AMP - Sipir Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Lhoksukon, Aceh Utara, di-back-up polisi menggeledah kamar atau sel hunian narapidana, Sabtu 12 Maret 2016. Penggeledahan itu nihil narkoba, namun di sel 04 ditemukan alat hisap sabu (bong) dan kaca pirek bekas pakai.
"Di dalam sel narapidana itu ditemukan 52 carge handphone, 13 handphone, 9 benda tajam jenis pisau dan gunting, 45 mancis, 8 tali pinggang dan sejumlah wayer ilegal yang ikut dicopot," kata Kepala Rutan Cabang Lhoksukon, Effendi kepada portalsatu.com di Rutan itu.
Effendi menyebut kegiatan tersebut bekerja sama dengan Polres Aceh Utara yang mengerahkan 50 personelnya, termasuk polisi wanita (polwan) untuk menggeledah sel narapidana wanita.
"Razia ini sebagai upaya antisipasi kerawanan atau pencegahan sedini mungkin untuk keamanan di dalam Rutan Lhoksukon. Selain itu, razia ini juga sebagai upaya mencegah peredaran narkoba di Rutan. Razia serupa akan terus dilakukan rutin, mengingat saat ini jumlah narapidana di Rutan sudah over kapasitas. Saat ini jumlah napi mencapai 277, dan 14 di antaranya wanita," jelas Effendi.
Effendi menambahkan, seluruh barang bukti handphone dan lainnya yang ditemukan di kamar napi, digunakan dengan cara direndam dalam air, sehingga tidak dapat dipergunakan lagi.
"Bong dan pirek bekas ditemukan di kamar 04. Khusus untuk sel itu memang lebih diwaspadai karena dihuni (napi) bandar sabu," ucap Effendi.[portalsatu]
"Di dalam sel narapidana itu ditemukan 52 carge handphone, 13 handphone, 9 benda tajam jenis pisau dan gunting, 45 mancis, 8 tali pinggang dan sejumlah wayer ilegal yang ikut dicopot," kata Kepala Rutan Cabang Lhoksukon, Effendi kepada portalsatu.com di Rutan itu.
Effendi menyebut kegiatan tersebut bekerja sama dengan Polres Aceh Utara yang mengerahkan 50 personelnya, termasuk polisi wanita (polwan) untuk menggeledah sel narapidana wanita.
"Razia ini sebagai upaya antisipasi kerawanan atau pencegahan sedini mungkin untuk keamanan di dalam Rutan Lhoksukon. Selain itu, razia ini juga sebagai upaya mencegah peredaran narkoba di Rutan. Razia serupa akan terus dilakukan rutin, mengingat saat ini jumlah narapidana di Rutan sudah over kapasitas. Saat ini jumlah napi mencapai 277, dan 14 di antaranya wanita," jelas Effendi.
Effendi menambahkan, seluruh barang bukti handphone dan lainnya yang ditemukan di kamar napi, digunakan dengan cara direndam dalam air, sehingga tidak dapat dipergunakan lagi.
"Bong dan pirek bekas ditemukan di kamar 04. Khusus untuk sel itu memang lebih diwaspadai karena dihuni (napi) bandar sabu," ucap Effendi.[portalsatu]
loading...
Post a Comment