian, kemarin siang beberapa teman serta tetangga kosan korban masih membicarakan kasus penembakan ini. Namun, apa masalahnya hingga terjadi penembakan belum mengetahui penyebabnya.
Korban yang bekerja sebagai resepsionis De Best Hotel dan pelaku berpacaran. "Apa masalahnya saya tak tahu, tetapi setahu saya mereka berpacaran," ujar wanita yang mengaku teman kerja korban.
Sumber di Polda Kepri menambahkan, pelaku telah diamankan di Propam Polda Kepri, selain pelaku juga diamankan sepucuk pistol jenis revolver No A7515594 merk Taurus milik pelaku.
Selain itu, juga diamankan tiga butir amunisi, satu buah sarung senjata dan kartu senpi milik pelaku. (Sindonews)
Penembakan yang dilakukan oleh pelaku bernama Yondrialis yang juga anggota Dit Narkoba Polda Kepri ini dilakukan di tempat kos korban di Komplek Penuin Center Blok Y No 11.
"Saya sempat dengar ribut-ribut, lalu korban dan pelaku keluar dalam kondisi tangan koprban berdarah," ujar Eti, pengawas kosan korban.
Melihat korban yang digendong oleh pelaku, ia sempat menanyakan mau dibawa kemana korban. Lalu pelaku sempat mengatakan kalau korban sudah lemas. "Apa masalah mereka saya tak tahu," ujarnya.
Tak lama korban dibawa pelaku ke rumah sakit, sambungnya, ia melihat beberapa polisi berpakaian preman mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan kepada warga sekitar seputar kejadian ini.
Berdasarkan sumber internal kepolisian tersiar kabar, pelaku masuk ke dalam kos-kosan korban menggunakan kunci duplikat pada Jumat 1 April 2016 malam.
Saat itu, korban sedang tidur di dalam kamarnya. "Korban terbangun, saat pelaku berada di dalam kamar korban. Saat itulah antara korban dan pelaku terjadi keributan mulut," ujarnya.
Saat mereka berkelahi, sambungnya, korban sempat mau keluar dari kosannya, tetapi korban dilarang oleh pelaku dan pelaku juga sempat mengancam korban "Kalau kau keluar, kau yg mati atau aku yang mati," kata pelaku saat ditirukan sumber tersebut.
Karena takut, katanya, korban mencoba berontak dan tetap ingin keluar dari dalam kamarnya. Namun, pelaku menarik tangan korban sehingga korban terjatuh di kasur.
Saat korban terjatuh, pelaku melempar bantal ke arah korban dan korban yang merasa ketakutan karena di todongkan pistol ke arahnya, korban pun langsung menutupi wajahnya menggunakan bantal.
"Saat itulah pelaku menekan bantal dan badan korban, sambil melepaskan tembakan ke arah samping kepala korban," ujarnya.
Namun, ia menambahkan, tembakan tersebut mengenai tangan kanan korban dan pelurunya menembus di sela antara jari ibu dan telunjuk korban.
Pantauan di rumah sakit harapan bunda (RSHB) korban meninggalkan rumah sakit Minggu (3/4/2016) siang sekitar pukul 11.00 dan selama menjalani perawatan korban dirawat di ruang Melati nomor 10.
Menurut perawat di rumah sakit, korban mengalami luka pada tangan kanannya dan setelah menjalani perawatan. "Siang tadi pulang, karena kondisinya sudah membaik," ujar salah seorang perawat.
Terpisah di lokasi kejadian, kemarin siang beberapa teman serta tetangga kosan korban masih membicarakan kasus penembakan ini. Namun, apa masalahnya hingga terjadi penembakan belum mengetahui penyebabnya.
Korban yang bekerja sebagai resepsionis De Best Hotel dan pelaku berpacaran. "Apa masalahnya saya tak tahu, tetapi setahu saya mereka berpacaran," ujar wanita yang mengaku teman kerja korban.
Sumber di Polda Kepri menambahkan, pelaku telah diamankan di Propam Polda Kepri, selain pelaku juga diamankan sepucuk pistol jenis revolver No A7515594 merk Taurus milik pelaku.
Selain itu, juga diamankan tiga butir amunisi, satu buah sarung senjata dan kartu senpi milik pelaku. (Sindonews)
loading...
Post a Comment