AMP - Dor... Dor... Dor..! Suara pistol menyalak saat tim Reserse Mobil Resmob Reserse dan Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe meringkus tiga pancuri leumo (pencuri ternak sapi-red), Minggu (3/4), sekira pukul 05.00 WIB. Saat aksi kejar-kejaran berlangsung, mobil yang digunakan para maling itu sempat masuk jurang di kawasan Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe.
Pangkalnya, polisi menerima informasi, Daihatsu Grand Max yang akan melintas membawa ternak hasil curian. Personel Resmob dikerahkan ke kawasan Samudera Geudong untuk mencegat lanju mobil dimaksud.
“Saat mobil tiba kami hentikan. Tapi, mobil tersebut tetap melarikan diri. Makanya kami mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Mobilnya pun tetap tidak berhenti,” ujar Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Yasir, kepada Prohaba, kemarin.
Aksi kejar-kejaran antara para maling ternak dengan polisi pun terjadihingga belasan kilometer. Saat memasuki jalan elak di kawasan Jeulikat, mobil Grand Max para maling itu ternegkang ke jurang. Saat dievakuasi, polisi mengamankan dua pancuri yang sudah luka-luka. Mereka adalah Mus asal Calang dan Taf asal Bireuen. “Di dalam mobil mereka kami menemukan satu ekor lembu,” ungkapnya.
Dari hasil pengembangan, polisi kembali menciduk Ism, asal Bireuen. di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Aceh Utara. Usai membeureukah (menangkap-red) tiga maling, polisi menuju lokasi pemotongan hewan di kawasan Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
“Saat kami gerebek, sejumlah pria sempat kabur. Kami pun kembali mengeluarkan tembakan peringatan,” tandas Yasir.
Di kandang tersebut, polisi juga menemukan satu mobil Avanza yang di dalamnya terdapat seekor kambing. Hasil pemeriksaan, diketahui para maling leumo ini terlibat pencurian ternak di Sawang, Aceh Utara. Hasil curian tersebut telah dibawa ke Medan, Sumatera Utrara.
“Saat mereka pulang dari Medan, diduga kembali mencuri lembu dan kambing di kawasan Aceh Timur. Lembu dan kambing asal Aceh Timur itulah yang kami amankan saat mereka tertangkap,” pungkasnya. Polisi terus mengembangkan perkara ini untuk menangkap seluruh anggota sindikat pencurian ternak tersebut.(prohaba)
Pangkalnya, polisi menerima informasi, Daihatsu Grand Max yang akan melintas membawa ternak hasil curian. Personel Resmob dikerahkan ke kawasan Samudera Geudong untuk mencegat lanju mobil dimaksud.
“Saat mobil tiba kami hentikan. Tapi, mobil tersebut tetap melarikan diri. Makanya kami mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Mobilnya pun tetap tidak berhenti,” ujar Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Yasir, kepada Prohaba, kemarin.
Aksi kejar-kejaran antara para maling ternak dengan polisi pun terjadihingga belasan kilometer. Saat memasuki jalan elak di kawasan Jeulikat, mobil Grand Max para maling itu ternegkang ke jurang. Saat dievakuasi, polisi mengamankan dua pancuri yang sudah luka-luka. Mereka adalah Mus asal Calang dan Taf asal Bireuen. “Di dalam mobil mereka kami menemukan satu ekor lembu,” ungkapnya.
Dari hasil pengembangan, polisi kembali menciduk Ism, asal Bireuen. di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Aceh Utara. Usai membeureukah (menangkap-red) tiga maling, polisi menuju lokasi pemotongan hewan di kawasan Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
“Saat kami gerebek, sejumlah pria sempat kabur. Kami pun kembali mengeluarkan tembakan peringatan,” tandas Yasir.
Di kandang tersebut, polisi juga menemukan satu mobil Avanza yang di dalamnya terdapat seekor kambing. Hasil pemeriksaan, diketahui para maling leumo ini terlibat pencurian ternak di Sawang, Aceh Utara. Hasil curian tersebut telah dibawa ke Medan, Sumatera Utrara.
“Saat mereka pulang dari Medan, diduga kembali mencuri lembu dan kambing di kawasan Aceh Timur. Lembu dan kambing asal Aceh Timur itulah yang kami amankan saat mereka tertangkap,” pungkasnya. Polisi terus mengembangkan perkara ini untuk menangkap seluruh anggota sindikat pencurian ternak tersebut.(prohaba)
loading...
Post a Comment