AMP - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan perdamaian di Aceh yang
tertuang dalam MoU Helsinki merupakan hasil dari perjuangan yang telah
dilakukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“Menjaga perdamaian lebih berat dari berperang,” ujar Zaini Abdullah saat bernostalgia menceritakan masa lalunya bersama Pimpinan Yayasan Raudhatul Ulum Tgk. Hasanul Basri di Blang Teungoh, Tangse Kabupaten Pidie, Selasa (20/12/2015).
“Menjaga perdamaian lebih berat dari berperang,” ujar Zaini Abdullah saat bernostalgia menceritakan masa lalunya bersama Pimpinan Yayasan Raudhatul Ulum Tgk. Hasanul Basri di Blang Teungoh, Tangse Kabupaten Pidie, Selasa (20/12/2015).
Zaini Abdullah mengatakan, dulu GAM berperang dengan senjata, sekarang
kita berperang dengan pikiran. “Aceh masih jauh tertinggal, kita harus
terus berjuang untuk mensejahterakan Aceh,” ujar Zaini Abdullah juga
mantan Petinggi GAM di Negara Swedia bersama Hasan Tiro (alm) dan Malik
Mahmud Al-Haytar.
“Saya mengajak masyarakat Aceh untuk sama-sama berjuang dan menjadikan Aceh lebih baik kedepan,” harapnya.
Tgk. Hasanul Basri mengapresiasi harapan gubernur tersebut. “Banyak butir-butir MoU Helsinki belum terealisasi,” ujar Pimpinan Yayasan Raudhatul Ulum ini.
Tidak hanya berjuang di Negara Swedia, Zaini Abdullah ternyata pernah bersama Hasan Tiro (alm) di hutan Aceh untuk berjuang.[AT]
“Saya mengajak masyarakat Aceh untuk sama-sama berjuang dan menjadikan Aceh lebih baik kedepan,” harapnya.
Tgk. Hasanul Basri mengapresiasi harapan gubernur tersebut. “Banyak butir-butir MoU Helsinki belum terealisasi,” ujar Pimpinan Yayasan Raudhatul Ulum ini.
Tidak hanya berjuang di Negara Swedia, Zaini Abdullah ternyata pernah bersama Hasan Tiro (alm) di hutan Aceh untuk berjuang.[AT]
loading...
Post a Comment