AMP - Ribuan warga Yaman berkumpul di Stadion Althawara dalam sebuah upacara Maulud Nabi yang diselenggarakan oleh gerakan Houthi untuk memperingati hari kelahiran agung Nabi Muhammad saw. di Sana’a, Yaman pada hari Rabu (23/12) kemarin.
Mereka bersama-sama meneriakkan slogan Labbayka Ya Rasulullah sambil membawa bendera-bendera hijau bertuliskan slogan yang sama.
Warga Yaman yang menghadiri acara juga membawa spanduk-spanduk besar yang berisi slogan peringatan Maulud Nabi, berupa pesan kebahagiaan atas kelahiran Nabi utusan Allah yang terakhir tersebut.
Berbicara pada kesempatan Maulud Nabi Saw, pemimpin Houthi Ansarullah Yaman, Abdul Malik Al-Houthi mengatakan, “Bangsa besar Yaman yang sedang menanggung semua musibah akibat penindasan rezim Al Saud dan pasukan bayarannya, tetap berpegang teguh dengan nilai-nilai keislaman.”
Dia yang berbicara melalui video konferens kepada ribuan muslimin Yaman, menyatakan moment peringatan maulid Nabi Saw. sebagai jendela menuju cahaya, bimbingan dan petunjuk.
Mereka bersama-sama meneriakkan slogan Labbayka Ya Rasulullah sambil membawa bendera-bendera hijau bertuliskan slogan yang sama.
Warga Yaman yang menghadiri acara juga membawa spanduk-spanduk besar yang berisi slogan peringatan Maulud Nabi, berupa pesan kebahagiaan atas kelahiran Nabi utusan Allah yang terakhir tersebut.
Berbicara pada kesempatan Maulud Nabi Saw, pemimpin Houthi Ansarullah Yaman, Abdul Malik Al-Houthi mengatakan, “Bangsa besar Yaman yang sedang menanggung semua musibah akibat penindasan rezim Al Saud dan pasukan bayarannya, tetap berpegang teguh dengan nilai-nilai keislaman.”
Dia yang berbicara melalui video konferens kepada ribuan muslimin Yaman, menyatakan moment peringatan maulid Nabi Saw. sebagai jendela menuju cahaya, bimbingan dan petunjuk.
“Jahiliyah hari ini lebih berbahaya bagi kemanusiaan dari pada era Jahiliyah di zaman Nabi Saw. Kemarin (jahiliyah era Nabi) dengan belati dan pedang pembunuhan dan pembantaian dilakukan, namun jahiliyah hari ini menggunakan senjata paling mematikan untuk membunuh ribuan orang-orang yang tak berdosa”, kata pemimpin Houthi.
Pemimpin Houthi Yaman juga menegaskan bahwa umat islam telah terpecah-belah, sebagian dari mereka tertipu dengan aliran takfiri yang menghipnotis mereka untuk melakukan bom bunuh diri. Sebagian lain percaya (baca;tertipu) bahwa Amerika mendukung hak asasi manusia, dan Israel mencari perdamaian.
Dia juga mengatakan rezim Saudi dan kelompok-kelompok yang didukungnya adalah alat Amerika untuk menabur perselisihan di kalangan umat Islam.
Abdul Malik Al Houthi menegaskan, “Amerikalah yang sedang berperang di Yaman dan Saudi bersama UEA adalah pelayan Amerika dan Israel di kawasan. Bekerjasama dengan mereka berarti terlibat dalam seluruh kejahatan yang mereka lakukan.”
“Uni Emirat Arab dan Arab Saudi adalah budak Amerika Serikat. Islam hakiki bukanlah Islam Saudi, Amerika atau rezim Zionis Israel. Islam sejati tidak akan pernah terwujud dengan mentaati Amerika,” ujarnya.
Ia juga menyinggung keberpihakan PBB dengan Barat dalam perundingan damai Jenewa.
“Kepada seluruh pecinta kebebasan, saya minta untuk terus berusaha menghadapi para agresor dan membebaskan Yaman. Karena, PBB ternyata bergerak sejalan dengan Barat,” ungkap Al Houthi.
Pemimpin Ansarullah Yaman juga mengatakan, “Rakyat Yaman dalam perang ini tidak boleh lemah, karena kita berada di jalan yang benar dan kita berperang untuk membela nilai, prinsip dan kebebasan kita.”
Dalam kesempatan itu, pemimpin Houthi juga mengucapkan solidaritasnya kepada rakyat Palestina, dan mengatakan setiap normalisasi hubungan dengan Israel adalah khianat dan terlibat dalam kejahatan rezim zionis.
Pemimpin Houthi Yaman juga menegaskan bahwa umat islam telah terpecah-belah, sebagian dari mereka tertipu dengan aliran takfiri yang menghipnotis mereka untuk melakukan bom bunuh diri. Sebagian lain percaya (baca;tertipu) bahwa Amerika mendukung hak asasi manusia, dan Israel mencari perdamaian.
Dia juga mengatakan rezim Saudi dan kelompok-kelompok yang didukungnya adalah alat Amerika untuk menabur perselisihan di kalangan umat Islam.
Abdul Malik Al Houthi menegaskan, “Amerikalah yang sedang berperang di Yaman dan Saudi bersama UEA adalah pelayan Amerika dan Israel di kawasan. Bekerjasama dengan mereka berarti terlibat dalam seluruh kejahatan yang mereka lakukan.”
“Uni Emirat Arab dan Arab Saudi adalah budak Amerika Serikat. Islam hakiki bukanlah Islam Saudi, Amerika atau rezim Zionis Israel. Islam sejati tidak akan pernah terwujud dengan mentaati Amerika,” ujarnya.
Ia juga menyinggung keberpihakan PBB dengan Barat dalam perundingan damai Jenewa.
“Kepada seluruh pecinta kebebasan, saya minta untuk terus berusaha menghadapi para agresor dan membebaskan Yaman. Karena, PBB ternyata bergerak sejalan dengan Barat,” ungkap Al Houthi.
Pemimpin Ansarullah Yaman juga mengatakan, “Rakyat Yaman dalam perang ini tidak boleh lemah, karena kita berada di jalan yang benar dan kita berperang untuk membela nilai, prinsip dan kebebasan kita.”
Dalam kesempatan itu, pemimpin Houthi juga mengucapkan solidaritasnya kepada rakyat Palestina, dan mengatakan setiap normalisasi hubungan dengan Israel adalah khianat dan terlibat dalam kejahatan rezim zionis.
Sumber: arrahmahnews.com
loading...
Post a Comment