Halloween Costume ideas 2015
loading...

Polisi Ini Tendang Dan Pukul Helm Pengendara Bermotor Hingga Pecah

AMP - Lagi-lagi tindakan arogansi yang dilakukan oleh kalangan penegak hukum kembali terjadi.  Dimana kini oknum Polisi Militer di Jakarta yang sempt ramai dibicarakan netizen karena arogansinya terhadap pengendara sepeda motor, hingga helm si pengendara harus pecah setelah menerima pukulan di daerah Cilandak, Jakarta Selatan.

Kejadian tindak kekerasan yang dilakukan Polisi Militer (PM) yang diceritakan pemilik id Kaskus Gagalmaningshon, pada Jumat (6/11) lalu itu pun akhirnya jadi perbincangan di media sosial.

"Di sini saya mau menceritakan keluhan terhadap kekerasan yang dilakukan Bpk. PM (Polisi Militer) di area Cilandak terhadap saudara saya dan istrinya. Berikut cerita yang disampaikan melalui chat messenger whatsapp," tulisnya.

"Kondisi jalan macet, kita disuruh minggir. Tapi karena macet, kita nggak bisa minggir. Terus motor kita ditendangin terus-terusan. Saya cuma bilang, 'macet pak nggak bisa ke mana-mana'. Tapi kita dibilang ngelawan petugas. Petugas itu terus nendangin motor lagi. Saya bilang lagi, 'macet pak'. Terus kepala saya langsung dipukul sampai helmnya pecah," cerita Andy (korban) yang tertera pada [11/6, 12:48].

"Karena kaget, saya langsung minggirin motor ke arah kanan, karena posisi kita kebetulan lagi di lajur sebelah kanan. Petugas itu ngikutin terus mau mukul lagi. Tapi langsung ditahan pukulannya sama istri saya," ujarnya.

"Mohon bantu share dong teman-teman. Kejadiannya tadi pagi jam 09.00 WIB di daerah Cilandak. Terjadi sama saya sendiri dan istri. Kepada bapak PM bermotor besar yang tadi pagi menendangi motor kami dan memukul kepala suami saya sampai helmnya pecah di pertigaan jalan Kahfi I dan Margasatwa, semoga Tuhan menyadarkan bapak bahwa rakyat sipil juga manusia, 'SAMA' seperti bapak," ucap pesan Andy

"Apapun posisi bapak di dunia, 'TIDAK' menjadikan bapak lebih berkuasa atau lebih tinggi daripada kami. Tanpa atribut militer, bapak sama seperti kami, manusia biasa yang kapan saja bisa dipanggil Tuhan. Kami mempunyai hak yang sama untuk menggunakan jalan yang dibangun dari pajak yang kami bayar. Kami juga ingin bebas macet dan cepat sampai di tujuan kami walaupun tanpa pengawalan seperti yang bapak lakukan. Kami manusia yang punya hak untuk diajak bicara 'BUKAN' dihentikan dengan tendangan dan pukulan. Semoga Tuhan mengampuni bapak," lanjutnya.


Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar para penegak hukum bisa memperlakukan masyrakat walau pun memang melanggar, semestinya diperlakukn dengn cara yang baik.[*]

Sumber: mrseru.com
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget